Singkat cerita setelah pukul 11.00 mereka bertiga pulang dengan menaiki angkutan umum , sesampainnya di rumah Zahra teringat bahwa tasbihnya hilang kemudian bertannya kepada mas Ghufron,
" Mas Ghufron saya mau tannya sesuatu boleh ?" Tannya Zahra
" Iya boleh lah , mau tannya apa mbak Zahra cucu kesayangan Abah yang cantik ? " Jawab Mas Ghufron dengan senyuman manis
" Eh apa mas , bisa aja ngomong ngomong siapa yang cantik ? " Jawab Zahra malu malu
" Enggak kok ini Lo bunganya cantik kayak kamu " ucap Mas Ghufron
" Hemm makasih Mas Ghufron" jawab Zahra
" Jadi begini tadi malam saya mau sholat tahajud trus saya mau ambil tasbih , trus tasbihnnya nggak ada dan tasbih itu pemberiaan Abah waktu Zahra ulang tahun dulu " ucap Zahra terbata bata
" Kok bisa hilang " ucap Mas Ghufron
" Nggak tau mas " jawab Zahra
" Yaudah sekarang kita cari bersama sama ya jangan sedih lagi ya , nanti cantiknnya hilang lo, senyum lah biar cantik lagi " ucap Mas Ghufron menenangkan
" Emm makasih ya mas Ghufron udah bantuin Zahra selama ini " ucap Zahra sambil tersenyum manis
Tiba tiba Iqbal yang sedari tadi menguping pembicaraan mereka berdua dengan tiba tiba mengejutkan mereka ,
" Ehem ... Ehem ngapain disini berdua hati hati lo kaitannya kalau berdua itu yang ketiga syetan lo kata Abah " ucap IqbalKemudian Mbah ibu keluar tiba tiba dan mengejutkan mereka bertiga,
" Iya bener ,setannya kamu ...." Ucap Mbah ibu
Kemudian mereka tertawa bersama dan tak lama kemudian budhe keluar rumah dan menyuruh mereka masuk untuk makan siang.# Di pondok pesantren #
" Waduh panas panas begini enaknnya buat sayur asem nih , sama sambal terasi ..." Ucap bi Warti belum sempat meneruskan perkataannya dikejutkan dengan mang Ujang,
" Tempe goreng sama ikan asin atu bi Warti " jawab mang Ujang
" Ehhh ngapain kesini ? gangguin Warti aja nih mang Ujang" ucapannya kesal" Eh emangnya Ndak boleh ini kan dapur umum , kan siapa saja boleh masuk jadi nggak ada larangan to buat masuk kesini" ucap mang Ujang
" Iya kan ini dapur ada saya , saya kan perempuan jadi harus permisi dulu takutnya ada fitnah tau nggak ?" Jelas bi Warti
" Iya iya , yang ada mah fitnah nya dari kamu atu bi nanti jadi ke gr an sama mang Ujang yang ganteng ini "
Ucap mang Ujang PD" Ihhh amit amit , kamu ini cocoknya sama ...." Ucap bi Warti belum sempat meneruskan perkataannya
" Mbak Asyfa atu cocoknnya " jawab mang Ujang" Iih mana mau mbak Asyfannya sama kamu , ke PD an aja ni mang Ujang dah sana pergi gangguin Warti masak aja nih , jadi gak enak nanti jangan salahin saya ya !'' ucap bi Warti
" Emang ada hubungannya masakan kamu sama saya ? " Tannya mang Ujang
" Ya ada atu , kan jadi ngga fokus trus jadinya teledor mau masukin garam yang ada masukin gula kan jadi beda rasannya " jawab bi Warti" Ihhh iya iya , berarti kalau nggak fokus itu pasti mikirin Ujang , yakan...yakan ? " Ucap Mang Ujang sambil menaikkan alis dengan PD nya
" Cepat pergi kalau ndak tak tutuk ulekan Lo nanti " ancam bi Warti sambil membawa ulekan
Kemudian mang Ujang pun keluar dari dapur" Aduh ndak bisa macem macem nih kalau udah sama nenek lampir" gerutu mang Ujang yang tidak sengaja terdengar oleh mas Irsya
" Wah mang Ujang udah pernah ketemu nenek lampir ya ?" Tannya mas Irsya tersenyum meledek
" Udah tadi baru aja ketemu " jawab mang Ujang dengan kesal" Dimana mang ketemunnya, kok nggak kasih tau Akbar sih kan Akbar juga pengen tau " ucap Mas Akbar dengan sedikit tertawa
" Kalau mas Akbar sama mas Irsya pengen tau , tu Sono tu di dapur lagi masak sayur asem tu !" Terang mang Ujang" Wah sekarang nenek lampir suka sayur asem juga bar " ucap mas Irsya sambil tertawa
Tiba tiba bi Warti yang diam diam mendengar percakapan mereka langsung keluar dan membawa ulekan," Ihh enak aja Warti cantik kayak gini dibilang nenek lampir awas ya kalian tak ulek ulek kaya sambel terasi " ucapnya mengancam
Kemudian mereka yang melihat bi Warti kemudian langsung kabur" Yuk kabur mas Irsya" ucap mang Ujang
" Ayuk atu mang serem juga nenek lampirnnya kalau sudah marah kayak gitu " ucap Mas Irsya
" Iya atu lariiiii.... " Ucap mas Akbar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nostalgia Abi & Zahra
Fiksi RemajaNostalgia Abi & Zahra , sebuah kisah perempuan cantik ( Zahra ) di pesantren dengan perasaan yang sulit dimengerti dan suatu kejadian yang tidak mudah di terima namun itu nyata . Ikuti ceritannya ....