#Part 12

7 4 0
                                    

Singkat cerita setelah pukul 11.00 mereka bertiga pulang dengan menaiki angkutan umum , sesampainnya di rumah Zahra teringat bahwa tasbihnya hilang kemudian bertannya kepada mas Ghufron,
" Mas Ghufron saya mau tannya sesuatu boleh ?" Tannya Zahra
" Iya boleh lah , mau tannya apa mbak Zahra cucu kesayangan Abah yang cantik ? " Jawab Mas Ghufron dengan senyuman manis
" Eh apa mas , bisa aja ngomong ngomong siapa yang cantik ? " Jawab Zahra malu malu
" Enggak kok ini Lo bunganya cantik kayak kamu " ucap Mas Ghufron
" Hemm makasih Mas Ghufron" jawab Zahra
" Jadi begini tadi malam saya mau sholat tahajud trus saya mau ambil tasbih , trus tasbihnnya nggak ada dan tasbih itu pemberiaan Abah waktu Zahra ulang tahun dulu " ucap Zahra terbata bata
" Kok bisa hilang " ucap Mas Ghufron
" Nggak tau mas " jawab Zahra
" Yaudah sekarang kita cari bersama sama ya jangan sedih lagi ya , nanti cantiknnya hilang lo, senyum lah biar cantik lagi " ucap Mas Ghufron menenangkan
" Emm makasih ya mas Ghufron udah bantuin Zahra selama ini " ucap Zahra sambil tersenyum manis
Tiba tiba Iqbal yang sedari tadi menguping pembicaraan mereka berdua dengan tiba tiba mengejutkan mereka ,
" Ehem ... Ehem ngapain disini berdua hati hati lo kaitannya kalau berdua itu yang ketiga syetan lo kata Abah " ucap Iqbal

Kemudian Mbah ibu keluar tiba tiba dan mengejutkan mereka bertiga,

" Iya bener ,setannya kamu ...." Ucap Mbah ibu
Kemudian mereka tertawa bersama dan tak lama kemudian budhe keluar rumah dan menyuruh mereka masuk untuk makan siang.

# Di pondok pesantren #
" Waduh panas panas begini enaknnya buat sayur asem nih , sama sambal terasi ..." Ucap bi Warti belum sempat meneruskan perkataannya dikejutkan dengan mang Ujang,
" Tempe goreng sama ikan asin atu bi Warti " jawab mang Ujang
" Ehhh ngapain kesini ? gangguin Warti aja nih mang Ujang" ucapannya kesal

" Eh emangnya Ndak boleh ini kan dapur umum , kan siapa saja boleh masuk jadi nggak ada larangan to buat masuk kesini" ucap mang Ujang

" Iya kan ini dapur ada saya , saya kan perempuan jadi harus permisi dulu takutnya ada fitnah tau nggak ?" Jelas bi Warti

" Iya iya , yang ada mah fitnah nya dari kamu atu bi nanti jadi ke gr an sama mang Ujang yang ganteng ini "
Ucap mang Ujang PD

" Ihhh amit amit , kamu ini cocoknya sama ...." Ucap bi Warti belum sempat meneruskan perkataannya
" Mbak Asyfa atu cocoknnya " jawab mang Ujang

" Iih mana mau mbak Asyfannya sama kamu , ke PD an aja ni mang Ujang dah sana pergi gangguin Warti masak aja nih , jadi gak enak nanti jangan salahin saya ya !'' ucap bi Warti

" Emang ada hubungannya masakan kamu sama saya ? " Tannya mang Ujang
" Ya ada atu , kan jadi ngga fokus trus jadinya teledor mau masukin garam yang ada masukin gula kan jadi beda rasannya " jawab bi Warti

" Ihhh iya iya , berarti kalau nggak fokus itu pasti mikirin Ujang , yakan...yakan ? " Ucap Mang Ujang sambil menaikkan alis dengan PD nya
" Cepat pergi kalau ndak tak tutuk ulekan Lo nanti " ancam bi Warti sambil membawa ulekan
Kemudian mang Ujang pun keluar dari dapur

" Aduh ndak bisa macem macem nih kalau udah sama nenek lampir" gerutu mang Ujang yang tidak sengaja terdengar oleh mas Irsya
" Wah mang Ujang udah pernah ketemu nenek lampir ya ?" Tannya mas Irsya tersenyum meledek
" Udah tadi baru aja ketemu " jawab mang Ujang dengan kesal

" Dimana mang ketemunnya, kok nggak kasih tau Akbar sih kan Akbar juga pengen tau " ucap Mas Akbar dengan sedikit tertawa
" Kalau mas Akbar sama mas Irsya pengen tau , tu Sono tu di dapur lagi masak sayur asem tu !" Terang mang Ujang

" Wah sekarang nenek lampir suka sayur asem juga bar " ucap mas Irsya sambil tertawa
Tiba tiba bi Warti yang diam diam mendengar percakapan mereka langsung keluar dan membawa ulekan,

" Ihh enak aja Warti cantik kayak gini dibilang nenek lampir awas ya kalian tak ulek ulek kaya sambel terasi " ucapnya mengancam
Kemudian mereka yang melihat bi Warti kemudian langsung kabur

" Yuk kabur mas Irsya" ucap mang Ujang
" Ayuk atu mang serem juga nenek lampirnnya kalau sudah marah kayak gitu " ucap Mas Irsya
" Iya atu lariiiii.... " Ucap mas Akbar.

Nostalgia Abi & ZahraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang