# Part 2

30 10 0
                                    

Di pagi buta remang - remang terdengar suara terompah yang menggema di sebuah tempat yang dipenuhi santri dan santriwati yang akan melaksanakan sholat subuh . Lafadz azan dikumandangkan dengan merdunya oleh seorang pemuda kepercayaan sang kiyai yang bernama Ghufron Al Farisi seorang pemuda gagah tinggi nan bermuka manis kumis tipis tipis  walaupun tanpa ia harus tersenyum  ia sudah manis, ia adalah pemuda yang taat dan tunduk kepada kiyai , ia juga teman masa kecil dari cucu kesayangan sang Kiyai yang bernama
*Atiqah Zahra elena* yang mempunyai paras rupawan dan kecerdasan yang luar biasa , yang membantu mengajarkan ilmu agama kepada anak anak yang mondok di sana.

Sholat subuh  dengan diimami oleh Kiyai Hasan Basri dan diakhiri dengan bersalaman , kiyai pondok pesantren yang terkenal  dan terbesar di kotanya saat itu , Kiyai Hasan Basri adalah kiyai yang terkenal dengan kesabaran dan keunikannya dalam mengajarkan ilmu kepada santri santrinya , seusainya sholat subuh para santri kembali ke pesantren untuk melaksanakan pembelajaran pagi.

"  Mbak Zahra tunggu sebentar " teriak Asyifa teman akrab Zahra
" Mbak nanti tolong gantiin saya ngajar santriwati kelas 2 ya ,soalnya saya mau ada rapat pengurus kamar sama mas Gufron " kata Asyifa sambil memohon kepada Zahra
" Emmm iya  " ucap Zahra sambil tersenyum manis .

Zahra ialah cucu kesayangan kiyai yang memiliki mata berbinar dan mempunyai bulu mata lentik dan senyum manis dengan kulit kuning langsat yang banyak menjadi impian para pemuda di Pondok pesantrennya
Mas Gufron salah satunya .

Nostalgia Abi & ZahraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang