Diwaktu yang sama Zahra yang berada di dalam kamar Mbah ibu sedah mencuci muka di kamar mandi yang dimana kamar mandi berada di di dalam kamar tidur , setelah itu ia mengambil air wudlu dan melaksanakan sholat malam setelah selesai ia wiridan dan ia baru menyadari bahwa tasbihnya hilang , kemudian ia panik karena itu pemberian Abah dan tasbih kesayangan Zahra ,ketika ia panik sampai menangis tersedu-sedu , tiba tiba Mbah ibu masuk kedalam kamar tanpa disadari kedatangannya oleh Zahra , kemudian Mbah ibu bingung melihat Zahra kemudian Mbah ibu bertannya kepada Zahra dan memelukknya ,
" Nak Zahra kenapa kok nangis malam malam ? " Tannya Mbah ibu panik
" Mbah ibu kapan datangnya , ini tasbih Zahra pemberian Abah hilang " jawab Zahra sambil menangis tersedu-sedu
" Sudah ya jangan nangis lagi ya , besok kita cari sama sama " ucap Mbah ibu sambil memeluk hangat Zahra
Zahra hanya mengangguk dan tangisannya mulai mereda
" Sekarang kamu istirahat dulu kan tadi habis perjalanan panjang , capek kan ? " Ucap Mbah ibu
" Iya " ucap singkat Zahra
Kmudian Zahra merapikan alat sholat dan kemudian melanjutkan tidur.# Di Pondok pesantren
Kring .... Kring ..... Kring
Alaram berbunyi menunjukkan waktu sholat shubuh para santi dan santriwati melaksanakan sholat subuh seperti biasannya , karena mas Ghufron pergi azan dikumandangkan oleh mas Akbar." Waduh ini sayur pada sudah habis semua , harus belanja ini " ucap bi Warti yaitu seorang yang membantu memasak di dapur
Pada saat itu mang Ujang tidak sengaja lewat didepan dapur dan kemudian buk Warti melihatnnya kemudian dipanggilah mang Ujang,
" Mang Ujang kesini sebentar , Warti mau minta tolong ! " Ucap bi Warti
" Ada apa sih bi War ngagetin aja ?" Tannya mang Ujang
" Ini tolong bantuin saya belanjain kebutuhan sayur soalnya pada habis semua , saya kan nggak ada temennya buat belanja biasanya sama Mbak Zahra , sekarang mbak Zahranya lagi pergi " gerutu bi Warti
" Lah kan masih ada mbak Asyfa ? " Ucap mang Ujang
" Nggak lah emang mang Ujang lupa kan mbak Asyfanya lagi pulang " ucap Bu Warti
" Oh iya ya lupa aku banyak pikiran ,Iya iya nanti noUjang bantuin" ucap mang Ujang
" Bener lo mang , awas kalau nggak jadi ! " Ucap bi WartiWaktu menunjukkan pukul 08.00 kemudian mang Ujang dan bi Warti pergi ke pasar dengan izin Abah
" Mau belanja apa ajaan ni bi ?" Tanya Mang Ujang
" Banyak lah mang , itu beli kangkung, kacang panjang , toge , sawi juga sama tempe , tahu , telur dan yang paling penting ikan asin " jawab bi Warti
" Waduh banyak amat atu bi , Mana must nanti tangan Ujang " gerutu mang Ujang
" Ihh itu mah dikit , biasanya kalau sama mbak Zahra itu beli kebutuhan kamar mandi sekalian jadi lebih berat tapi kita juga bisa kok bawanya sampe pondok " jawab bi Warti dengan bangga
" Iye iye kan Ujang gak pernah belanja kayak begini " jawab mang Ujang
Tak lama kemudian ia sampai di pasar dan membeli segala kebutuhan yang diperlukan dan yang ada di catatan. Tak lama kemudian mereka selesai berbelanja mereka kembali ke pondok pesantren .
Setelah sampainnya di pesantren mereka berdua membereskan belanjaan dan mang Ujang kembali berjaga , dan bi Warti memasak bersama santriwati lainnya# Di rumah budhe #
Zahra membantu budhenya memasak dan menyiapkan makanan kemudian mereka sarapan bersama dan setelah selesai sarapan Zahra , mas Ghufron dan Iqbal pergi berkeliling untuk melihat pemandangan indah Jogjakarta, dan mereka pun mengobrol bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nostalgia Abi & Zahra
Teen FictionNostalgia Abi & Zahra , sebuah kisah perempuan cantik ( Zahra ) di pesantren dengan perasaan yang sulit dimengerti dan suatu kejadian yang tidak mudah di terima namun itu nyata . Ikuti ceritannya ....