22. Aimé de la Colombe

4.1K 399 58
                                    

Kaget ga? 😅

Maaf ya. . . . :'


I'll end this story soon... Hope.



===



Sakura memandangi Eiffel dengan pertunjukkan cahayanya dari kaca kamar dalam Yacht yang beberapa saat lalu menjadi tempat bergulatnya dengan Sasuke. Pierre Bideau memang seniman yang luar biasa karena berhasil merancang pertunjukkan kelas dunia itu, namun, suaminya lebih luar biasa lagi.

Entah sebuah keberuntungan atau malah kesialan, sisi posesif Sasuke membuatnya tersipu sekaligus tercengang.

Sasuke benar-benar merusak pakaiannya!

Kaos lengan panjang dan bahkan mantel hangatnya, entah bagaimana terkoyak dibeberapa bagian. Sakura pikir Sasuke sudah mengguntingnya. Entah darimana gunting itu dia dapatkan.

Ini konyol.

Tapi Sakura menyukainya.

Mungkin saja Sasuke memang benar-benar menyukainya. Apakah akan menjadi sebuah bencana jika Sakura memberanikan diri untuk bertanya tentang perasaannya?

Sakura mendongak pada sosok Sasuke yang terlelap di sampingnya. Mereka belum berpakaian, tentu saja, dan selimut di tubuh Sasuke tak sampai menutupi punggung tegapnya sementara Sakura sendiri menenggelamkan dirinya dalam selimut hingga menyentuh dagu.

"Ada apa?" gumanan Sasuke mengagetkan Sakura yang memang belum mengalihkan pandangan.

"Kau belum tidur?"

Sasuke mengeliat, membalikkan tubuhnya hingga telentang. "Hampir. Tapi kau menginterupsinya dengan mencuri kepuasan dari tatapan mesummu itu."

"Aku tidak mesum." sergah Sakura malas.

"Hn, terserah saja."

"Kau menyukaiku?"

"...."

"Apa kau menyukaiku, Sasuke?"

Kedua kelopak Sasuke terbuka, mengeryit kepada Sakura yang kini hanya memperlihatkan sebagian dari wajahnya.

"Pertanyaan macam apa itu?"

Di balik selimutnya, Sakura menggigit bibir. Entah berapa banyak wanita di luaran sana yang benar-benar melatih adrenalinnya hanya dengan berbicara pada suaminya sendiri.

"Pertanyaan tentang perasaan. Aku menyukaimu, aku sudah pernah mengatakannya padamu. Sekarang, apa kau juga menyukaiku?"

"Dan aku juga ingat pernah mengatakan aku membutuhkanmu."

Sakura menarik napas kesal. Obrolan ini bukan seperti bermain tebak-tebakan ingatan setelah percintaan. Kenapa Sasuke sangat menyebalkan?!

"Tentu aku ingat. Dan aku sangat mengingat kapan tepatnya kau mengatakannya."

Sakura tidak berniat menyinggung. Jujur saja, dia hanya tidak suka sebuah obrolan misterius yang berbelit-belit.

Sasuke hanya tinggal mengatakan dia juga menyukainya.

Selesai bukan?

"Bukankah akan aneh jika aku membutuhkanmu tapi aku tidak menyukaimu, Nona Pemarah?"

Damn!

Sakura membutuhkan beberapa detik untuk mencerna kalimat Sasuke itu dengan baik sementara frekuensi detak jantungnya sendiri semakin meningkat.

Up to RightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang