8. Dark Side 1

12.9K 818 20
                                    

Happy Reading! :')

terimakasih sudah membaca 😄


===



Sakura baru memberitau tiga hari kemudian.

Selain karena misinya untuk menjauh dari Sasuke, juga, Sasuke yang belakangan ini selalu pulang larut. Entah sebuah kebetulan atau memang keduanya sengaja untuk menyibukkan diri masing-masing sebagai tameng untuk saling menghindar, tetapi Sakura merasa bersyukur.

Wanita itu menjadi punya waktu untuk membenahi emosi dan membangun pertahanan dirinya kembali. Lebih keras lagi.

Hari pertama dan kedua, Sakura benar-benar tidak berinteraksi dengan pria itu lebih dari lima menit. Mereka hanya bertemu di meja makan saat sarapan dan setelahnya?

Menenggelamkan diri pada kesibukan masing-masing hingga larut.

Sakura sempat mengira pria yang menjadi suaminya itu tidak pulang karena sebelah sisi ranjangnya kosong saat ia terjaga dini hari atau pun bangun di pagi harinya. Tetapi mengingat pria itu selalu ada saat rutinitas pagi di meja makan, yang bahkan Sasuke selalu sudah berada di sana sebelum dirinya, membuat Sakura menarik dugaannya.

Mungkin dia tidur di kamar lain.

Mansion sebesar ini tidak mungkin hanya memiliki satu kamar besar dan Sasuke bisa saja mempunyai beberapa untuk dirinya sendiri. Mungkin kamar utamanya. Atau yang paling utama dari kamar utama yang dia tempati saat ini.

Dan hari itu, di hari ketiga puasa interaksi mereka, mereka tidak sengaja bertemu di tengah tangga yang memang memiliki dua sayap, yang mana masing-masing menghubungkannya dengan sebuah lorong, saat akan turun untuk sarapan. Sakura dari sayap barat, di mana letak kamar yang selama ini dia tempati berada, sementara Sasuke dari arah berlawanan.

Apa Sasuke tidur di ruang kerjanya selama ini?

Karena memang, setau Sakura tangga timur menghubungkan dengan perpustakaan, ruang menonton, dan satunya ruangan yang sering Sasuke masuki. Ruang kerja pria itu. Di ruangan yang terletak paling ujung dan sepertinya sengaja diisolir dari ruangan lain karena lorong menuju tempat itu hanya diberi beberapa penerangan kecil.

Sakura mengamati sosok itu sejenak saat Sasuke melengang begitu saja. Membuat Sakura mendengus jengah.

Sebenarnya siapa yang seharusnya marah disini?!

Wanita itu tak mau ambil pusing dan ikut melangkahkan kakinya menuju ruang makan. Rutinitas yang memang sudah mengakar sejak ia kecil berkat didikan dan pembiasaan dari orang tuanya.

Sarapan.

Dan ritual itu tidak atau belum bisa dia tinggalkan begitu saja walaupun itu artinya dia harus bertemu dengan Sasuke. Karena sepertinya pria tampan itu juga menerapkan hal yang sama.

Jadi di sinilah Sakura. Menunggu pelayan menghidangkan sarapan untuk mereka, dia dan Sasuke. Dan pemandangan yang baru untuknya saat ini, yang cukup membuatnya sedikit heran, interaksi antara pelayan dengan majikan tampannya tentang makanan yang mereka sajikan yang terlihat sedikit... Aneh.

Kenapa dia banyak sekali bertemu orang aneh akhir-akhir ini?!

Tapi meskipun bertanya-tanya mulut wanita itu memilih untuk diam. Hingga dia teringat tentang pria bernama Sai yang menamuinya tempo hari.

Sakura mengeluarkan amplop kuning yang memang belum ia sentuh lagi, karena bahkan Sakura lupa jika benda itu berada di dalam tasnya selama ini, dan mengamatinya sejenak sebelum memberikannya pada Sasuke. Meletakkan tepat di atas meja di samping piring pria dingin itu yang memang langsung mengundang tatapan bertanyanya.

Up to RightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang