• 002 •

2.6K 497 109
                                    

Hai~
Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that!

Meski dia pulang pagi, Jeno bertekad kalau hari ini dia tidak akan terlambat dan tidak akan membolos

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meski dia pulang pagi, Jeno bertekad kalau hari ini dia tidak akan terlambat dan tidak akan membolos. Beberapa menit sebelum bel berbunyi, dia sudah tiba di kelas. Bukan hanya teman-teman kelasnya, bahkan hantu di kelas itu saja terkejut melihat kemunculan Jeno sepagi ini.

"Eh tumben kau datang pagi, Jen?"

"Diamlah, kalian akan terkejut begitu melihatku menerima sertifikat siswa teladan semester ini."

"Fix, Jeno masih dalam pengaruh alkohol."

Teman-teman sekelasnya itu langsung kembali pada aktivitas mereka masing-masing tanpa memerdulikan Jeno lagi.

Matanya tertuju pada bangku paling belakang, melihat Haechan yang tengah menelungkupkan kepalanya di atas meja. Dia tersenyum. Perlahan Jeno mendekati meja Haechan sebelum akhirnya dia mengguncangkan meja milik gadis itu sambil berteriak-teriak.

"BANGUN OY BANGUN!!!"

Haechan tidak menunjukkan pergerakkan apapun. Tangan Jeno bergerak dari meja menuju pundak Haechan, mengguncang tubuh gadis itu tapi tidak ada respon juga.

"Eh? Dia masih hidup kan?"

Jeno akhirnya mendekatkan wajahnya ke kepala Haechan. Memastikan kalau gadis itu masih bernafas atau tidak. Begitu dia melakukannya, Haechan membuka matanya lalu menghantamkan kepalanya ke kepala Jeno sampai pria itu terduduk di lantai.

"Bodoh."

Ingin sekali Haechan menggampar kepala Jeno tapi dia rasa benturan di kepala tadi itu sudah cukup membuat Jeno sadar kalau dia tidak boleh macam-macam dengan Haechan. Padahal bel masuk sebentar lagi akan berbunyi tapi Haechan malah keluar dari kelas dan pergi ke ruangan BK.

"Ssaem!"

"Astaga, Haechan! Mengagetkan ssaem saja. Ada apa pagi-pagi kemari?"

"Lee Jeno menyebalkan itu. Dia mengganggu tidurku, ssaem! Dia mengguncang mejaku, mengguncang tubuhku. Aku tidak punya pilihan lain selain menghantamkan kepalaku pada kepalanya. Ssaem, berikut kalau dia masuk ke sini lagi karena berulah tolong skors dia saja. Aku malas melihat mukanya di kelas. Ya, ssaem??"

"Kembalilah ke kelasmu, Haechan... 10 menit sebelum bel masuk berbunyi. Jangan sampai kau terlambat masuk ke dalam kelas."

"Tapi ssaem~"

"Kita bisa bicara lagi nanti saat jam istirahat. Sana, kembali ke kelasmu. Ssaem harus pergi mengajar juga."

Saat Haechan dalam perjalanan kembali ke kelasnya, dia melihat kerumunan orang di depan kelas 3-2. Memang untuk pergi ke ruangan BK harus melewati ruangan kelas 3 terlebih dahulu tapi kenapa ramai sekali. Semakin dekat, Haechan jadi bisa melihat dengan jelas apa yang terjadi di depan ruangan kakak kelasnya itu. Ada yang berkelahi.

Rocketeer ✈ NohyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang