• 016 •

2K 406 106
                                    

Hai~
Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that!

Karena kepergok Renjun saat berciuman maka Jeno dan Haechan kini duduk di sofa ruang tengah, berhadapan dengan Renjun dan Jaemin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena kepergok Renjun saat berciuman maka Jeno dan Haechan kini duduk di sofa ruang tengah, berhadapan dengan Renjun dan Jaemin. Mata Renjun memicing menatap mereka berdua dengan kedua tangannya berada di depan dada. Sementara Jaemin hanya diam sambil tersenyum. Sepertinya menikmati pemandangan saat ini. Jaemin memang diam saja tapi percayalah dia tengah menertawai Jeno dalam hatinya sekarang.

"Jadi... apa kalian sudah berpacaran?"

"Iya." Jawab Jeno dan Haechan serempak membuat mereka langsung saling bertatapan lalu tertawa.

Renjun mengernyit jijik menatap kedua orang di depannya tersebut karena sungguh bahkan saat dia dan Jaemin berpacaran saja, mereka tidak seperti itu. Malu-malu. Saat Renjun menengok ke arah Jaemin, pria itu ternyata menunjukkan ekspresi yang sama tapi dengan kedua matanya yang terbuka lebar.

"Aku benar-benar speechless. Apa tidak ada yang ingin kalian jelaskan padaku?"

"Bukankah semuanya sudah jelas, Renjun? Apalagi yang perlu dijelaskan? Oh, kalau kau keberatan melihat kami berciuman seperti tadi lain kali aku akan melakukannya di rumahku ehehehe Haechan, bagaimana kalau kau tinggal bersamaku saja? Biar tidak diganggu Renjun lagi seperti tadi."

"Boleh? Baiklah, aku akan tinggal denganmu saja."

"YAH MOON HAECHAN!"

Haechan tertawa. Sudah berapa lama Renjun mengenal Jeno tapi masih saja kesal saat mendengar candaannya.

"Lalu kalian habis dari mana, Renjun? Kenapa tidak bilang-bilang padaku? Biasanya kau meninggalkan note atau mengirimku chat kalau mau keluar."

"Oh itu─"

"Bersyukurlah kalian karena kalian bisa melakukan apapun yang kalian mau tanpa ada Renjun mengganggu. Aku dan Renjun akan segera menikah."

"Hah?!"

"Yah Na Jaemin! Aku belum menyuruhmu untuk membocorkannya!"

"Oopss, maaf sayang... terlanjur, keceplosan aku hehehe"

"Diam-diam ternyata kau sudah merencanakan ini ya, Huang Renjun??"

"Salahkan Jaemin yang tiba-tiba menarikku ke rumahnya!"

"Aku akan menginterogasimu nanti, Nona Huang. Untuk sekarang bantu aku masak dulu. Perut anjingku yang di sebelah sudah keroncongan daritadi minta diisi."

"Anjing...ku?"

"Iyaa, anjingku... utututu my good boy." Haechan mengelus-elus kepala Jeno sebelum dia berdiri dan pergi ke dapur. Renjun mengekor di belakangnya.

"Harusnya aku senang kan dielus oleh Haechan, tapi kenapa malah jadi kesal ya?"

Sementara Renjun menyiapkan daging, Haechan berdiri di sebelahnya, memotong sayuran sambil menatap sahabatnya itu dengan tatapan yang sulit diartikan.

Rocketeer ✈ NohyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang