“Aku tidak tau harus mulai dari mana… tapi…”
Pikiranku tidak karuan.
“Aku menyayangimu Hailey.” Harry menggenggam tanganku.
Aku mematung ditatapannya. Aku tidak tahu harus berkata apa. Aku begitu kaku dan terkejut. Aku sangat senang, benar-benar senang. Ia mengatakannya langsung dari mulutnya. Aku benar-benar tidak menyangka. Ia mengulas senyum diwajahnya. Jantungku berdebar begitu cepat.
“Kau bercanda…” aku menghela nafasku namun masih mematung.
“Aku serius.” Tatapan Harry benar-benar meyakinkanku.
Harry mencium tanganku. Gadis batinku berterbangan diudara sekarang. Kupu-kupu diperutku juga semakin liar.
“Oh my God Harry…” hanya kata-kata itu yang terlontar dari mulutku.
“Hailey, apa kau menyayangiku juga?” Oh sial. Pertanyaan macam apa itu. Tentu saja Harry!
Aku mengangguk malu. Sungguh, wajahku pasti memerah lebih dari biasanya.
Ia mengeratkan genggamannya dan ia memberi senyuman yang menandakan kesenangan.
“Oh my God Hailey! Kau terlihat lebih lucu ketika malu.” Ia mencubit pipiku lagi.
“Aw..”
Aku mendengar music berbunyi dan benar saja orang-orang keluar dari meja dan menuju keluar restoran dimana ada taman dan satu grup pemain musik klasik. Lampu-lampu yang tidak begitu terang namun indah mengelilingi orang yang tengah berdansa dengan pasangannya.
“Ayo Hailey!” Harry mengajakku sambil mengulurkan satu tangannya.
Aku meraih tangannya dan ikut bersamanya. Dibawalah diriku di taman yang aku bicarakan tadi. Aku melingkarkan tanganku di lehernya dan ia memegang pinggulku dengan kedua tangannya. Dahi kami saling bersentuhan. Aku begitu menyayangi Harry. Ia terlihat jauh lebih tampan jika begini. Kami berdansa mengikuti alunan musik klasik. Sangat hangat walaupun malam hari begini. Tuhan, biarkanlah Harry bersamaku seumur hidupku.
Aku memeluk Harry dan tetap mengayunkan tubuhku ke kanan dan ke kiri. Aku menyenderkan wajahku di pundaknya, tersenyum sendiri memikirkan bahwa Harry menyayangiku juga. Ini seperti tidak nyata.
“Hailey.” Aku melepaskan pelukanku ia memegang daguku dengan tangan kirinya. Ia pun melayangkan sebuah ciuman tepat dibibirku. Aku kaget. Oh Tuhan, ini adalah ciuman pertamaku.
“Harry…” aku berbisik padanya.
“Iya sayang?”
“You’re my first kiss.”
Ia hanya tertawa kecil dan membiarkanku ada dalam dekapannya. Ini adalah hari terbaik dalam hidupku.
***
Hari ini aku berangkat ke kampus dengan bis. Ya, Harry mengabari kalau ia tidak bisa menjemputku karena suatu urusan. Aku menaiki bis dan aku melihat Michael disana bersama Ashton. Tumben sekali tidak berangkat dengan motor? Jujur, aku merindukan Michael. Aku memilih-milih tempat duduk namun kurasa sudah penuh semua. Jadi aku memutuskan untuk berdiri saja. Aku bersandar pada sebuah tiang di dekat pintu belakang bis yang berjarak tidak terlalu jauh dengan Michael.
“Kau duduk saja, Ley.” Aku menoleh dan oh pria berambut biru, sahabat ku dulu menawarkanku untuk duduk. Ini benar-benar canggung. Aku hanya tersenyum.
“Uh aku tidak apa-apa.”
“Perjalanan ke kampus masih jauh.” Tiba-tiba bis rem mendadak dan itu membuat aku dan Michael bertabrakan sehingga aku hampir terjatuh namun Michael sudah menopang punggungku.
“Terima kasih.”
TO BE CONTINUED...
A/N Keep leaving comment and vote yaaaa! :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Captured // m.c - h.s
Fanfiction[COMPLETED] Started with her hobby and she accidentally captured the most beautiful thing in the world. "Sampai kapan aku harus mengambil gambarnya secara diam-diam?" tanyaku kepadanya. Hailey, kau jatuh cinta pada orang yang salah....