Michael 5SOS is calling…
Tuhan mendengar doaku.
“Michael, astaga kemana saja kau?!” Tanya ku saat mengangkat telepon darinya.
“Aku tidak tahu, ada apa cupcake?”
“Michael… aku sangat bingung. Harry mengajakku untuk pergi bersama saat hunting nanti. Dia bilang dia tidak menerima penolakan. Ini pasti akan sangat canggung.” Aku mengecilkan volume suaraku.
“Terima saja, apa susahnya. Lagipula kau kan juga menyukainya, kalau kau terus menghindar, kau tidak akan mendapatkan hatinya.” Jawaban Michael memotivasiku.
“Michael aku…”
“Ya sama-sama.” Michael menutup telepon.
Michael kenapa sih? Batinku. Apa dia sedang banyak masalah? Aku harus menghubunginya lagi sepulang dari SNAP.
***
Aku berjalan menuju mobil Harry yang berada di lapangan parkir. Tentu saja aku sedang berjalan berdua bersamanya. Sungguh, semua gadis di sepanjang jalan melihat sinis ke arahku karena Hailey Olivia Gray berjalan bersama seorang Harry Edwards Styles. Harry membukakanku pintu penumpang dan aku tersenyum malu. Astaga, control dirimu Hailey. Dia hanya memberi tumpangan. Pikirku dalam hati.
“Pakai sabuk pengamannya.” Perintah Harry.
“I… iya.”
Ditengah perjalanan Harry membuka pembicaraan.
“Sejak kapan kau bersahabat dengan Michael si gitaris itu?”
“Sejak SMA. Kau?”
“Aku hanya mengenalnya ketika kuliah dan ketika aku tahu kalau ia punya band.” Harry menjelaskan padaku.
“Michael sangat berbakat.” Kata-kata itu terlontar begitu saja dari mulutku. Harry hanya mengangguk.
“Aku bingung harus membicarakan apa.” Kataku sambil tertawa kecil berusaha membuat keadaan tidak canggung.
“Kita sudah sampai.” Kata Harry datar. Ah!
Kami semua sudah berkumpul di dekat gerbang kebun binatang. John memandu kami sambil memberikan teknik-teknik memotret. Aku selalu berada disamping Harry seakan tidak ingin menjauh. Namun keheningan tetap menang diantara aku dan Harry. Waktu menunjukan pukul 5 sore dan sekarang aku dan Harry sedang berkeliling kebun binatang berdua karena seluruh anggota memang disuruh menyebar lalu berkumpul lagi pukul 5.30 di gerbang untuk memberi hasil foto kami. Aku sedang sibuk mengatur kamera ku sambil berjalan, lalu aku merasakan seseorang merangkulku. Itu Harry! Jantungku berdegup cepat. Lebih cepat dari apapun.
“Hailey, apa kau suka koala?” Tanya Harry yang masih merangkulku sambil berjalan melewati kandang koala.
“Tentu saja Harry, koala sangat lucu bukan? Lihat yang disana.” Aku menunjuk koala yang sedang menggendong anaknya kurasa.
“Iya… mereka menggemaskan.” Ujar Harry. Aku hanya mengangguk.
“Kau mau es krim?” Harry menawarkanku.
“Hmm boleh!” aku melambungkan senyuman terlebarku padanya.
“Baiklah.”
Aku dan Harry bergandeng tangan sampai kami menemukan kedai es krim.
“Kau mau rasa apa Hail?”
“Coklat! Itu favoritku.”
“I’ll get you one then.” Harry memutar tubuhnya dan memesan es krim.
Aku menunggunya dan baru 5 menit, dia membawa 2 es krim coklat.
“Kau juga suka rasa coklat?” aku bertanya sambil melihat dirinya menjilat es krim.
“Sebenarnya vanilla, tapi sudah habis.”
“Kasihan sekali.” Ledekku sambil menjulurkan lidah.
“Akan kubalas nanti.” Ujarnya yang masih sibuk menjilati es krim.
Seusai makan es krim, aku dan Harry menuju gerbang. Namun saat di jalan Harry tiba-tiba menggelitikku dari belakang. Astaga!
“HARRY HAHAHAHA HARRY STOP!” perintahku sambil tertawa geli.
“Ini balasan tadi kau meledekku. Aku tidak akan berhenti!” Harry masih menggelitikku sambil tertawa.
“Astaga Harry ampun-ampun!” kini aku berlari menjauhinya.
“Hey! Kau tidak akan bisa lari!” Harry mengejarku dan menggelitikku lagi. Kami sama-sama tertawa geli. Aku masih mencoba melawannya, namun tangannya begitu kuat menahanku.
“Harry, ku mohon astaga HAHAHAh!” Aku menggeliat kegelian.
“Rasakan balasanku.” Harry menjulurkan lidahnya dan tertawa puas melihatku.
Harry sangat menawan jika tertawa, hari ini adalah hari terbaik. Harry benar-benar sosok yang menyenangkan dan dia membuatku tergila-gila. Tuhan, bantu aku. Semoga dewi fortuna berada di pihakku karena jika tidak aku akan sangat terpuruk.
Kami sudah selesai dengan pertemuan SNAP hari ini. Aku dan Harry berjalan menuju mobilnya.
“Jadi kau akan langsung pulang atau?” Tanya Harry sambil membukakan pintu untukku.
“Kurasa iya.” Aku menjawab dan menaiki mobil Harry.
“Bisa kau tunjukkan rumahmu?”
“Rumahku di Green Cluster, kau tau?”
“Oh ya tentu saja.” Harry mengangguk mantap.
Aku mengecek handphone ku yang sedari tadi tidak berdering. Biasanya Michael mengirimkanku pesan atau sekedar me-mention ku di twitter dengan tweet jahilnya. Namun kini terasa sangat sepi. Apa Michael sudah serius dengan Lucy dan tidak ingin berteman denganku lagi? Batinku. ASTAGA! MICHAEL! BENAR! Aku harus menemui Michael dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi, mengapa kita jarang bertemu, mengobrol pun tidak. Meskipun ini baru 2 hari tapi terasa sangat aneh.
A/N:
walaupun ga mencapai target but aku mau update spesial Harry & Hailey moment because my baby hazza is 21 now :""""D yayyy!! and thank you for 500+ readers please dont forget to leave vomments because it means a lot for me. <333
5+ votes for next shot!:D
lotta love, vida mwah! x
KAMU SEDANG MEMBACA
Captured // m.c - h.s
Fanfiction[COMPLETED] Started with her hobby and she accidentally captured the most beautiful thing in the world. "Sampai kapan aku harus mengambil gambarnya secara diam-diam?" tanyaku kepadanya. Hailey, kau jatuh cinta pada orang yang salah....