18th Shot

240 33 9
                                    

Ia mendapatkan pria berambut ikal persis seperti yang ia lihat di club semalam berdiri di depan pintu rumahnya. Jantung Hailey berdetak lebih kencang. Suhu tubuhnya mendingin.

“Kau sudah siap?” Tanya Harry.

Hailey masih mematung tidak percaya. Bagaimana bisa aku lupa memberi tahu Harry kalau aku tidak ingin pergi dengannya?! Batin Hailey kesal pada dirinya sendiri. Sesaat itu pula suara motor Michael terdengar dan berhenti tepat di depan rumah Hailey. Dengan sigap Michael melepas helm dan turun dari motor besarnya lalu melangkahkan kaki ke rumah Hailey.

“Michael?” Harry terlihat bingung menunjukkan bahwa ia tidak senang dengan kehadiran Michael.

“I’m sorry man. Hailey will go out with me.” Michael meraih tangan Hailey dan membawanya keluar dari rumah.

“Hey tunggu. Aku dan Hailey sudah merencanakan ini terlebih dulu dan aku datang lebih dulu. Ia akan pergi bersamaku.” Kini Harry terdengar seperti mengontrol Hailey.

“Aku membatalkannya. Sekarang.” Hailey angkat bicara dan menunduk. Hailey sangat takut, sakit hati, dan marah.

“Kau dengar itu, Styles.” Michael tersenyum puas.

“Kau harus pergi denganku Hailey.” Harry menekankan kata ‘denganku’ sambil menarik tangan Hailey kasar. Keegoisannya yang membuat Harry melakukan ini.

“AKU TIDAK MAU!” Hailey berteriak dan air matanya mengalir tanpa ia sadari.

“Man, kau menyakitinya!” Michael menarik Hailey ke belakang tubuhnya.

“Aku bahkan tidak melakukan apa-apa terhadapnya!” Harry mengangkat kedua tangannya.

“Ya, tapi ia melihat jelas apa yang kau lakukan semalam bersama jalang itu!”

Harry membelalakkan matanya mendengar perkataan Michael. Ia membuang ludah dan menyeringai.

“Sudahlah Michael. Aku ingin kita pergi sekarang. Kumohon…”

BUK!!!

Pukulan keras menghantam pipi Michael. Ia terjatuh dan Harry langsung menarik Hailey kasar namun Hailey berusaha menahannya. Hailey benar-benar benci pria kasar ini. Michael hendak bangun dan membalas Harry tetapi ia mendapatkan pukulan lebih keras di perutnya. Michael terjatuh kembali dan menahan rasa sakit itu. Bodoh! Ia bergumam. Ketika ia bangun, mobil Harry sudah jauh dari penglihatannya.

“Keparat!” Michael menendang batu di depannya. Ada bercak darah di bagian bawah bibirnya, efek dari pukulan di perutnya.

Hailey menangis sepanjang jalan. Ia ingin sekali pulang, ia tidak ingin pergi bersama Harry. Hailey merasa sangat kebingungan. Mengapa Harry ingin sekali aku pergi bersamanya?! Jika memang ia menaruh rasa padaku, tidak seharusnya ia melakukan apa yang ia lakukan tadi malam. Hailey masih terdiam dalam lamunan dan air mata yang mengalir diwajahnya. Harry memarkirkan mobilnya di depan restoran besar di Sydney.

“Hailey…” Harry mengelus kepala Hailey. Ia tak kunjung menjawab.

“Hailey, maafkan aku.” Kini Harry mengelus pipi kanan Hailey.

“Hailey dengarkan aku. Lihat mataku, sayang.” Hailey menoleh terkejut ketika Harry berkata ‘sayang’.  Harry menggenggam kedua tangan Hailey, sekarang lebih halus.

“Aku tahu aku salah. Maafkan aku ya? Kau ingin dengar penjelasanku?” Hailey tetap diam dan menunduk.

“Kuanggap itu dengan Ya. Oke, semalam aku mabuk berat. Maafkan aku. Aku bahkan tidak ingat apa yang aku lakukan semalam. Okay?” Oh Harry benar-benar cerdas. Jelas ia menyadari apa yang ia lakukan semalam. Harry menatap mata Hailey dalam-dalam. Berusaha membuat Hailey percaya agar ia tidak menggagalkan rencananya sendiri.

“Tapi kau bersama Lucy…” Hailey berkata sangat pelan.

“Aku benar-benar tidak ingat, Hailey. Sungguh. Aku mabuk berat semalam.” Harry mengulangi kata-katanya. Such a good liar, Mr. Styles. Hailey hanya mengangkat kedua bahunya pasrah. Tidak menjawab sepatah kata pun.

“Maafkan aku ya?” Harry tersenyum layaknya ia tidak bersalah. 

TO BE CONTINUED...

A/N: Yeyy hari ini aku 18 tahun wkwkwk aku ga jago bikin scene berantem2an wkwk maklumin ya aku masih amatir yaawlaaaaaa :""" and aku baru tau kalo geordie deactive twitternya T_T 

Captured // m.c - h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang