23rd Shot

235 27 6
                                    

Hailey’s POV

Aku terus memikirkan kata-kata Michael, jujur saja aku kesal padanya. Jelas-jelas Harry memperlakukanku dengan baik. Ia bahkan selalu melontarkan kata sayang padaku meskipun kami tidak berstatus. Status bukanlah hal yang penting bagiku. Perasaan lah yang terpenting. Aku tidak percaya dengan kata-kata Michael kemarin. Aku yang menjalankan bersama  Harry maka akulah yang tahu sifatnya. Kini aku menunggu Harry di lobby untuk menghadiri SNAP. Ya, kami selalu bersama.

“Hey!” ia menyapaku dan menghampiriku. Laki-laki berambut ikal dengan kamera yang dikalungkan.

“Haaaai!”

Ia merangkulku sampai di aula. Seluruh mata di lorong masih sama seperti dulu, mata mereka tertuju padaku dan Harry. Masa bodoh dengan anggapan mereka tentang kita.

Aku dan Harry duduk bersebelahan dan menyimak materi yang diberikan oleh Mr. John.

“Hailey..” Harry berbisik padaku.

“Ya Haz?”

“Nanti makan malam bersama ku, ya?”

“Uh…”

“Aku tidak menerima penolakan loh.” Wow Harry memaksaku lagi.

“Ok baiklah.” Aku menjawab dengan senyuman lebar diwajahku. Ia memegang tangan kananku. Jantungku berdebar-debar seperti ingin meledak.

Kini aku sudah siap dengan dress ku sekedar agar terlihat lebih rapi dari biasanya. Entahlah, aku merasa akan ada sesuatu yang special malam ini. Aku menunggu Harry di sofa sambil mengutak-atik handphoneku. Oh, sudah berapa lama aku tidak berbicara dengan Michael? Satu minggu? Kurasa begitu. Ini begitu aneh ketika aku tidak berbicara dengan sahabatku. Ia tetap mengirimkanku pesan namun aku mengabaikannya, aku masih merasa kesal dengannya. Jujur saja, siapa yang tidak kesal jika dituduh yang tidak tidak? Aku menggerutu sendiri. Lalu tak lama kemudian aku mendengar suara klakson mobil yang kuyakini adalah Harry. Aku bergegas membuka pintu dan benar saja. Kudapatkan Harry dibalik pintu mobil tersenyum padaku. Ia keluar dan membukakan pintu mobil untukku.

“Wow, Hailey…” ia berseru seraya menginjak gas.

Aku hanya menoleh heran.

“Sepertinya kau berbeda malam ini.”

“Apa maksudmu?” aku mengerenyitkan dahiku.

“You look more beautiful. Kau berdandan ya?” ia merapatkan giginya dan aku melihat lesung pipi diwajahnya. Oh sial, dia memujiku. Harry Styles memuji Hailey Grace. Tuhan, ini pasti mimpi.

“Heyyyy, jangan melamun seperti itu.” Harry mencubit pipiku. Aku yakin wajahku seperti kepiting rebus kali ini. Harry menangkap basah diriku tersipu malu.

***

Aku dan Harry sampai di sebuah restoran, cukup besar dan tampak mahal. Aku tidak yakin jika ini adalah restoran yang ia tuju. Namun kurasakan seseorang meraih tanganku dan membawaku masuk ke restoran itu. Ya, Harry. Ia mempersilahkanku duduk dan menanyakan menu yang akan ku pesan. Kemudian kami mengobrol tentang hal-hal ringan seputar tugas dan kegiatan diluar kuliah, selebihnya kami bercanda. Sampai pelayan mengantarkan makanan dan kami menghabiskannya.

“Hailey..” Suara berat Harry membuatku menoleh sesaat aku menegukkan air putih.

“Ya Harry?”

“Aku tidak tau harus mulai dari mana… tapi…”

TO BE CONTINUED...

A/N Huaaa sorry banget late update sebenernya kemaren udah nulis cerita tp baru setengah karna kemaren kependekan jadi aku panjangin dan waktu itu aku ada acra trus langsung ngedrop huhu skrg udah update lagi yyeyyy!! :D keep comment dan vote yaaaa nanti dicium sama Harry ;pp

Captured // m.c - h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang