5th Shot

343 51 7
                                    

“Hailey!”

Aku menengok kebelakang dan kudapatkan Harry tersenyum padaku sambil melambaikan tangannya pertanda untuk menunggunya. Kini aku keluar dari kampus bersama Harry.

“Kau ingin pulang bersamaku?” Tanya Harry.

“Aku menaiki sepedaku. Terima kasih atas tawarannya.” Aku tersenyum dan langsung membalikan badanku berjalan menuju parkiran sepeda.

“Baiklah, dah…” Harry melambaikan tangannya. Aku hanya memberikan jempolku tanpa melihatnya lagi.

***

To: Michael 5SOS

Michael, kau harus mendengar ceritaku!

Aku mengirim pesan ke Michael dan 2 menit kemudian handphone ku berdering dan kulihat “Michael 5SOS is calling…”. Aku langsung meraih handphone ku dan mengangkat teleponnya.

“Hailey, ada apa?” Tanya Michael.

“Kau tau Harry Styles?!”

“Ya, dia senior kan? Kenapa?”

“Demi apa?” Aku tidak percaya.

“Demi sendok neptunus! Aku serius. Dia senior kita. Kenapa? Kau mengenalnya?” Itu Michael.

“Dia bersamaku tadi di SNAP. Dia menyapaku duluan dan yang paling aneh adalah dia sangat aneh.” Aku menjawab.

“Benarkah?!” kini Michael yang terdengar tidak percaya.
“Ya ampun Hailey, dia itu senior yang paling diincar para gadis di kampus. Kecuali kau. Kau kan kudet.” Lanjut Michael sambil meledekku. Jika aku bersamanya sekarang mungkin akan aku jitak kepalanya.

“Kau bercanda.”

“Sungguh. Kau sangat beruntung!” ujar Michael. Oh Michael terdengar seperti perempuan sekarang.

“Aku akan lanjutkan ceritaku besok di lobby jam 10 ya! Aku masih banyak tugas. Sampai jumpa Mikey. Dahh…” Aku langsung memutuskan teleponnya.

Author’s POV

Kini Hailey duduk di ujung kasur sambil mengerjakan tugas tipografi di laptopnya. Ia masih memikirkan Harry. Harry adalah incaran gadis-gadis di kampus. Hailey menyadari saat gadis-gadis itu membisikkan sesuatu ke satu sama lain dan melihat ke arah mereka berdua tadi sore. Harry pintar fotografi dan bernyanyi. Ya, dia idola di kampus. Tapi Hailey tidak pernah memperhatikan itu. Hailey terlalu sibuk dengan tugas-tugasnya. Memikirkan tugasnya saja sudah membuat kepala Hailey hampir pecah, maka dari itu ia bukan tipikal orang yang ingin tau urusan orang lain. Mengingat nama temannya saja susah.

***

Hailey bersiap-siap ke kampus, kini ia mengenakan flannel yang diberikan Michael saat ulang tahunnya. Hailey mengambil roti dan berpamitan dengan orang tuanya. Kakak Hailey sekarang dikerjakan di New Zealand, jadi Hailey hanya tinggal bertiga di rumahnya. Hailey mengayuh sepedanya sampai kampus. Hailey membuka bungkusan rotinya dan memakannya saat berjalan menuju lobby. Waktu menunjukkan pukul 9.55 dan ia akan bertemu Michael pukul 10 seperti yang dijanjikan tadi malam.

Hailey melihat Michael berlari mendekatinya. Hailey melambungkan senyumnya. Ia menceritakan semua yang terjadi kemarin kepada Michael.

“Jangan bilang kau suka pada Harry?” Michael meyakinkannya.

A/N

Aaaa seneng banget udah 100+ readers :DD Makasih banyak yang udah baca + vomments storyku. Aku sengaja bikin pendek soalnya aku bakal sering update insyaAllah. :-) Kalo ada yang ngga ngerti bisa tanya aja ya, maaf kalo ceritanya absurd. Next chapt bakal ada Michael's POV btw heheee

Boleh minta 3 votes buat next shot? :))

Makasih banyak, lots of love, Vida. xx

Captured // m.c - h.sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang