Chapter 11

40 10 0
                                    

Ah, aku terlambat ....

Sudah terlambat untuk segera pergi karena saat ini seluruh teman Daisy sudah berada di sini. Regard hanya bisa terdiam dengan memasang wajah yang tidak bersahabat.

Semua teman Daisy berjumlah 3 orang. Dua di antara mereka adalah laki-laki dan satunya adalah perempuan. Regard memperhatikan mereka lebih jelas dari ujung kaki hingga ujung rambut, pakaian yang mereka kenakan, senjata, aksesoris yang terpajang di tubuh mereka, dia memperhatikan semuanya.

Laki-laki yang satu itu, pasti memakai kelas Swordman, sementara yang satunya lagi adalah Warrior. Dan untuk wanita itu ... kurasa dia adalah seorang Magician.

Dia telah melihat kelompok lengkap. Di mulai dari salah satu laki-lali yang berdiri di sana, dapat ditebak dari cara dia berpakaian Armor yang bertipe Armor ringan serta senjata berupa Greatsword, dia adalah seorang Warrior. Sementara yang laki-laki satunya lagi, memakai zirah lengkap dari atas hingga ke bawah, serta pelindung yang menutupi lengannya serta Longsword yang berada di sampingnya. Dia adalah seorang Swordman. Dan untuk wanita yang ada di antara mereka, sudah tidak perlu ditebak lagi, dari cara berpakaian yang nampak seperti seorang penyihir, memegang sebuah tongkat kayu, dapat ditebak jika dia adalah seorang Magician. Jika di tambah dengan Daisy, yang ikut dengan mereka di dalam satu tim, mereka bisa menjadi kelompok sempurna dalam perburuan.

Tidak lama setelah itu, Daisy pun melangkah maju, menghampiri mereka semua. "Kalian, datang juga yah ...." ucapnya dengan riang.

Salah satu dari mereka juga melangkah maju mendekati Daisy. Dan beberapa orang lainnya juga ikut berjalan di belakangnya. Tidak berselang lama, mereka pun sudah saling bertatap pandang.

"Sudah seharusnya sebagai seorang teman harus datang menghampiri temannya, apalagi kalau kita adalah satu tim," ucap salah satu laki-laki yang berdiri di hadapan Daisy.

Kemudian, seorang gadis lainnya ikut berbicara, "Beruntung sekali kita Online secara bersama-sama. Kali ini mari kita menaiki level sebanyak-banyaknya."

Dan laki-laki satunya juga membuka mulutnya, "Kami kira kamu tidak aktif hari ini, tapi untung saja itu salah."

Di saat mereka sedang asyik-asyiknya saling berbincang, Regard segera melangkah maju, juga ikut bergabung bersama mereka. Sesaat, kehadiran dirinya disadari oleh mereka bertiga. Secara serentak arah pandangan mereka tertuju kepadanya.

Salah satu dari mereka segera bertanya kepada Daisy mengenai orang yang berada di dekatnya, "Hei Daisy, siapa orang yang berada di belakangmu itu? Apakah dia temanmu yang lain?"

"Eh, dia??" Daisy pun segera melihat ke belakang. Rupanya yang mereka maksud itu adalah Regard. Daisy belum memperkenalkan Regard kepada mereka bertiga. Ah, aku lupa memperkenalkan dia kepada kalian. Ehem! Perkenalkan, dia adalah Kakakku, Ganta. Kalau di sini dia dipanggil dengan nama Regard." Melirik ke arah Regard sembari memberikan sebuah kode kedipan mata kepadanya.

Regard mau tidak mau harus memperkenalkan dirinya, "Perkenalkan namaku adalah Regard, kakak dari Daisy, salam kenal."

Dan setelah Regard memperkenalkan dirinya, nampak jika mereka bertiga cukup terkejut dengan hal itu. Sudah terlihat dari reaksi yang mereka berikan.

Dan gadis yang berada di antara mereka, segera mendekatkan diri ke arah Daisy dan langsung mengambil tangannya. "Eh, Daisy, dia itu adalah Kakakmu!? Kakak yang sering kamu ceritakan itu, kan?"

Daisy memberikan senyuman kecil seraya membalas pertanyaannya, "Mm, mm, itu benar. Dia adalah Kakakku."

Kedua lelaki yang berada di belakang, kembali menatap ke arah Regard.

"Eh, jadi ini yah Kakak yang pernah Daisy ceritakan, si Pemain Profesional Dream World Online, pemain yang sudah bermain game ini dari awal perilisannya."

"Tapi tunggu dulu .... Kalau diperhatikan, dia nampaknya biasa-biasa saja. Seharusnya kalau seorang pemain profesional. Pasti memiliki perlengkapan yang bagus, tapi yang dia kenakan itu kan Perlengkapan level 15 an."

"Ah, kamu benar. Aku baru menyadari Perlengkapan yang dia kenakan, dan bahkan pedang yang dia gunakan ... kurasa itu juga ber level 15."

Mereka menyadari ada sesuatu yang aneh pada Regard. Menurut cerita yang mereka dengar dari Daisy, secara garis besar kakaknya yaitu Ganta/Regard adalah pemain veteran yang sudah bermain Dream World Online sejak awal perilisannya. Jadi jika dihitung hingga saat ini, sudah pasti Regard adalah pemain yang berlevel tinggi, serta seluruh peralatan dan perlengkapan yang dia gunakan berada di level yang tinggi. Namun mereka melihat perlengkapan Regard mempunyai level dikisarkan 15 an.

Di sisi lain, Regard yang mendengarkan pembicaraan mereka, tidak peduli. Dia mendekati Daisy, kemudian bertanya, "Hei, apakah mereka ini benar-benar teman Kuliah mu?"

Daisy pun segera menjawabnya, "Iya, itu memang benar. Oh yah! Aku belum memperkenalkan mereka." Daisy mulai mengumpulkan mereka bertiga dan mulai memperkenalkan identitas mereka. "Kak, perkenalkan dia adalah Ares, dan yang ini adalah Denny, sementara untuk wanita yang satu ini, dia adalah Bella."

Mereka pun kembali memperkenalkan diri mereka lagi.

"Perkenalkan, namaku adalah Ares, kamu bisa memanggilku dengan nama Delias."

"Namaku adalah Denny, kalau identitasku di dalam game adalah Hared."

"Dan perkenalkan, namaku Bella. Kamu bisa memanggilku Joose."

Tidak selang lama setelah perkenalan itu, Ares/Delias segera memberikan sebuah pertanyaan kepada Regard, "E ... Regard, aku mendengar beberapa cerita dari adikmu kalau kamu itu adalah pemain profesional di game ini, namun rasanya aneh saja kenapa kamu memakai perlengkapan seperti itu. Apakah terjadi sesuatu kepadamu??" Dan kedua orang lainnya ikut menyimak pembicaraan mereka.

Regard menghela nafasnya dan berkata, "Yah, cerita itu memang benar. Aku bermain game ini sejak awal perilisannya. Seharusnya hari ini aku sudah berada di level 100, namun aku mengganti kelasku sehingga level yang kukumpulkan kembali terulang. Jadi begitulah ceritanya."

"Eh, begitu yah ...."

Hared pun berbicara, "Kenapa kamu malah memilih untuk mengganti kelasmu? Padahal kamu sudah bersusah payah untuk mengumpulkan level, tapi semua itu malah sia-sia."

"Itu ..." Regard terlihat berusaha mencari alasan yang tepat untuk menjawab pertanyaan mereka. "Aku tidak merasa nyaman dengan kelas ku yang dulu, jadi aku memutuskan untuk mengambil yang baru. Ya sekalian menambah pengamalan."

""Ohh."'

Mereka sudah paham dengan apa maksud dari perkataan Regard. Pembicaraan itu pun berakhir, yang kemudian digantikan dengan pembicaraan baru.

"Kalau begitu, lebih baik jika kita pergi untuk menaikkan level bersama-sama. Untuk pertama-tama, mari kita membuat sebuah Party terlebih dahulu," ucap Delias.

Namun, sebelum mereka mulai membentuk Party, Daisy kembali berbicara, "Anu ... sebenarnya aku dan kakakku sudah membentuk Party." Dia memberitahukan kalau dia dan Regard sudah membentuk Party.

"Oh begitu yah. Kalau begitu kita tinggal bergabung saja ke dalam Party kalian, iya kan??" balas Delias yang kemudian melirik kedua rekannya.

"Tapi ..."

Daisy mencoba untuk kembali berbicara. Dia ingin memberitahu kalau Regard tidak mengizinkan mereka ikut bersama dengan dia. Hal itu pun disadari oleh Regard. Dia merasa tidak enak karena semua teman Daisy sudah berada di sini. Kalau saja mereka tadi masih di tengah perjalanan, mungkin dia masih bisa melarangnya. Jadi Regard pun langsung menepuk pundaknya memberikan sebuah tanda agar dia tidak berbicara, dan melangkah maju ke depan.

Heh, untuk kali ini saja ....

Regard pun mulai membuka panel layarnya seraya berkata, "Baiklah, kalian akan masuk ke dalam Party-ku. Untuk pertama, mari kita saling menambahkan satu sama lain agar aku mudah untuk mengundang kalian."

Kakak ...

Daisy yang melihat hal itu merasa sangat senang. Ternyata dia masih berbaik hati untuk mengajak teman-temannya untuk bergabung. Regard masih ada hati untuk menerima mereka. Daisy menjadi lega sekaligus senang memikirkannya.

Namun, sebenarnya Daisy tidak tahu kalau sebenarnya Regard terpaksa melakukannya.

Dream World Online : The Forgotten PersonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang