Asperhades mulai bercerita, "Ya ... saya merupakan mantan pahlawan ketika perang besar mengguncang benua ini. Ketika perang besar di benua ini telah berakhir, saya memutuskan untuk pergi untuk mengembara. Dan, pada akhirnya saya telah sampai di hutan yang amat lebat yang sekarang ini disebut sebagai Death Forest."
"Pada saat itu, saya menjelajahi hutan ini karena mendengar banyak rumor mengenai hutan ini terdapat sesosok monster yang kuat. Jadi saya pun berencana datang untuk mencari monster tersebut. Namun setelah beberapa tahun berlalu sejak saya mendiami hutan ini, saya tidak menemukan satupun adanya tanda-tanda l dari monster yang dirumorkan itu," katanya.
"Apakah monster yang Anda maksud itu adalah Death Angel???" Regard pun bertanya. Dia yakin jika monster yang dibicarakan oleh Asperhades adalah si Death Angel karena hanya dia lah monster yang sangat kuat, mendiami tempat perburuan level kecil.
"Bukan." Asperhades menggeleng-gelengkan kepalanya.
Regard merasa bingung akan karenanya yang salah, kembali bertanya, "Apa maksud Anda??"
"Death Angel datang mengunjungi Death Forest setelah itu," jawabnya singkat.
"Hah, jadi dia bukan penghuni asli tempat ini?!"
"Sudahlah, Anda dengar saja dulu ceritaku," ucap Asperhades dengan nada agak kesal mengakhiri pembicaraan mereka.
Regard agak terkejut dengan apa yang dia dengar. Dia baru tahu jika Death Angel bukanlah penghuni asli dari hutan ini. Tapi, jika dipikirkan kembali itu memang benar, sebab keberadaannya yang sangat berbahaya. Kalau memang benar dia adalah penghuni hutan ini, pasti sejak dulu tempat ini telah hilang dari peta.
Kemudian Asperhades melanjutkan lagi ceritanya, "Jadi, pada saat saya sedang beristirahat di hutan ini, tiba-tiha muncullah seseorang dengan aura luar biasa. Dia berjalan mendekati saya. Pada waktu itu, saya dapat merasakan aura yang dimiliki oleh orang itu sangat kental dan kuat. Hal itu seketika membuat kesadaran saya terbangun dan langsung bangkit dari tidur. Aura itu membuat saya tertekan."" Jarak kami perlahan semakin dekat dan dekat. saya melihat secara sekilas orang itu. Terlihat dia seperti seorang pengembara dengan seluruh tubuh yang ditutupi oleh jubah lusuh dan robek-robek di bagian ujungnya."
"Dan tidak lama setelah itu kami berdua saling bertatap pandang. Sepasang Mata hijau bagaikan sepasang permata hijau yang berkelap kelip. Untuk sesaat saya terpanah akan kedua mata itu. Tetapi, tidak lama setelah saya memperhatikan, mata yang indah itu seketika memancarkan sesuatu. Sebuah gambaran yang dimana itu adalah gambar sebuah medan pertempuran. Saya pada saat itu dapat melihat ribuan pertempuran dari balik matanya.
"Saya pun mulai mendekatinya dengan rasa penasaran dan bertanya. "Siapa kamu...." Tidak lama kemudian pria tersebut menjawabnya, "Saya hanya seorang petualang biasa yang sedang melakukan penjelajahan.""
"Tapi dilihat dari auramu kamu bukan orang biasa biasa?"
""Oh, Anda juga bukan orang yang biasa kan Tuan Asperhades...." Dia tersenyum pada saat menatapku. Dan pada saat bersamaan saya pun menjadi terkejut. Pria itu mengetahui identitas ku yang sebenarnya. Padahal saya selalu menyembunyikan identitas sejak saya menjadi pahlawan dan sampai pada saat itu saya masih mencoba menyembunyikannya. Namun dia dapat dengan mudah mengetahuinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream World Online : The Forgotten Person
FantastikNew Novel! 2021 (Masih hangat) Menceritakan tentang petualangan seorang anak muda yang bernama Ganta di dalam sebuah game yang bernama Dream World Online, sebuah game Virtual Reality terpopuler saat ini. Cerita ini berawal ketika Ganta atau yang bi...