Mereka hanya bisa terdiam ketika mendengarkan reaksi yang ditunjukkan oleh Regard. Itu sudah terlihat sangat jelas kalau mereka akan berhadapan dengan monster-monster itu.
"Eh, kita akan melawannya?! Apakah kita bisa menang?" tanya Hared yang sudah mulai merasa panik.
Delias kembali berbicara, "Regard, aku tahu kalau kamu itu berpengalaman, tapi bisa kan kita mencari musuh yang seimbang terlebih dahulu. Hampir semua dari kita ini adalah pemain pemula. Kita tidak mungkin akan berharap dari mu saja "
Regard tetap tidak peduli akan hal itu. Dia masih berpegang teguh pada pilihannya. "He, kalian ini ... kalian hanya tinggal dengarkan perintahku. Kita pasti akan memang. Sudahlah, sekarang keluarkan senjata kalian karena kita akan segera bertarung."
Regard sudah tidak bisa dihentikan lagi. Delias dan Hared tidak tahu harus berbuat apa lagi. Rasanya tidak ada sesuatu yang bisa menghentikannya.
Di sisi lain, Joose yang mendengarkan pembicaraan mereka, kemudian beralih kepada Daisy. "Hei, Daisy. Apakah kamu bisa menghentikan tindakan gila kakak mu itu? Kalau ini terus berlanjut, malahan kita yang akan mati."
Joose mencari jalan lain yaitu menggunakan Daisy. Mungkin saja Regard mendengarkan perkataan adiknya ini.
Akan tetapi itu tidak seperti apa yang dia harapkan. Daisy menggelengkan kepalanya seraya berkata, "Tidak, aku tidak bisa menghentikannya." Itu adalah kalimat yang singkat. Daisy tidak bisa menghentikan kelakuan Regard. Ya, bukan karena dia memang tidak mampu, tapi ini sebagai balasan untuk yang sebelum-sebelumnya.
Kalau aku melarang kakak, pasti dia akan marah kepadaku. Lebih baik untuk membiarkannya.
Regard secara sukarela memasukkan teman-temannya ke dalam Party-nya, yang seharusnya itu tidak ada. Jadi Daisy tidak ingin merusaknya lagi. Kali ini dia hanya akan mendukung apa yang dilakukan oleh kakaknya.
Daisy pun memberikan senyuman kecil dan berkata, "Tentang saja, dia adalah Kakakku. Kalau dia mengatakan 'pasti menang', maka kita akan memang." Daisy mencoba untuk memenangkan suasana yang ada di sana.
Mereka bertiga yang mendengarkan, mulai merasa pasrah. Ya, sudah tidak ada yang bisa dilakukan lagi. Kali ini mereka akan bertarung dengan harapan kalau mereka memiliki kesempatan untuk menang.
"Daisy, segera persiapkan dirimu untuk mulai memberikan mantra kepada kami. Delias, Hared, tugas kalian berdua adalah membersihkan ketiga kelinci itu. Dan untuk Joose, apakah kamu mempunyai suatu keterampilan sejenis pengikat, yah yang dapat mengikat bos besar yang ada di sana." Sambil menunjuk ke tempat Kelinci besar yang berada paling belakang dari kelinci-kelinci lainnya
"Em, kurasa aku punya. Emangnya ada apa?" ucap Joose sembari memperhatikan List keterampilannya dari panel layar.
"Bagus, untuk sekarang, kamu bantu mereka untuk mengalahkan kelinci-kelinci itu. Ketika aku sudah memberikan aba-aba, segera ikat kelinci yang kumaksud tadi."
"Baiklah."
Sekarang persiapan untuk bertarung sudah siap. Regard telah membuat sebuah strategi pertarungan ini. Dia pun kembali melangkah maju mendekati kelinci tersebut sembari mengaktifkan keterampilannya.
"Sword My Soul!!"
"Revenge of Aurora!!"
Dan seketika aura hijau muncul dari seluruh tubuhnya dan menyebar luas. Atribut kekuatan serta Kelincahan miliknya meningkat secara drastis. Regard pun segera melesat dengan begitu cepat menghampiri kawanan kelinci. Delias dan Hared juga tidak mau ketinggalan, mereka pun juga ikut maju ke depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream World Online : The Forgotten Person
FantasyNew Novel! 2021 (Masih hangat) Menceritakan tentang petualangan seorang anak muda yang bernama Ganta di dalam sebuah game yang bernama Dream World Online, sebuah game Virtual Reality terpopuler saat ini. Cerita ini berawal ketika Ganta atau yang bi...