Chapter III

38 12 3
                                    

•Friendshit•
___

Sebelas lelaki tengah berada diruang tengah rumah Soobin. Kecuali Minho dan Changbin yang memiliki urusan. Mereka semua berniat untuk berkumpul untuk menonton film horor bersama, namun tak jarang dari mereka yang penakut jadi mereka memutuskan untuk melakukan kegiatan mereka masing-masing.

Felix memilih menonton bersama Chan,Soobin, Taehyun, Han, dan Hyunjin. Namun, tiba-tiba dia ingin ke kamar mandi untuk urusannya. Felix berdiri dan menepuk pundak Soobin untuk menanyakan dimana kamar mandinya.

"Soobin... kamar mandinya dimana ya?"tanya Felix.

"kamar mandi dekat dapur sedang di perbaiki, kau pakai kamar mandi di atas saja, tinggal naik tangga lalu disebelah kamarku ada kamar mandi."jelas Soobin, Felix hanya mengangguk lalu pergi naik ke atas tangga.

---













































Saat urusan nya dengan kamar mandi selesai, Felix mencuci tangannya di wastafel untuk merapikan rambut pirangnya, Felix menghela nafas kasar dan berbicara pada dirinya sendiri di cermin.

"Tadi, yang disebelah Minho saat disekolah itu siapa?"tanya Felix pada dirinya sendiri. Saat dia bertanya seperti itu, tiba-tiba suara keran shower menyala sendiri. Felix membalikkan tubuhnya dan menghampiri tirai shower dengan hati-hati. Saat dia membuka tirai, tidak ada siapa-siapa selain dirinya.

Felix menghela nafas lega, dan mematikan keran itu, namun saat berbalik. Felix berteriak sekencang mungkin. Sosok didepannya, berwajah merah, matanya hitam, tengah berteriak di depannya.

"AAAAAAA"Teriaknya lalu menutup tirai itu, air dari keran shower menyala dan mengeluarkan air, yang membuat tubuh Felix basah.

"Teman-teman tolong aku!"





































---

Para teman temannya yang di ruang tengah tampak kaget mendengar suara teriakkan Felix, dengan cepat mereka semua pergi berlarian ke atas dan membuka pintu kamar mandi yang tertutup.

Pintu itu terkunci. Soobin mendobraknya namun hasilnya nihil. Chan menyuruh Soobin untuk minggir lalu, dengan sigap Chan mendobrak pintu itu dengan sekali tendangan.

"Felix! Kau tidak apa-apa?! Apa kau jatuh?"tanya Chan. Namun, Felix hanya terdiam di depan tirai membelakangi teman-temannya. Chan mulai masuk ke kamar mandi untuk memastikan bahwa Felix baik-baik saja.

"Felix? Apa kau baik-baik saja?"tanya Chan, tangannya menepuk pundak Felix. Namun, saat Felix berbalik matanya hitam mengerikan, Chan tersungkur jatuh dan menjauh dari Felix.

"AAAAA"Felix berteriak, tangannya memegang gunting lalu dengan sigap dia menusuk perut Chan yang tersungkur jatuh.

"FELIX!"Teriak Seungmin, lalu menghampiri Felix yang ingin menusuk Chan lagi disusul teman-temannya yang lain. Taehyun,Hyunjin,Han, dan Kai memegangi tubuh Felix yang seperti orang kerasukan.








































PLAKK!!!

"FELIX SADARLAH DIA TEMANMU!!"ucap Han menampar keras pipi Felix hingga pipi kanan Felix menjadi merah padam, telapak tangan pun sangat jelas di pipi Felix.

"ARGHHH" Felix berteriak seperti seorang beruang yang marah, dia mendorong Han hingga Han melayang dan punggungnya mengenai tembok kamar mandi.

"GET AWAY FROM ME!!" teriak Felix sembari meronta-ronta.

"Hyun! Bawa dia ke ayahku!"perintah Soobin yang merupakan anak dari seorang pendeta. Taehyun dan Kai mengangguk lalu mengangkat Felix yang meronta-ronta, wajah Felix sudah seperti zombie, urat-urat di kepalanya mencolok keluar.

Soobin dan Jeongin menghampiri Han yang pingsan karena terdorong keras oleh Felix.

"Jeong... bawa Han ke kamarku, sepertinya dia kaget tadi."perintah Soobin. Jeongin hanya mengangguk, lalu Jeongin menuntun Han dibantu oleh Hyunjin.

"Chan... apa kau tak apa-apa?"tanya Seungmin pada Chan yang memegang perutnya yang berdarah.

"P-perutku s-sangat s-ssakitArghh!"ucap Chan. Soobin datang menghampiri Chan dan Seungmin.

"Chan... sepertinya kau harus ke rumah sakit, akan kupanggilkan ambulan."ucap Soobin sambil membuka ponselnya.

"Cepat Soobin! Aku khawatir dengan Chan."ucap Seungmin, Soobin berbincang-bincang di telepon. Menyisakan Beomgyu dan Yeonjun yang tampak terdiam dari kejauhan.

"Gyu..."panggil Yeonjun.

"Hm?"tanya Beomgyu. Tatapan nya masih santai menatap keributan yang terjadi.




















































"Kapan kau menghentikan ini?"tanya Yeonjun.

FRIENDSHITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang