Chapter V

31 11 1
                                    

•Friendshit•
___

Felix ditidurkan di kasur kamarnya oleh nyonya Lee, tak lupa Felix diselimuti. Sedangkan ketiga temannya menatap Felix prihatin. Semoga setelah ini taka da kejadian aneh lagi yang menyerang Felix.

"Nak Soobin, tante sangat berterima kasih sama kamu."ucap nyonya Lee memegang pundak Soobin.

"Tanpa kalian, Felix tak akan bisa pulang kerumah."ucap nyonya Lee. Ketiga temannya hanya tersenyum kepada nyonya Lee.

"Kalian belum makan malam kan?"tanya nyonya Lee. Yang lain tampak menggeleng, nyonya Lee tersenyum.

"Sebelum kalian pulang, alangkah baiknya untuk makan malam dulu,"ajak nyonya Lee.











































---

"Sebenarnya apa yang terjadi dengan Felix?"tanya nyonya Lee pada Soobin,Yeonjun, dan juga Beomgyu. Soobin yang siap untuk menjawab, menyimpan sendok beserta garpunya diatas piring.

"Saya mau tanya tante, Felix pernah mengalami kejadian aneh tidak disini?"tanya Soobin.

"Ahh iya itu, tante mengira dia tertekan, Felix sering tidak bisa tidur dan selalu terbangun pukul tiga pagi, dan..."ucapan nyonya Lee terpotong.

"Felix sering kerasukan ya tante?"tanya Beomgyu membuat Yeonjun, dan Soobin menoleh ke arah Beomgyu.













































---

"Ini rekaman Felix selama konsultasi ke psikiater. Tante mau kalian mendengarnya sendiri."ucap nyonya Lee mengeluarkan kaset rekaman beserta radionya.

Soobin memasukkan kaset rekaman itu ke dalam radio, lalu dia menekan tombol menyalakan. Sebuah suara semut terdengar di radio itu.

"Hai Felix, apa kabar? Apa semua nya baik-baik saja?"

"Seperti biasa dok, hari ini kabar saya tidak baik-baik saja"

"Kenapa? Apa kau ada masalah dengan temanmu?"

"Tidak dok. Semuanya harmonis, terkecuali saya disini."

"Apa yang kamu lihat?"

"Saya melihat seseorang tengah mengikuti salah satu teman saya. Sepertinya saya sudah lama sekali melihatnya."

"Baik... apa yang kau lihat dari dirinya?"

"Saya melihat seorang wanita mirip seorang biarawati, namun sepertinya saya tahu dia bukan orang yang baik."

"Baik... apa yang dilakukannya? Apakah dia menyakiti temanmu?"

"Tidak dok. Dia hanya mengikuti temanku, tanpa menyakitinya. Tapi, sepertinya dia sadar karena aku bisa melihatnya."

"Lalu, kenapa itu menganggumu? Bukankah dia tidak menyakiti siapapun?"

"Iya, tapi sepertinya dia mengincar teman-temanku yang lain. Termasuk aku."

"Baiklah... siapa teman mu yang diikuti oleh biarawati itu?"

"Lee Minho."

Suara semut terdengar lagi, rekaman berhenti disitu. Soobin menatap Yeonjun. Sedangkan Beomgyu masih berpikir tentang isi rekaman itu.

"Tapi tunggu kenapa dia mengincar Minho?"tanya Yeonjun.

"Apakah karena Minho dekat dengan Felix? Tapi, yang ku tau Minho sangat dekat dengan Han. Bahkan si kulkas berjalan itu banyak bicara dengan Han."ucap Beomgyu.

"Apa yang selama ini disembunyikan diantara kita ya?"tanya Soobin. Yeonjun dan Beomgyu menatap satu sama lain, lalu Soobin mengambil beberapa kaset rekaman.

"Tante boleh aku minta kaset rekamannya?"tanya Soobin.

"Untuk apa nak?"tanya nyonya Lee.

"Untuk diberikan ke ayahku. Ayahku kebetulan seorang pendeta, aku harap kita bisa saling bantu."ucap Soobin. nyonya Lee tersenyum.

"Terima kasih Soobin, kau boleh membawa ini. Mungkin selama ini benar, harusnya tante tidak konsultasikan hal ini kepada psikologi."ucap nyonya Lee. Soobin mengangguk lalu mengambil koper yang diberikan nyonya Lee yang berisikan rekaman.

"Baiklah tante akan mencuci piring dulu."ucap nyonya Lee lalu pergi ke dapur.

"Biar Beomgyu bantu tante."ucap Beomgyu ramah.

"Ahh kamu anak yang baik sekali nak Beomgyu."ucap nyonya Lee yang dibalas oleh senyuman manis Beomgyu. Soobin keluar dari meja makan dan berniat memasukkan koper itu ke mobil.

"Soobin..."panggil Yeonjun membuat Soobin menoleh.

"Ya? Ada apa Yeon?"tanya Soobin. Yeonjun tersenyum lalu menepukkan pundak Soobin.

"Hati-hati ya,"ucap Yeonjun membuat Soobin tak mengerti.

"Maksudmu hati-hati untuk apa?"tanya Soobin tak mengerti.


































"Pokonya hati-hati saja,"

FRIENDSHITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang