Chapter XII

18 5 0
                                    

• Friendshit •
___

Suasana daerah perhutanan Amerika sangat gersang, padahal musim dingin diadakan sebulan lagi. Suara ban mobil tak berhenti-berhentinya bergesekkan dengan daun-daun yang berguguran.

Manik mata Minho tak berhentinya memandang kedepan saat menyetir, di pikirannya terlintas benak lain yang membuatnya tak tenang. Entah kenapa dia merasa ada yang tak beres dengan 'temannya' itu.

Mobilnya terhenti di rumah keluarga bermarga Han. Dirinya turun dari mobil dan menuju pintu rumah keluarga Han. Tangannya menekan tombol bel hingga menimbulkan suara lonceng rumah dari keluarga Han.

Saat pintu terbuka, Han berdiri disana menatap Minho. Lalu dirinya mempersilahkan Minho masuk ke rumahnya.

"Kau dirumah sendiri Jiji?"tanya Minho dengan panggilan 'Khususnya'

"Ya, keluargaku bekerja dan adikku pergi menginap di rumah temannya."jawab Han lalu duduk di sebelah Minho.

"Apa kepalamu masih sakit?"tanya Minho, Han terdiam sejenak lalu selanjutnya dia menggeleng.

"Apa maksud gelenganmu?"tanya Minho. Han menatap Minho lekat, lalu detika berikutnya Han tersenyum miris.

"Ho... sepertinya kita salah seperti ini."ucap Han membuat alis Minho terangkat sebelah.

"Apa maksudmu? Kita sudah pertahankan ini selama satu tahun kan?"tanya Minho.

"Aku merasa ini tidak benar, kau dan aku sama-sama salah disini, apalagi teruntuk dirimu yang sekarang."ucap Han dengan nada yang miris.

"Jadi, kau ingin ini berakhir setelah kita sembunyikan ini dari teman kita?"tanya Minho.

"Aku rasa begitu."ucap Han mengangkat bahunya.

"Apa alasanmu mengakhiri ini dengan mudah? Kau tau kan akibatnya jika aku marah, Han Jisung,"ucap Minho mengintimidasi.

"Sejak kau dekat dengan dia aku rasa kau menyembunyikan sesuatu dariku. I mean... you are freak."ucap Han membuat Minho sedikit tertohok.

"Ini akan baik-baik saja Han."





























































---

Jeongin menggebrak meja dengan kertas koran di atasnya. Soobin menaikkan alis nya sebelah saat membaca judul dari kertas koran itu. Apa maksud Jeongin untuk memberinya ini.

"aku tau kau bingung. Tapi, ini sudah jelas-jelas ada hubungannya dengan peristiwa kejadian aneh dari semua ini."ucap Jeongin.

"Jadi... maksudnya?"tanya Hyunjin yang berada di sebelah Soobin.

"Aku senang kakak menanyakan hal itu. Ini sudah jelas semua adalah kutukan."ucap Jeongin.

"Kutukan?"tanya Soobin.

"Kak Felix, Kak Han, dan mungkin juga Kak Chan. Apakah kalian tidak memikirkan semua ini?"tanya Jeongin.

"Tunggu. Mungkin kasus kehilangan adik Changbin bukan misteri lagi, ini sudah jelas Bin. Apakah aku bisa mencurigai dua orang aneh itu sekarang?"tanya Hyunjin.

"Ini semua sudah terlalu jelas."ucap Soobin.




















































---

Tok tok tok

Soobin, Hyunjin, dan Jeongin mengetuk pintu rumah Yeonjun. Yeonjun membukakan pintu dan menatap satu persatu temannya yang berkunjung.

FRIENDSHITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang