Chapter II

43 12 3
                                    

•Friendshit•
___

Lee Felix seorang lelaki blasteran Australia yang mempunyai kemampuan diluar yang manusia punya, lelaki itu bisa melihat hantu bahkan dia juga pernah melihat seorang iblis di depan matanya sendiri.

Felix baru saja pergi dari gereja, sekarang dirinya tengah duduk di kursi. Psikiater nya sudah datang untuk kontrol keadaan Felix. Padahal Felix normal-normal saja, namun ibunya berkata Felix mungkin mempunyai masalah mental.

Ibunya bilang, bahwa Felix terkadang seperti orang kerasukan, Felix suka mengada-ngada jika seringa da yang mencakar bawah tempat tidurnya.

"Felix... bagaimana kabarmu?"tanya dokter Jihyo pada Felix.

"Tidak baik-baik saja dokter..."ucap Felix dengan nada yang malas, Felix selalu malas bertemu dokter psikiater nya. Dia tak suka ditanya-tanya hal yang tidak jelas.

"Apa yang membuatmu tidak baik-baik saja?"tanya Jihyo pada Felix.

"Saya... melihat seorang manusia yang tak biasa,"ucap Felix.

"Baik, apakah dia seperti yang kau ceritakan kemarin-kemarin?"tanya Jihyo

"Tidak. Dia manusia sama seperti saya, tapi saya merasa ada yang tak beres."ucap Felix.

"Kenapa? Bisa ceritakan?"tanya Jihyo.

"Sepertinya... dia sedang menantang Tuhan,"ucap Felix. Jihyo menaikkan alisnya sebelah.

"Dan... dia adalah salah satu teman dekat saya."


























































---

"Maaf nyonya Lee... sepertinya anda harus konsultasikan hal ini kepada yang ahli,"ucap Jihyo pada Nyonya Lee. Ibu Felix.

"Kenapa begitu dok?"tanya nyonya Lee sembari menyeruput segelas teh hangatnya.

"Sepertinya anak nyonya benar-benar jujur, saya tidak bisa meneruskan ini, sebaiknya anda konsultasi pada pendeta di gereja."ucap Jihyo.

"Memang kenapa ya dok?"tanya nyonya Lee.

"Anak ibu... sepertinya bukan kerasukan biasa,"












































---

Taehyun yang sedang membaca novelnya kini terbelalak kaget dan menuju meja Han dan Seungmin yang sedang berbincang. Taehyun ingin menunjukkan sesuatu.

"Min... lihat! Ternyata orang kerasukan bukan hanya karena dirasuki arwah, mereka bisa saja diincar untuk dikorbankan."ucap Taehyun. Han yang penasaran segera merebut buku novel itu dari tangan Taehyun.

"Hey... santai bro,"ucap Taehyun.

"Disini tertulis ada tiga orang yang mereka incar,"ucap Han sembari membaca. Seungmin masih menunggu Han untuk mengatakan hal lainnya. Han menatap Taehyun dan Seungmin bergantian.

"Seorang teman, kekasih, dan sebuah kemurnian,"ucap Han.

Brakk!!

Hyunjin menggebrak meja membuat ketiga lelaki itu kaget. Taehyun mendengus kesal, Han seperti sudah siap melempar sepatu di kakinya, dan Seungmin hanya terdiam biasa saja meskipun tadi dia sempat ikut kaget.

"Kalian ngomongin apa?"tanya Hyunjin.

"Bukan apa-apa."jawab Taehyun.

"Hey! Kau pikir jantungku ada sembilan? jantungku hampir saja lepas karena kau menggebrak meja yang tepat di hadapanku."protes Han. Hyunjin hanya menyengir.

Saat Hyunjin, Han, dan Taehyun sedang berbincang. Seungmin menatap Beomgyu dan Minho yang sedang berbincang hal serius. Tumben sekali Beomgyu dan Minho banyak berbicara bahkan, mereka membaca buku sama tapi tunggu...


















































Buku usang apa yang di pegang Minho?

FRIENDSHITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang