Part.16

214 6 0
                                    

Keesokkan harinya Petch dan Mook masuk ke kamar dan terkejut melihat Lun dan Marut masih saling menarik selimut tanpa menggunakan kaos.Poom terbangun dan tidak menyangka jika Lun dan Marut benar-benar tidur bersama begitupun dengan Petch yang baru datang.

Lun dan Marut merasa sangat canggung karena kejadian tadi pagi dan masih tidak sadar apa yang terjadi sudah dilakukan mereka semalam hingga bangun tanpa kaos.Mook dari jauh melihat mereka yang sedang kebingungan itu dengan tersenyum.Ternyata Mook dalang dibalik kejadian pagi ini yang ingin memastikan apa yang akan terjadi jika hal ini terjadi kepada mereka.

Mook bangun lebih awal dan terkejut melihat dirinya tertidur disamping Lun kemudian ia mendapat ide .Ia melepas kaos Lun dan pakaian tidur Marut sehingga saat terbangun nanti akan membuat mereka kebingungan apa yang terjadi.Mook memberitahu jika ia juga tidak menyangka kejadian pagi ini sambil mengarang cerita dan membuat mereka tambah merasa canggung dan malu.

Lun menemui Marut dan menanyai apakah Marut sudah mulai mau mengikuti rencananya yang berpura-pura tidak menyukai wanita karena tadi terlihat ia justru mengikuti alur rencananya saat di meja makan.Marut mengatakan jika ia tidak akan mengikuti rencana Lun agar Mook segera sadar meninggalkan Lun karena mengetahui jika mereka asli berpacaran.Lun bertanya mengapa Marut masih percaya diri untuk mengejar Mook setelah menggunakan rencananya yang bisa membuat Mook salah paham jika Marut tidak menyukai wanita.Marut mengatakan jika itu bisa ia atur dan ia menyuruh Lun untuk tidak akan menyesali keputusannya karena ia tidak akan melepas Mook jika ia sudah mulai keinginannya.

Disisi lain Danai meminta anak buahnya untuk mengurus sesuatu dan mengancamnya harus bisa padahal ia sudah diingatkan hal ini berisiko karena mendekati pemilihan audit tetapi Danai justru memberikan uang tambahan dan memintanya agar tetap menuruti perintahnya.

Petch masih memikirkan kejadian pagi ini dan membuatnya mimisan karena melihat Marut dan Lun tidak memakai kaos.
Poom terkejut melihat Petch mimisan dan Petch yang awalnya baik-baik saja menjadi panik karena ia takut darah.
Marut yang melihat hal itu langsung menyuruh Poom mengambil tisu dan mengompres untuk mengobatinya.
Marut terlihat sangat panik dan mencoba mengobati Petch dan menyuruhnya pergi ke rumah sakit jika mimisannya tidak berhenti.

Petch beralasan jika ia hanya kurang tidur saja dan menyuruh Marut tidak khawatir begitupun dengan Poom tetapi Marut justru marah dan meminta Poom melakukan perintahnya.Marut kembali ke ruangannya dan masih panik ketakutan karena ia teringat dengan masa lalunya.Saat ia masih kecil,ia melihat ibunya mimisan dan ia berusaha mengambil tisu untuk ibunya.Namun, saat ia kembali ibunya jatuh pingsan tidak sadarkan diri dan membuatnya menangis.Karena hal itu, ibunya meninggal dunia dan ia diajak bibinya untuk hidup bersamanya karena ayahnya bercerai bahkan saat pemakaman ibunya tidak datang.

Danai menanyai Lun tentang proyek yang diserahkan kepadanya. Ia meminta Lun untuk memberitahu jika ada sesuatu yang diperlukan.Lun mengiyakan dan membuat Danai merasa senang mendengarnya.Rawin memberitahu Mook jika Mook akan mengunjungi pabrik bersama Lun.Mereka tidak sengaja bertemu dengan Danai dan Lun saat hendak menemui Lun. Rawin memberitahu jika Lak menyuruh Lun dan Mook mengunjungi pabrik. Danai menawarkan diri untuk ikut bersamanya.

Tanpa diketahui mereka ternyata Lak mendengar pembicaraan itu dan menelpon seseorang untuk memberitahu jika Lun menuju pabrik.Marut mendapat pesan dari Lun jika ia akan menuju pabrik dan mencari tahu hal mencurigakan disana.Marut melihat Petch yang masih bekerja keras dan membuatnya khawatir.
Marut menanyai keadaan hidung Petch yang mimisan dan meminta Petch pulang lebih awal untuk istirahat.Namun, Petch mengatakan ia tidak mau melewatkan presentasi rapat karena ia ingin belajar lebih banyak dari Marut.

Mook dan Lun sampai di pabrik dibantu oleh Rawin dan Danai yang menjelaskan tetapi Lun asik bermain ponselnya.
Mook memarahi Lun karena ia tidak fokus dan hanya bermain saja tetapi Lun tidak peduli dan meninggalkannya pergi.

PraomookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang