O9

244 49 4
                                    

Nampaknya bukan hanya Yuuta yang merasa kalau Inumaki agak aneh hari ini-Sedikit tidak bertenaga , Kulitnya yang berwarna putih pucat kini mendukung sekali. Inumaki layak untuk disebut mayat hidup-bahkan Nobara dan Yuuji sampai melongo karena senpai nya hari ini tidak banyak bicara.

"Inumaki , kamu yakin baik-baik saja ?," Yuuta mengulurkan tangannya , berniat untuk menyentuh dahi mulus Inumaki. Namun sebelum itu terjadi , Inumaki menepis tangannya duluan membuat Yuuta tersentak kecil. Tidak biasanya Inumaki sensi begini.

"Senpai , ada apa dengan dirimu ?," Megumi nampaknya juga penasaran apa yang terjadi dengan Inumaki hingga dirinya menjadi seperti ini. Inumaki menggeleng ",aku baik-baik saja" sementara Maki hanya menghela nafas.

"Biarkan saja , nanti juga akan kembali seperti semula," Maki tersenyum kecut.

Pada akhirnya mau tidak mau mereka mencoba mengabaikan sifat Inumaki yang sedikit aneh hari ini. Inumaki mempercepat langkahnya menuju kelas , meninggalkan teman-temannya bersama rasa penasaran mereka. "Dasar," Maki menepuk dahinya.

Padahal Maki sudah bilang untuk bertanya langsung pada Yuuta agar tidak jadi kesalahfahaman , tapi lihatlah anak itu. Seenaknya saja mengabaikan teman-temannya bersama sebuah tanda tanya yang bersarang di kepala.

"Inumaki tidak menyukaiku ya ," Yuuta tersenyum masam. Netranya menatap lurus ke punggung sempit milik Inumaki yang mulai menghilang perlahan dari pandangannya. "Tanyakan saja padanya , kalau kamu terus menyangka-nyangka jawabannya tidak akan pernah ketemu ," Maki berjalan melewati tubuh tegap Yuuta disusul dengan Nobara , Yuuji dan Megumi.

Yuuta menghela , perkataan Maki benar adanya.

***

Yuuta menyembunyikan wajahnya di lipatan tangan. Menghadapi Inumaki yang sedang sensi ternyata tidak mudah seperti ekspektasi. Lagi , Yuuta mengacak surai hitamnya iris hijau zamrud melirik kearah Inumaki yang berada di sampingnya.

"Kamu kenapa sih"

Seingat Yuuta , semalam dia dan Inumaki baru saja bercanda ria dan sekarang Inumaki justru mengabaikannya.

Dari sela lipatan tangan , Yuuta merasa bahwa iris violet itu memandang kearahnya. Iris zamrud itu bergulir ke samping dengan tidak sengaja netra keduanya saling bertabrakan selama beberapa detik.

"Inu—"

Inumaki mengalihkan pandangannya , kemana saja asal tidak kearah Yuuta. Yuuta menghela untuk kesekian kalinya. Susah juga untuk mendekati Inumaki kala dia sedang tidak mood.

"Maaf" Inumaki menoleh kearah Yuuta yang kini menyembunyikan wajahnya. "Aku tak mengerti mengapa kamu tiba-tiba seperti menjauhiku".

Mengambil nafas sebentar

"Tapi jika itu karena aku membuat kesalahan aku meminta maaf" detik itu Inumaki merasa bersalah kepada Yuuta. "Maaf ya" Yuuta mendongakkan kepalanya.

Kenapa malah jadi acara maaf-maafan sih , sebenarnya yang salah disini siapa sampai keduanya saling meminta maaf.

"Aku sedang cemburu , makanya aku tak ingin berbicara denganmu," Inumaki tersenyum kecut.

Angin sepoi berhembus melewati kedua insan yang saling bertatapan.


"Cemburu ?"

***

forever [yuuta✗toge]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang