Keduanya sudah sama-sama memasuki sekolah lagi. Entah sadar atau tidak , tapi ada yang aneh dari penampilan Inumaki. Ia sama sekali tidak mencerminkan kata sehat di penampilannya.
Lingkaran hitam disekitar matanya nampak begitu kontras dengan kulit pucatnya. Inumaki nampak seperti manekin yang amat rapuh bila disentuh.
"Kamu yakin sudah sehat ?"
Pertanyaan itu berkali-kali dilayangkan oleh Maki. Sambil berkacak pinggang gadis itu itu menatap tajam kearah Inumaki yang kini menelungkupkan wajahnya di perpotongan tangangannya.
Inumaki mengangguk kecil. Ia merasa sehat kok. Tak ada yang salah dengan kesehatannya , seingatnya mata panda itu ia dapatkan ketika ia begadang semalaman untuk menonton film baru yang belum sempat ia tonton.
"Aku sudah sehat ," jawabnya pelan. Sungguh tak bertenaga. Yuuta hanya tersenyum tipis sesekali membenarkan suaraian platinum Inumaki yang menutupi wajahnya.
Maki sedikit bersyukur , karena hujan lah mereka berdua jadi berbaikan-meski keduanya harus sakit dahulu.
Berterimakasihlah pada sang hujan.
"Jangan dipaksakan ya ?," Baritone rendah itu mengalun dengan sangat lembut membuat Inumaki yang mendengarnya merasa tenang.
Inumaki mengangguk kembali sebagai jawaban yang diperuntukkan pada Yuuta.
***
Kian hari lingkaran hitam itu kian menebal bersamaan dengan tubuh ringkihnya yang rapuh membuat beberapa pasang mata menatapnya khawatir. Padahal sang empunya merasa tidak peduli.
"Kamu , benar-benar baik bukan ?". Yuuta mengelus-elus pucuk kepala Inumaki yang menyandar di dada bidangnya. Inumaki mengangguk kecil , matanya sedikit tertutup karena rasa kantuk.
Posisi Inumaki yang tertidur pulas diatas pangkuan Yuuta kerap membuat sebagian orang salah sangka-menyangka bahwa mereka memiliki hubungan spesial. Sebagiannya lagi mempertanyakan benarkah keduanya memiliki sebuah hubungan.
Oh , jangan tanyakan apakah mereka memiliki hubungan spesial. Karena jawabannya adalah ,
, Tidak.
Yuuta sama sekali tidak memberikan kepastian pada Inumaki. Tapi Inumaki sendiri merasa tidak masalah , kendati hati kecilnya meronta meminta sebuah kepastian.
"Berhentilah bertanya". Suaranya parau. Yuuta sendiri terkadang bertanya-tanya , benarkah laki-laki ini sedang baik-baik saja ? Atau dia menyembunyikan sesuatu darinya ?.
"Aku hanya ingin memastikan"
"Aku sungguh baik-baik saja," tekannya. Itu hanya mata panda biasa , lanjutnya didalam hati.
Ia sungguh merasa terganggu dengan pertanyaan-pertanyaan yang terlontar dari Yuuta meski dirinya tau bahwa Yuuta mengkhawatirkannya. Bukannya apa-apa , hanya saja setiap ia ingin terlelap pertanyaan itu pasti akan menyapanya.
Memilih untuk tidak lanjut bertanya , Yuuta kembali mengelus kepala sang terkasih dengan lembut membuat empunya kembali menutup mata.
Yuuta tersenyum kemudian sedikit meringis sebelum merasa kepalanya seperti berputar-putar.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
forever [yuuta✗toge]
Narrativa generale"Tuhan , hari ini ulang tahunku Aku belum meminta apa-apa sekarang" "Tuhan , tolong jaga Yuuta untukku" Jujutsu Kaisen © gege akutagami Story by © faacchan Warn! Bxb , ooc. Jangan salah lapak!