forever [yuuta✗toge]

13

Yuuta tak mengerti bagaimana bisa ketika ia duduk berdua bersama Inumaki malah berakhir dengan duduk di UKS bersamaan dengan sepasang iris jernih yang menatapnya dengan khawatir.

Ingatannya sedikit buyar.

"Kamu demam loh , tak sadar ?" Baritone rendah itu mengalun , memecahkan keheningan yang tercipta. Yuuta menoleh sedikit bingung , ia tak mengingat apa-apa.

"Kamu bilang kamu sudah sembuh , bohong ya ?!," Suaranya naik beberapa oktaf membuat Yuuta mengernyitkan dahinya ",suaramu terlalu keras".

Inumaki mendengus diujung sana.

"Kamu sungguh-sungguh menipuku , pantas saja aku merasa ada yang aneh denganmu"

Yuuta tertawa kecil. Bukankah yang terlihat aneh dirinya sendiri ? , Tubuhnya kian hari semakin mengurus diiringi dengan lingkaran hitam didekat mata yang bertambah pekat.

"Padahal aku merasa kalau aku baik-baik saja". Itu bukan sebuah kebohongan , nyatanya ia memang tak merasakan apa-apa sebelum kepalanya bak terbentur tembok hingga ia berakhir disini.

"Tapi kamu demam"

"Iya , kamu tidak salah"

Hening sejenak. Tak ada yang ingin membuka percakapan lebih dulu mereka sama-sama tenggelam dalam pikiran masing-masing.

"Hei , mau jadi kekasihku ?"

Inumaki mengerutkan dahinya , menatap Yuuta dengan tatapan tak percaya.

"Ah , kurang jelas ya ?"

"Berhentilah berbicara , kamu melantur," Inumaki memukul pelan dahi Yuuta membuat Yuuta sedikit meringis.

"Kamu menyukai Maki ?" Iris violet itu melirik kearah Yuuta sorotnya mengatakan seperti apa maksudmu atau aku tidak menyukainya.

Yuuta mendesah lega. "Kalau begitu kamu menyukaiku ?," Pukulan pelan mendarat kembali ke dahi.

"Demam membuat otakmu konslet ?" Inumaki bangkit dari duduknya. "Istirahat sudah mau selesai , aku akan kembali ke kelas. Sebaiknya kamu beristirahat". Kaki jenjangnya ia arahkan untuk pergi keluar UKS.

Yuuta menutup kedua matanya dengan lengan kekar miliknya lalu menghela berat.

"Padahal aku sungguh-sungguh ketika mengatakannya".

***