Part 3

42 27 0
                                    


Jooyoung akhirnya tiba di korea.
Dia di temani sekertarisnya Kang Sunghoon.

Begitu sampai di rumah kakek dan yang lainnya telah menunggu di luar.

"Akhirnya cucuku telah kembali."

"Apa kabarmu kakek."tanya Jooyoung datar.

"Aku merasa sehat sekarang."jawab kakek sambil merangkul cucunya.

"Apa kabar mu Jooyong."tanya bibi dalam pelukannya.

"Seperti yang terlihat."

"Sebaiknya kita masuk,Jooyoung juga pasti sangat lelah.
Sebaiknya kamu beristirahat.
Kita akan makan malam nanti."

Jooyoung pun pergi ke kamarnya dan beristirahat.

Tepat jam 7 pesta makan makan malam di adakan di rumah itu.

Hiasan yang mewah serta hidangan hidangan lezat telah di siapkan.

Semua anggota keluarga berkumpul bersama.
Makan malam itu pun di mulai dengan wine mewah dan mahal koleksi kakek Kim.

"Mari kita bersulang untuk kedatangan Joyoung setelah sekian lama."

Mereka mengangkat gelas wine yang terisi. Dan bersulang.
Jooyoung sama sekali tidak meminumnya.

"Ka Jooyoung kenapa kamu tidak meminumnya."tanya Lee Min Young putri bibi.

"Aku tidak pernah minum alkohol dalam hidupku."

"Tidak mungkin, aku dengar kamu sangat suka pergi ke clup malam jadi tidak mungkin..."

"Hentikan Min Young.(kata bibi dengan suara tinggi).
Mari kita lanjutkan dengan tenang."

Makan malam pun di lanjutkan.
Sesekali kakek bertanya pada Jooyoung dia hanya menganguk dan sesekali menjawab dengan dingin.
Akhirnya makan malam pun selesai dengan suasana yang kurang mengenakan.

"Besok adalah hari ulang tahun Jooyoung. Kita harus mengadakan pesta besar."kata kakek.

"Tentu saja ayah,aku akan menyiapkannya."sambung bibi.

"Jangan lupa untuk mengundang semua kolega kita,aku ingin memperkenalkan Jooyoung pada mereka."

"Tentu saja,Jooyoung apa kamu ingat dengan Nyonya Goo.
Dia pengasuhmu dulu."

"Ia aku mengigatnya."

"Dia masih bekerja di sini,saat kamu pergi dia mengasuh adik-adik mu."

"Begitu. Karna sudah selesai aku akan pergi sekarang. Ada tempat yang harus ku datangi."

"Baiklah gunakan waktumu untuk bersenang senang selama di sini."jawab bibi.

Jooyoung berkendara sendiri mangikuti arah gps-nya.

Jooyoung pun tiba di sebuah club.
Jooyoung pun duduk di meja bar dan menyuruh pekerja bar (pria)itu untuk membuatkan dia minuman.

Terlihat jelas Jooyoung sangat memperhatikan bartender itu.

"Silakan tuan."kata bartender itu.

"Aku tidak minum."

"Lalu mengapa tuan menyuruh saya membuatnya."

"Aku hanya ingi melihatnya. Minumlah aku akan membayar.
Buatkan aku yang lainnya."

Tentu saja suasananya tidak nyaman.

Saat Jooyoung sedang fokus memperhatikan, tiba tiba terjadi keribuatan dalam club.

"Berani sekali kau memukulku. Apa kau tidak tahu siapa aku."kata pria mabuk dalam keributan.

"Hentikan, aku tidak pernah takut dengan siapa pun. Apalagi dengan orang brengsek sepertimu."jawab seorang gadis yang sepertinya seorang pelayan.

"Dasar perempuan kurang ajar."

"Apa ulangi lagi..."

"Hentikan, maafkan pelayan kami tuan. Kami benar benar minta maaf.
Jin Ae cepatlah minta maaf."kata maneger club itu.

"Pak,dia sudah merendahkan ku..."

"Cepat minta maaf lah."

"Dasar perempuan tidak tahu malu..."

Jooyoung tiba tida menagkap tangan pria mabuk itu yang hampir saja mendarat di pipi gadis itu.

"Berani sekali kau. Ah...tangan ku..
Lepaskan..ah sakit sekali."katanya kesakitan.

"Pergilah sebelum aku melakukan lebih."

"Kau tak tahu siapa aku."

"Kalau begitu kau juga tak kenal aku."

Pria itu pun pergi karna terlalu takut.
Maneger pun pergi dari situ dan menyuruh gadis itu untuk mengikutinya.

"Apa-apaan kau ini. Apa kamu ingin membuat tempat ini bangkrut.
Ini sudah ketiga kalinya aku tidak akan memaafkan mu.
Pergilah dari sini. Ini uang mu."

"Tapi aku tidak bersalah."

"Tidak bersalah...sudahlah aku tidak butuh karyawan sepertimu."

Gadis itu pun dipecat dari pekerjaannya.
Dia terlihat sangat marah.

Kembali ke Jooyoung.
Setelah kejadian itu dia memutuskan untuk pulang karna sepertinya moodnya benar benar rusak.

Tapi dari kejauhan dia melihat seseorang yang berlari ke arah ya.

Pank.....ng..

"Rasakan itu berani sekali kau itu campur masalah ku.
Kau merusak mencanaku dan aku di pecat sekarang."kata gadis itu denga emosi.

"Apa yang kau lalukan."

"Kau pengangu."

"Pengganggu? Mood ku sedang tidak baik sekarang. Kau mau uangkan.
Ambil ini dan enyahlah."kata Jooyoung sambil mengambil dan melemparnya ke arah gadis itu.

Jooyoung pun pergi meninggalkan gadis itu.
Lewat kaca mobilnya dia melihat gadis itu memungut uang yang dia buang.
Senyum pun nampak di wajah Jooyoung.

My After  《END》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang