Part 15

12 6 2
                                    

Kembali pada beberapa tahun yang lalu saat paman Lee masih berusia 27 tahun.

"Bagaimana keadaanmu,apa sudah merasa enakan?"tanya paman Lee pada seorang gadis yang hamil.

Ternyata gadis itu adalah nyonya Goo yang saat itu masih berusia 20 tahun.

"Sudah lumayan enakan."kata nyonya Goo sambil mengelus perutnya.

"Aku harus ke kantor sekarang. Ini hari pertamaku jadi aku tidak boleh telat."kata paman lee yang sudah rapu dengan setelan jas kas pegawai baru.

"Baiklah,kamu cepatlah pulang."

Ternyata tempat kerja baru pamam Lee adalah kantor utama KC group.
Saat menunggu lift tanpa sengaja ia bertemu dengan Bibi Chae Rin yang ternyata adalah juniornya waktu di universitas dulu.

"Senior Lee? Benarkah itu kau."sapa bibi.

"Ia,siapa...?"bertanya tanya.

"Senior tidak mengenalku, aku Kim Chae Rin angkatan 21. Senior pernah memarahiku saat hari pertama ku di kampus"

"Oh gadis manja itu."teringat sesuatu.

"Senior bekerja di sini? Tapi sepertinya senior baru di sini."

"Ia ini hari pertama ku,tapi aku sudah telat. Aku pasti akan di marahi nanti. Lalu kamu bekerja di sini juga?"

"Sebenarnya aku tidak bekerja di sini.
Aku hanya pergi menemui kakakku.
Sebentar lagi dia sebentar lagi dia akan menjadi Hyeon berulang tahun tapi masih sibuk dengan pekerjaannya."

Saat itulah paman Lee baru sadar jika bibi Chae Rin adalah anak pemilik perusahaan.
Sejak saat itu Paman Lee berusaha mendekati bibi Chae Rin yang tidak tahu jika Paman Lee sudah beristri.

Karna ketampanan dan kepintarannya. Paman Lee berhasil berebut hati bibi Chae Rin dan juga hati Kakek.

Kurang dari setahun paman Lee melamar Bibi Chae Rin. Ternyata bibi Chae Rin pun menerima.
Meskipun begitu sebelum menikah paman Lee memberitahukan bahwa dirinya sudah memiliki anak kembar.
Bahw dia adalah ayah tunggal yang telah ditinggal istrinya yang sudah meninggal.

Karna sudah sangat cinta,bibi Chae Rin menerima paman Lee dan menjadikan anak kembar itu sebagai anaknya.

Sedangkan Nyonya Goo hanya bisa terdiam menahan rasa sakit.
Hanya dengan begitu kedua anaknya bisa tumbuh dengan baik.
Nyonya Goo hanya bisa mengawasi kedua anaknya dari jauh.
Dengan koneksi mantan suaminya nyonya Goo bisa menjadi pengasuh Jooyoung menggantikan pengasuh yang lama.

Hari ini tepat Hyeon berulang tahun yang ke 10.
Dia sangat senang karna ulang tahun kali ini ayahnya dapat ikut untuk bermain seharian penuh dengannya.

"Ayah hari ini benar benar menyenagkan."kata Hyeon bahagia.

"Tidurlah sekarang,kamu besok harus ke sekolah."kata ayah Hyeon

"Nyonya Goo bisa antarkan Hyeon ke kamarnya.

"Tentu saja tuan,Hyeon ayo ini sudah waktunya tidur.

Ketika semua orang di rumah itu tertidur.
Nyonya Goo diam diam keluar dari kamarnya dengan membawa jerigen penuh bensin.

Atas perintah paman Lee. Nyonya Goo harus membakar rumah itu untuk melenyapkan keluarga Hyeon agar dirinya bisa memiliki seluruh warisan keluarga Kim.

Nyonya Goo mulai menyiram isi jerigen itu ke seluruh rumah.
Dia pun mulai menyalahkan api.

Api itu menyebar dengan cepat dan malahap dinding rumah.
Asap mulai mengembul,sehingga menyadarkan seisi rumah.
Semua pelayan dan penjaga rumah berusaha menyelamatkan diri mereka sendiri.
Ayah Hyeon berusaha menyelamatkan istrinya.
Saat ingin keluar dari rumah itu mereka bertemu Nyonya Goo dan tersadar Hyeon masih berada di dalam kamar.

"Keluarlah bersama nyonya Goo.
Aku akan keatas untuk menjemput Hyeon."

"Cepatlah."

Ayah pun secepat mungkin naik ke kamar Hyeon.
Hyeon menangis dan menggedor pintu.
Ternyata kamar Hyeon terkunci.

"Hyeon ini ayah. Ayah akan segera mengeluarkanmu."

"Ayah aku takut. Ehk...ehk banyak asap di sini ayah."

"Bersabarlah,Hyeon anak kuat. Menghindarlah dari pintu ayah akan mendobraknnya."

Ayah berusaha membuka pintu itu.

Karna terlalu lama menunggu ibu Hyeon menjadi sangat khwatir. Tanpa berpikir panjang ia masuk kembali ke dalam rumah yang hampir sebagiannya dilalap api.

Sayangnya karna tidak berhati hati kaki ibu tertusuk besi.
Besi itu tertancap cukup kuat.
Ibu terjatuh dan tak bisa kemana mana lagi.
Ibu berusaha memanggil ayah dan Hyeon.
Dari balik kobaran api ibu melihat ayah yang mengendong Hyeon.

"Sayang apa yang terjadi pada mu? Mengapa kamu belum keluar."

"Aku terlalu khwatir karna kalian tak datang juga."

"Kakimu."menyadari kaki istrinya yang tertancap besi cukup dalam.

"Tinggalkan aku,kamu harus membawa Hyeon keluar."

"Aku tidak bisa meninggalkanmu.
Hyeon kamu keluarlah duluan ayah harus membawa ibu keluar."

Tanpa di sadari kayu penyangga yang tepat berada di atas kepala mereka tidak dapat bertahan.
Sadar dengan benda yang jatuh ibu mendorong Hyeon.
Dan itulah terakhir kalinya Hyeon melihat kedua orang tuanya.

"Ibu...ayah...tolong selamatkan ibu dan ayah ku.
Ibu...."

Anak kecil itu hanya bisa menangis.
Ia tak punya cukup keberanian untuk keluar dari kobaran api.
Jalan keluar pun sudah tertutup oleh bagian rumah yang runtuh.

Dia luar rumahnya sudah banyak orang berkumpul. Media pers pun mulai berdatanangan.
Banyak mobil Pemadan kebakaran yang dikerahkan untuk menghentikan kobaran api.

Tak berapa lama,terlihat Hyeon yang berhasil di selamatkan oleh pemadam kebakaran.

Terlihat kakek dan bibi yang menunggu di luar dengan wajah khwatir.

Hyeon pun segera di larikan ke rumah sakit.

Dilain tempat terlihat nyonya Goo yang sedang berbicara di telepon.
Tidak lain dia berbicara dengan Paman Lee.

"Aku sudah melakukan apa yang kamu inginkan. Sekarang pertemukan aku dengan anak anakku."

My After  《END》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang