Keesokan harinya...
Hari ulang tahun Jooyoung.Pesta ulang tahun Jooyoung di adalakan di sebuah hotel mewah.
Terlihat satu persatu tamu undangan memasuki tempat acara.
Acara itu sangat meriah.Jooyong pun tiba di hotel bersama kakek bibi dan pamannya.
Kemudian di ikuti Dong Gun dan Min Young.
Mereka menjadi pusat perhatian semua orang.
Bahkan banyak media yang datang meliput.Kakek memperkenalkan Jooyoung kepada semua orang.
Dari kejauhan paman Lee melihat dengan tatapan tajam."Selamat malam semuanya,malam ini kita berkumpul di sini untuk merayakan ulang tahun Tuan muda Kim Jooyoung.
Mari kita berikan kesempatan untuk Tuan Kim mengucapkan sepata dua kata."sambut pembawa acara.Setiap mata yang tertuju padanya pasti terpikat karna ketampanannya.
"Selamat malam semuanya,saya Kim Jooyoung. Terima kasih sudah datang."katanya singkat.
"Wah tampannya...."bisik bisik para gadis.
"Terima kasih atas sambutanya yang singkat. Mari kita lanjutkan acaranya dengan penanpilan dari Nona Jung Hana."
"Jooyoung lihatkah gadis itu,bukan kah dia sangat cantik."kata bibi merujuk pada Jung Hana.
"Biasa saja."
"Bagaimana kamu ini,bibi akan kenalkan padamu nanti."
"Bibi tidak perlu repot repot.
Lakukan saja untuk Dong Gun.""Aku akan mengundangnya nanti."
Kakek terlihat sedang menyantap makanannya.
Tetapi dari kejauhan datang sekertarisnya yang membisikan sesuatu.
Wajah kakek terlihat muram dan langsung pergi bersama sekertarisnya."Jooyoung,kakek dan pamanmu akan kembali ke kantor. Sepertinya terjadi sesuatu."kata bibi.
"Aku akan mengikuti kakek."
"Baiklah,hati hati."
Jooyoung pun pergi ke kantor mengikuti kakek dan pamannya.
Sesampainya di kantor dia mendengar kakek marah marah.
Sepertinya terjadi masalah yang serius.Yang benar saja kode keamanan bank KC telah di bajak.
Pelaku meminta uang tebusan yang sangat besar untuk di tukarkan dengan informasi penting yang sudah di dapat. Sebenarnya kakek bisa membayar uang tebusan itu.
Tetapi jika masalah ini sampai tercium media nama baik perusahaan bisa tercoreng.Melihat kegaduhan ini Jooyoung pun segera mengambil alih.
"Mulailah pembaharuan ulang,aku akan coba mengembalikan informasi dan kode yang rusak."mengutak atik komputer.
"Sudah pak."jawab salah seorang petugas di sebelahnya.
"Buatlah kode baru sakarang."
"Baik pak."
"Masalahnya sudah beres,kalian tinggal malakukan pembaharuan saja."
Jooyoung menyelesaikan masalah itu dengan mudahnya.
"Cucu kakek memang sangat hebat."kata kakek memuji.
"Masalah seperti ini sudah sering terjadi di Amerika. Bahkan ini terlalu mudah.
Sepertinya keamanan di sini sangat buruk.""Mereka akan memperbaiki nanti. Maaf kakek merusak acara ulang tahunmu padahal ini pertama kalinya ulang tahunmu di rayakan di sini."kata kakek sedih.
"Tidak perlu cemas aku bahkan tidak terlalu memikirkannya.
Kakek sebaiknya pulang dan beristirahat. Wajah kakek sangat pucat. Aku akan mengantarkan kakek."ajak Jooyoung khwatir."Kamu kembalilah ke pesta. Paman akan mengantar kakek pulang."
Kakek pun pulang dengan paman.
Bukannya kembali ke pesta Jooyoung malah pergi ke sebuah bar.
Sialnya saat masuk ke bar itu Jooyoung bertemu dengan Jin Ae yang ternyata menjadi bartender di bar itu."Selamat malam tuan ingin..."suaranya berhenti setelah melihat wajah Jooyoung.
"Sial sekali."jawab Jooyoung datar.
"Sial katamu? Yang sial itu aku karna harus bertemu dengan mu.
Cepat duduk,ingin pesan apa.""Tidak jadi aku akan pergi."kata Jooyoung sambil beranjak dari tempat duduknya.
"Pergilah pengecut."suara mengejek.
"Berhentikah bicara. Buatkan aku semua minuman yang enak."
"Tentu saja."
Jin Ae pun mulai membuat minuman untuk Jooyoung.
Dia sangat terampil dan berpengalaman.
Walau pun mereka sempat cekcok tapi Jooyoung memperhatikan Jin Ae dengan sangat serius."Ini minumanmu. Silakan di nikmati."sambil menyajikan minuman.
"Aku tidak minum."
"Apa...Oh kamu takut ini beracun atau kau pasti berpikir rasanya buruk atau kau tak bisa minum.
Lemah sekali kau. Badan mu saja yang besar tapi nyalimu sangat kecil.
Bahkan kau...."ucapannya berhenti setelah Jooyoung minum dengan satu tegukan.Seperti perkiraannya Jooyoung benar benar tak bisa minum.
Dia bahkan mabuk hanya dengan satu teguk saja."Sepetinya dia mabuk. Apa yang kau berikan padanya."tanya teman Jin Ae.
"Dia saja yang lemah padahal baru segelas tapi dia sudah jadi begini."
"Tapi kita tak bisa membiarkannya disini."kata temannya lagi.
"Tenang saja aku mengenalnya. Aku akan mengantarnya pulang."
Terbesit dipikiran Jin Ae untuk membalas Jooyoung karna membuatnya di pecat.
Jooyoung pun di bawah ke apartemennya."Aku akan membalasmu."
Jin Ae mulai melepaskan seluruh pakaian Jooyoung yang sudah terbaring di tempat tidurnya.
Sepertinya kebenciannya mengalahkan rasa malunya.Kring...kring...
Suara pintu Jin Ae berbunyi.
Ternyata itu adalah temannya."Ada apa malam malam begini... Kau menangis. Ada apa."tanyanya melihat mata temannya yang bengkak.
"Aku baru saja putus,ternyata selama ini pacar ku berselingkuh."
"Kasian sekali,masuk lah kita..."teringat Jooyoung yang berbaring di tempat tidur.
Jin Ae pun terpaksa mengajak temannya untuk pergi minum di luar.
Dan membiarkan Jooyoung terbaring telanjang di atas tempat tidur.Setelah kurang lebih 3 jam akhirnya Jin Ae pun kembali.
Dia kembali dengan keadaan mabuk.
Dalam keadaan mabuknya dia melihat Jooyoung yang ternyata sudah setengah sadar."Malaikan tampanku.
Sungguh beruntung diriku."Memang tak dipungkiri Jooyoung sangat tampan apalagi dengan tubuh atletisnya itu.
Jin Ae pun tergoda dan menyerang Jooyoung.
Dia mencium Jooyoung.
Karna terpancing Jooyoung yang mabuk pun terpancing untuk melakukannya.
Akhirnya kesucian Jooyoung hilang..😭😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
My After 《END》
RomansaJANGAN LUPA FOLLOW DAN VOTENYA... Ketika seorang pria tampan,mapan dan sehat tidak bisa merasakan cinta. Kim beak hyeon seorang pria yang gila kerja Dan berusaha merebut apa yang di ambil darinya kembali. Serta harus bertahan melawan tekanan mental...