part 8

26 25 0
                                    

Pagi ini Jooyoung sudah bersiap untuk pergi ke kantor.
Ia tak lupa memberi salam pada kakek yang ia temui saat ingin keluar rumah.

"Slamat pagi kek,aku akan pergi ke kantor sekarang."

"Baiklah,siang nanti datanglah ke ruangan ku ada yang ingin aku bicarakan dengan mu."

Jooyoung mengiakan suruan kakeknya dan bersiap pergi ke kantor.

"Bagaimana jadwalku hari ini."

"Anda akan ada meeting di luar kantor jam 9 dan jam 11."

"Baiklah siapkan berkas meetingnya.
Siapa yang akan mengikutiku hari ini saat survei."

"Nona Choi dan nona Soe."

"Persiapkan mereka dengan baik."

"Saya permisi."

Setelah meeting Jooyoung melanjutkan survei di area kontruksi gedung yang sedang di tanganinya.

"Bagimana perkembangannya."tanya Jooyoung kepada kepala proyek.

"Sejauh ini sudah 60 persen.liftnya juga sudah terpasang tinggal menjalankan saja."

"Baguslah,aku akan melihat ke atas."

Terlihat banyak tukang yang sedang bekerja. Banyak alat berat yang di jalankan.
Saat Jin Ae ingin memasuki gedung tanpa di sadari sebuah balok besar jatuh dari atas gedung.

"Jin Ae."teriak Jooyoung yang menagkap Jin Ae.

Syukurlah balok itu tidak mengenai Jin Ae.

"Apakah tidak anda tidak apa apa?"tanya kepada proyek.

"Jin Ae kamu tidak apa apa? Apakah ada yang terluka."tanya Jooyoung pada Jin Ae yang berada di pelukannya dengan keadaan syok.

Tanpa sengaja Jooyoung melihat seseorang misterius di atas gedung yang sepertinya bukan pekerja di situ.

"Ini tidak pernah terjadi,bagaimana mungkin balok sebesar ini bisa jatuh dari atas sana."sambung kepala proyek.

Karna khawatir Jooyoung pun Menyuruh Nona Soe untuk membawa Jin Ae ke rumah sakit.

Meskipun hanya sekilas Jooyoung yakin matanya tidak salah melihat orang itu.

Karna sudah siang Jooyoung pun pergi mememui kakek.
Saat sampai di ruangan kakek ia cukup terkejut melihat bibi dan Jung Hana.

"Apa kamu tidak terluka tadi aku dengar terjadi kecelakaan di bagunanan kontruksi."

"Tidak ada yang terluka.
Tapi megapa kalian semua berkumpul di tempat ini."

Kakek pun menjelaskan alasan mereka berkumpul di sini.

"Kamu harus menikah."kata kakek

"Kakek tahu aku tidak ingin melakukannya."

"Kamu harus melakukannya. Umur mu sudah cukup..."kata kakek terpotong.

"Umur? Itu sama sekali tidaka ada hubungannya. Aku tahu kakek pasti melakukan ini karna rumor yang beredar tentang ...."

"Jooyoung hentikan kakek dan bibi tidak pernah berpikir tentang itu.
Kami cukup khawatir karna penerus keluarga ini belum menikah."

"Bukankah itu urusan pribadiku.
Bukan kah itu tidak pantas."

"Jooyoung beraninya kamu berkata seperti itu pada bibimu."kata kakek marah.

Sungguh kebetulan yang tidak tepat.
Jin Ae tiba-tiba masuk ke ruangan itu.
Keadaan seketika menjadi canggung.

"Beraninya kau..."teriakan kakek. pada Jin Ae

"Maafkan aku. Aku diberitahu jika pak maneger ada di sini jadi aku datang kesini dengan tidak sadar. Maafkan aku. Aku hanya ingin mengembalikan kalung bapak yang terjatuh tadi. "kata Jin Ae terbata bata.

Entah apa yang dipikirkan Jooyoung saat melihat Jin Ae. Jooyoung sepertinya menemukan solusi dari masalahnya.

"Aku akan menikah."kata Jooyoung tiba tiba.

"Benarkah bibi sangat senang mendengarnya."kata bibi senang.

"Aku akan menikahi gadis di depan ku Choi Jin Ae."

Jin Ae kaget mendengar perkataan Jooyoung.
Begitu pula Kakek,bibi dan juga Jung Hana.

"Sepertinya aku harus segera pergi."kata Jung Hana.

Bibi menahan Jung Hana sebisa mungkin dan merusaha memahami situasi yang sebenarnya.

"Apa yang kau bicarakan,menikah."

"Ia menikahlah dengan ku."

"Apa kau kehilangan akalmu bagaimana mungkin aku menikah dengan mu."

"Bukankah kita sudah pernah tidur bersama."

"Apa maksudnya. Hubungan kalian sudah sejauh itu."

Kakek benar benar kaget.
Jung Hana pun pergi karna merasa sangat malu.

Karna rencana awal kakek dan bibi ingin Jooyoung menikah untuk membuatnya tetap tinggal di korea kakek pun setuju pada keputusan Jooyoung.

"Apa maksud perkataanmu tadi. Menikah ?apa kau pikir aku akan menikah dengan mu."kata Jin Ae kesal.

"Bukankah kita sudah pernah melakukannya. Jadi menikah bukan hal yang sulit. Sebenarnya itu satu satunya cara agar kau bisa bertangung jawab pada ku karna sudah memperkosaku."

"Memperkosa,bukankah kita sudah sepakat untuk tidak mengigatnya lagi. Tapi kenapa kau melangar janjimu sendiri?"

"Aku ingin melupakannya tapi tubuh ku tidak bahkan aku berencana untuk melakukannya lagi."

"Kau ini sangat keterlaluan."

"Baiklah mari kita bicara serius sekarang."

"Apa maksudmu?"

Jin Ae benar benar binggung dengan apa yang dikatakan Jooyoung.
Mereka pun pergi ke sebuah kafe untuk membicarakannya.

"Cepat katakan apa yang kau inginkan."

"Menikahlah denganku."

"Yang benar saja..."

"Pura puralah menjadi istriku."

"Apa maksudmu dengan pura pura."

"Aku tahu kau sedang membutuhkan banyak uang untuk merawat ibumu jadi pura puralah menikah dengan ku. Aku akan membayar untuk setiap waktu yang kau lewatkan"

"Sejak kapan kau menyelidikiku."

"Sudah sejak lama."

My After  《END》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang