Sudah seminggu sejak penerbangannya ditunda.
Karna tak kembali Jooyoung sibuk bekerja dengan labtopnya.
Hampir 24 jamnya di habiskan dengan bekerja.Tidak melupakan rencananya kakek berusaha berbicara pada Jooyoung secara pribadi.
"Jooyoung ada yang ingin aku bicarakan dengan mu.
Aku tahu kamu mungkin akan menolaknya tapi cobalah untuk mendengarnya."kata kakek ragu ragu."Katakanlah,aku tidak ingin kakek lebih sakit karna memikirkan itu."
"Apa kamu ingat dengan nona Jung Hana."
"Entalah,kenapa dengannya?"
"Bibimu sudah membuat janji makan malam dengannya jadi malam ini apa kamu bisa bertemu dengannya."
"Baiklah aku akan menemuinya.
Ada hal yang harus aku selesaikan sekarang.
Aku melupakan sesuatu.
Soal hal yang kakek minta waktu itu,aku secepatnya akan mulai bekerja disini.
Aku tidak akan kembali ke Amerika dan akan menetap di sini jadi sebaiknya kakek memyiapkan posisi yang memjanjikan untuk ku.""Benarkah,ini benar benar kabar gembira untuk ku.
Pergi selesaikanlah urusanmu."Jooyoung pun pergi meninggalkan kakek.
Meski sedikit kecewa Jooyoung tidak ingin menyakiti kakeknya.
Dia berusaha menuruti semua kemauan kakek dan bibinya.Malam pun tiba kini saatnya Jooyoung akan makan malam bersama nona Jung Hana.
"Selamat malam nona Jung.
Maaf membuat anda menunggu."sambil menempati kursi di depannya."Tidak terlalu lama."
Hidangan pertama pun disajikan.
Mereka mengobrol dengan baik.
Jooyoung pun terlihat sangat ramah pada nona Jung.Tak terasa waktu cepat berlalu Jooyoung pun mengantarkan Jung Hana pulang.
Meskipun tidak ada yang spesial dengan makan malam ini Jung Hana terlihat sangat senang dan sepertinya dia menyukai Jooyoung.Beberapa hari kemudian Jooyoung mulai bekerja di perusahaan induk KC group.
Dia menjadi manager tim produksi pusat.
Hari itu perusahaan gempar dengan kedatangan Jooyoung.
Semua mata tertuju padanya.
Semua gadis yang melihatnya seperti tertarik dengan magnet ketampanan Jooyoung.Setiap harinya Jooyoung menjadi buah bibir pada karyawan wanita di sana.
Jooyoung di kenal sangat tegas dan cepat dalam menyelesaikan pekerjaannya."Sekertaris Kang apa jadwalku hari ini."
"Hari ini anda akan meeting dengan tim produksi jam 8. Setelah itu akan ada pertemuan dengan investor dari inggris dan siangnya anda akan maka siang dengan tuan Direktur.
Direktur kim sangat ingin makan siang dengan anda di kantin kantor.""Baiklah tidak masalah.
Siapkan berkas meetingnya.""Baik. Aku melupakan sesuatu.
Hari ini akan ada karyawan baru.
Mereka semua adalah orang yang anda pilih sendiri.""Sertakan mereka saat meeting nanti.
Aku ingin mereka cepat belajar.""Baik."
10 menit sebelum jam 8 Jooyoung menuju ruang meeting.
Dia selalu tepat waktu.Saat berada di depan lift tidak di sangka sangka Jooyoung bertemu dengan Jin Ae.
Sepertinya takdir mereka terikat satu sama lain.
Jin Ae terlihat tidak senang bertemu dengan Jooyoung.
Tapi bukan Jin Ae namanya tidak mengatasi rasa penasarannya."Apa kau karyawan baru juga?
Tapi sepertinya tidak,kau tidak memakai kartu pengenalmu.
Apakah di kantong pu coba aku lihat."berusaha merogo saku Jooyoung."Apa yang kau lakukan."nada marah
"Santai saja, aku bahkan tidak menyentuhnya.
Dasar brensek."katanya pelan pelan."Apa yang kau katakan?"tanya Jooyung yang sepertinya mendengar umpatan Jin Ae.
"Tidak."menyangkal dengan mengelengkan kepalanya.
Saat berada dalam lift terlihat lantai tujuan Jooyoung sama dengan Jin Ae.
Rasa penasarannya semakin meraja lela."Beri tahu aku,apakah kau bekerja di sini."
"Ia ."terpaksa menjawab karna tidak tahan.
"Kau pasti tahu meneger di sini kan,
Dari kabar yang aku dengar dia sangat tampan rasanya tidak sabar untuk melihatnya. Apakah itu benar.""Tentu saja. Tapi sepertinya kau belum mendengarnya dia itu sangat jahat."secara tidak langsung menyombongkan diri.
"Benarkah,tapi tak apa yang penting tampan. Sepertinya aku akan betah jika punya meneger tampan."katanya dalam hati.
Mereka segara memasuki ruangan meeting.
Seketika Jin Ae terpaku saking kagetnya ketika ia melihat semua orang berdiri dan menyambut Jooyoung.
Jooyoung sedikit tersenyum licik pada Jin Ae.
Meskipun begitu Jooyoung adalah orang yang profesional.
Dia tidak mencampur adukan masalah pekerjaan dan masalah pribadinya."Sialnya aku."gumam Jin Ae pelan.
Setalah selesai meeting Jin Ae Terlihat tidak bersemangat sekali.
Tapi nasi sudah menjadi bubur dia tidak mungkin keluar dari pekerjaan yang selama ini di incarnya hanya karna pria yang di bencinya menjadi bosnya."Sedikit info"
Masa kecil Jin Ae sebenarnya sangat menyenagkan.
Tetapi ketika ia berumur 9 tahun parusahaan pakaian ayahnya bangkrut.
Ayah Jin Ae ditemukan tewas karna bunuh diri. Sejak saat itu ibunya menjadi depresi dan harus dirawat di rumah sakit jiwa.
Karna tidak ada satu keluarga pun yang ingin mengasuhnya Jin Ae pun tinggal di panti asuhan keluarga kim.
Dia tinggal di sana sempai ia berumur 18 tahun.
Setelah itu ia bekerja keras mengumpulkan uang untuk menjamin hidupnya dan biaya perawatan ibunya.
Selain itu salah satu alasan Jin Ae ingin bekerja di Perusahaan itu adalah karna Ia ingin bertemu kembali dengan Kim Hyoen yang tidak lain adalah kim Jooyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
My After 《END》
RomansaJANGAN LUPA FOLLOW DAN VOTENYA... Ketika seorang pria tampan,mapan dan sehat tidak bisa merasakan cinta. Kim beak hyeon seorang pria yang gila kerja Dan berusaha merebut apa yang di ambil darinya kembali. Serta harus bertahan melawan tekanan mental...