Setelah kepergian kakek.
Saham perusahaan menurun.
Kursi direktur harus segera di ini kembali.
Jin Ae pun masih belum sadarkan diri setelah mendapat jahitan pada kepalanya.Singkat kata semua anggota keluarga berkumpul untuk mendengar pembacaan warisan.
"Saya akan membacakan wasiat yang di tulis sendiri untuk direktur Kim."
Wasiatnya pun di bacakan.
Kakek membagi hartanya secara adil.
Dari pembacaan itu Jooyoung pun mengantikan posisi kakeknya.
Sedangkan paman tetap pada posisinya sekarang.
Bibi menangis terharu karna kakek bersikap adil pada kedua anak tirinya.Meskipun begitu paman tidak puas dengan wasiat itu.
"Bi apa sudah ada kabar dari Min Young."tanya Jooyoung.
"Dia hanya mengabari bibi lewat pesan teks, dia sama sekali tidak mengangkat teleponku."
"Dia masih butuh waktu,bibi kan tahu dia sangat dekat dengan kakek."
"Ia kamu benar. Kamu akan ke kantor sekarang?"
"Ia bi,aku harus mengerjakan semua pekerjaan yang tertunda. Apa bibi bisa menjaga Jin Ae?"
"Tentu saja,kamu fokus saja dengan pekerjaanmu. Bibi akan terus mengabarimu."
Setelah sah menjadi pewaris.
Berita berita pun tersebar dengan cepat.Jooyoung bekrja sekuat tenaga untuk mengembalikan kondisi perusahaan.
Tepat hari ini,Jooyoung akan diangkat secara resmi dalam rapat dewan direksi dan para pemegang saham.
Baru saja sidang di mulai Jooyoung mendapatkan telepon dari nomor tidak di kenal.
Jooyoung pun segera berlari meninggalkan ruang rapat.
"Aku tidak akan mengambil jabatan itu?"kata Jooyoung berlari meninggalkan Jooyoung.Dari arah berlawanan datang sekertaris Kang yang menghampiri Jooyoung.
"Bibi anda sedang di rawat dan belum sadarkan diri. Polisi sedang mengecek cctv."
"Aku akan segera ke rumah sakit."
Setelah menghampiri rumah sakit Jooyoung segera menjumpai bibi yang sudah sadar dan sedang dimintai keterangan.
"Jooyoung,Jin Ae sudah sadar dan ketika aku ingin menghubungi dokter pria itu datang. Dia memperkenalkan diri sebagai Hyeon. Dan ..."teringat bahwa nama itu tidak seharusnya di sebutkan.
"Tidak apa bi,aku sudah mengigat semuanya."
Sambil memegang tangan Jooyoung bibi menceritakan bagaimana Jin Ae di culik.
"Pak kami sudah berhasil mengetahui identitas pelaku."kata polisi kepada kepala detektif yang ada di ruangan itu."
"Kami akan segera mencari keberadaan pelaku. Diharapkan keluarga tetap tenang. Dan jangan melibatkan media."
Dilain tempat. Terlihat Jin Ae yang telah di sekap di suatu tempat.
Terlihat juga Min Young berada di ruangan itu."Sudah sadar? Aku menunggu cukup lama."
"Lepaskan aku,kenapa kaka melakukan ini? Adik ipar sadarlah... adik ipar..."
"Berhenti memanggilnya,dia sedang tertidur pulas. Dia terlalu berisik jadi tidur mungkin pilihan yang bagus."
"Mengapa kaka melakukan ini,lepaskan aku."
"Kaka? Harusnya aku berakting lebih lama tapi karna kamu sudah di sini.
Dengar aku bukan Hyeon.""Apa maksud kaka?"kaget dengan apa yang dia dengar.
"Kamu lebih bodoh dari kelihatannya. Bagaimana bisa kamu tidak menyadari keberadaan orang itu."
"Orang itu maksudnya?"
"Hyeon mu itu,sejak awal dia ada di sampingmu."
"Apa maksudmu langsung saja."
"Suamimu Kim Jooyoung. Dia Hyeon. Hay keluarganya sangat kaya sampai sampai hal kecil itu saja tidak diketahui."
"Tidak mungkin. Tapi kenapa dia tidak mengingatku."
"Sudalah... aku harus pergi sekarang duduklah dengan tenang. Aku tidak suka keributan."
Pria itu pun meninggalkan Jin Ae.
"Adik ipar... bangunlah. Bagaimana ini. Ikatanya kuat sekali."
"Kaka, apa yang kau...?"tanya Min Young yang akhirnya sadar.
"Tenanglah,aku harus mencari cara untuk keluar dari tempat ini."
"Percuma aku sudah coba semua cara tapi tidak berhasil."
"Berpikirlah Jin Ae..."katanya pada diri sendiri.
"Maaf ka,karna ayah ku kaka harus berada di sini."
"Ayahmu, paman Lee.
Jadi yang mengurung kita di sini adalah paman Lee? Tapi mengapa?""Uang! Kekuasaan! Ayah selalu ingin mengantikan kakek sejak dulu."
"Bagaimana keadaan Jooyoung sekarang."
Mata Jin Ae tertuju pada jendela pecah di depannya.
Jin Ae pun berusaha untuk mendekati jendela itu tanpa membuat suara.
Sedikit demi sedikit Jin Ae akhirnya bisa memotong tali dengan pecahan kaca.
Meskipun begitu tangan Jin Ae tergores pecahan kaca saat berusaha membuka ikatannya."Bagus ka Jin Ae. Bukakan ikatanku."
"Tenanglah,pria itu bisa mendengar kita."
Akhirnya ikatan mereka berhasil di lepaskan.
"Kita harus lewat mana."tanya Min Young.
"Kita lewat pintu saja. Lagi pula jendelanya terlalu tinggi."
"Tapi bagaimana dengan pria itu."
"Seandainya ponselku tidak tertinggal."
"Ponsel,aku punya."
Kembali ke Jooyoung yang terlihat sangat gelisa.
"Kami menemukannya."kata petugas.
"Segera bergegas."kata kepala detektif.
Sepertinya polisi telah mengetahui tempat penyekapan.
Jooyoung pun ikut bersama para polisi.Kring... kring... suara ponsel Jooyoung.
"Pak,hasil rapatnya akan segera keluar. Sepertinya tuan Lee akan mendapatkan jabatan itu."
"Aku tidak punya waktu untuk itu sekarang."
Kini saatnya proses pemungutan suara.
Benar saja hampir semua pemegang saham mendukung Paman Lee."Baiklah saya akan mengumumkan hasil rapat ini..."
"Permisi sebentar. Sepertinya kalian semua harus melihat ini."
"Jangan sentuh aku.
Aku tidak menyangka jika ayah tega membunuh kakek.""Dengarkan ayah dulu,ayah melakukan ini untuk mu dan kakakmu."
Suara dari ponsel.
"Tuan Lee bagaimana anda menjelaskan video ini."
"Itu tidak benar."
Paman Lee pun berlari keluar ruangan itu.
Kembali kepada polisi yang sudah berada di tempat penyekapan.
Terlihat pula mobil yang dipakai si penculik terparkir di halaman
Mereka pun mulai masuk kedalam ruangan.Satu persatu ruangan di masuki. Seluruh ruangan di periksa tapi mereka tidak menemukan siapa pun.
"Bagaiman?"tanya kepala detektif mengunakan walky talky.
"Tempat ini bersih. Tidak ada seorangpun di sini."
"Sial sepertinya kita di kelabui."
Jooyoung semakin tertekan harapan yang awalnya sudah dekat tapi hilang begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
My After 《END》
RomanceJANGAN LUPA FOLLOW DAN VOTENYA... Ketika seorang pria tampan,mapan dan sehat tidak bisa merasakan cinta. Kim beak hyeon seorang pria yang gila kerja Dan berusaha merebut apa yang di ambil darinya kembali. Serta harus bertahan melawan tekanan mental...