chapter 1

4.9K 221 32
                                    

"kenapa aku tidak mendengarkan perkataan kak Taufan dan kak gempa saat itu..."kata seorang anak yang memakai baju hitam yang dipadukan dengan hijau dan corak duri dibajunya itu.dia tampak sedang duduk di bangku taman dengan perasaan sedih.

'thorn ceroboh!hanya karena ingin ikut menyelamatkan saudaramu dari alien itu,kau malah membuat mereka tambah terluka parah dan menghilangkan power sphera itu'.batin anak yang bernama Thorn itu.



*Flashback on
"Thorn,pegang power sphera ini dengan baik!jangan sampai kau menghilangkannya ataupun menjatuhkannya! Jangan sampai alien itu mendapatkannya" Teriak seorang yang mempunyai mata berwarna coklat keemasan itu.
"Thorn!berlarilah ketempat yang aman sekarang.kak Taufan percaya kau pasti bisa menjaga power sphera itu".

Thorn hanya mengangguk apa yang diperintahkan oleh kedua kakaknya itu. Dia pun berlari sangat jauh dari tempat pertarungan keenam saudaranya yang sedang melawan alien jahat yang mencoba merampas power sphera yang mereka punya.
Terlihat saudaranya kewalahan untuk menyerang alien itu. 'Seberapa kuatnya dia hingga bisa mengalahkan kak hali dan solar?!'. Batinnya melihat mereka yang sudah tidak kuat untuk bertarung.

"A-aku harus membantu mereka! Mereka semua pasti membutuhkan bantuanku" kata thorn sambil meletakkan power sphera itu di tanah dan berlari menuju saudaranya. Dia terlalu buru buru hingga meninggalkan power sphera begitu saja.

"Jangan sakiti saudara saudaraku alien jahat!"teriak Thorn dari kejauhan sambil mengeluarkan kekuatannya itu.
"THORN?!"keenam saudaranya kaget saat melihat dia ingin melawan alien yang kuat itu.

"Kenapa kau malah kesini bodoh!gempa dan Taufan sudah menyuruhmu agar tetap ditempat yang aman sampai kami mengalahkannya!". Marah halilintar yang sedang mencoba berdiri dengan susahnya.
"M-maaf kak hali,aku tidak tega melihat kalian seperti ini, akar akar pengikat!"
Jawabnya sambil menyerang alien itu.

"Cih,ternyata adikmu yang satu ini ingin menyerangku juga ya? Baiklah,rasakan ini!"alien itu mengeluarkan pistolnya dan mulai menembaki Thorn.
"Tanah pelindung!" Teriak gempa yang mencoba melindungi Thorn dari tembakan itu.
"Jangan coba coba untuk melukai adikku dasar penjahat! Cakra api!"terlihat blaze sedang membantu adiknya itu. Namun serangan itu dengan mudah di patahkan oleh alien jahat itu.
"Huh,lemah. Jangan kalian coba untuk mengganggu urusanku dengan adik kalian ini"geramnya sambil membuat dinding pembatas antara saudara elemental itu dan dirinya.

Kini Thorn harus melawan alien itu atau yang bisa kita panggil dengan nama borara. Thorn tidak bisa dilindungi oleh kakaknya karena dinding pembatas itu. Ia melihat saudaranya kini sangat lemah dan menatap dirinya,dia tidak tega dengan kakak dan adiknya dalam kondisi seperti itu. Tanpa dia sadari,sebuah palu raksasa menghantam dirinya.
"THORNN!!" teriak elemental melihatnya seperti itu.
"Hahahah sangat lemah dari apa yang kupikirkan...."ucap borara sambil berjalan kearah Thorn.
"Cih, membuang waktuku saja. Hey kalian cepat ambil power sphera itu!"teriak borara pada anak buahnya. Borara pun pergi meninggalkan ketujuh elemental itu sambil membawa power sphera ditangannya.

Thorn mencoba untuk berdiri dan berjalan kearah saudaranya itu.
"Karena kau kita semua kalah dan tidak bisa mendapatkan power sphera itu sialan!" Umpat halilintar yang mencoba menahan amarahnya itu.
"M-maaf...hanya saja-" belum sampai dia melanjutkan pembicaraan,solar langsung menerobosnya dengan berkata "kenapa kami harus mempunyai saudara payah sepertimu".
Thorn yang mendengar itu diam tak berkutik,mencoba menahan segala kesedihan dari adiknya itu.
"Aku...kecewa padamu Thorn.."ucap gempa sambil berjalan masuk ke dalam pesawat luar angkasa yang diikuti halilintar,Taufan,blaze,ice,dan solar.

"M-maaf"

*Flashback off

Sudah seminggu sejak kejadian itu, Thorn dijauhi oleh saudaranya sendiri,dan pasukan tapops. Dia jadi sering dibicarakan karena aksinya yang membuat saudaranya terluka dan gagal menyelamatkan power sphera. Sudah entah berapa lama dia termenung mengingat kejadian itu.

"Thorn...?" Seseorang menepuk pundaknya.
"H-huh?siapa?"tanya Thorn yang tersadar dari lamunannya. Dia berbalik arah untuk melihat siapa yang memanggilnya.
"E-eh..ice? Sedang apa kau kemari?" Tanya Thorn.
"Aku hanya sedang berjalan-jalan disini dan menemukanmu sedang melamun,apa yang sedang kau pikirkan?" Ice bertanya balik kepadanya.
"Aku sedang memikirkan kejadian seminggu yang lalu itu saja"jawabnya pelan.

"Maaf karena telah membuat kalian susah, thorn emang payah..." Ucapnya lirih. Dia ternyata sedang menahan air matanya untuk keluar saat ini.
"Tidak ada yang sempurna didunia ini. Semua orang pasti pernah berbuat salah termasuk aku". Kata ice dengan tenangnya

"Ice dimana kau?" Ucap seseorang teriak
"Huh? Hei kak Taufan aku disini!!"ucapnya sambil melambaikan tangan ke udara.
Taufan berlari kearah ice yang sedang bersama Thorn.
"Disini...kau.. rupanya..."ucapnya terengah-engah karena berlari. Dia melihat kearah Thorn yang duduk bersebelahan dengan ice.
"Ice,kak hali bilang kita tidak boleh mendekati nya. Kenapa kau masih dekat dengannya?". Kata Taufan sambil melihat kesal wajah Thorn.
"Tapi kak dia hanya-" Ice yang ingin menjawab perkataan kakaknya itu terpotong.
"Jangan temani dia lagi ice.dia hanya menyusahkan kita saja.ayo pergi dan tinggalkan dia disini!" Taufan menarik tangan ice menjauh dari Thorn.
Ice hanya menatap sedih adiknya itu yang ditinggalkan sendiri.
"Jangan pernah anggap dia ada ice.dia tidak berguna" lanjut Taufan sambil berjalan menarik ice.

"A-aku tidak berguna ya.. ?"
"Tolong...jangan tinggalkan Thorn disini sendiri...Thorn minta maaf..."






*****************************************

Maaf maaf kalo cerita kurang menarik,gak bisa dipahami dan kata katanya berulang ulang (´;︵;')
Soanya baru pertama kali Rou nulis cerita kayak gini
Moga moga aja kalian suka ya
ಥ‿ಥ
Selamat bertemu kembali di chapter selanjutnya papay ( ╹▽╹ )🤚

•Don't leave me alone•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang