Chapter 5

1.9K 144 3
                                    

"cih,aku benci kalian semua termasuk kau...Ice"



"Apa apaan perkataannya itu?!"
"Apa itu benar thorn?"
"S-sejak kapan Thorn mulai kasar ke kami?!"
"Itu bukan Thorn!"
"Thorn.... K-kau..."
"Gak! Kak Thorn gak mungkin kasar seperti ini. Dia selalu lemah lembut"
Setidaknya itulah yang ada di batin para boel sekarang.

"Thorn... Apa maksudmu? Kenapa kau membenciku tanpa suatu alasan?! Bahkan akulah yang selama ini selalu ada untukmu kan?"
"Enggak! Kak Ice bohong ke Thorn! Sebenarnya kakak itu juga membenciku sama seperti yang lain kan!?"
"T-tunggu,apa m-maksudmu....?"
"Kak Ice sebenarnya hanya berpura pura baik kepada Thorn kan? Gak Thorn sangka ternyata kak Ice sangat jahat...."
"Tidak Thorn,aku menyayangimu sepenuhnya. Aku sama sekali tidak membencimu. Siapa yang mengatakan bahwa aku membencimu hah?"
"Temanku yang mengatakan itu"
"Siapa...?"
"... Namanya... Reverse.."
"T-tunggu apa?! R-reverse!?"batin solar
"Menjauh darinya Thorn,dia membohongimu" seorang remaja bermata emas mulai mengeluarkan suaranya.
"Untuk apa aku menjauhinya,dia bahkan lebih baik dari kalian semua"
"Thorn,jangan berbicara seperti itu kepadaku"
"Kenapa kak gem? Kakak akan marah kan karena semua yang aku bilang itu benar"
"Thorn,kumohon berhentilah sebelum aku benar benar marah"
"Aku tidak takut dengan kak gempa,kak gempa bahkan tidak tau betapa kesepiannya aku saat ini dan sekarang ketika aku sudah memiliki teman kakak menyuruhku untuk menjauhinya,apa maksud kakak hah? Membuatku sengsara?"
"THORN!"
semuanya ketakutan melihat amarah gempa. Jarang sekali dia seperti ini bahkan amarah gempa lebih menakutkan daripada hali. Kecuali Thorn,dia hanya menatap mata kakak ketiganya itu tanpa rasa takut sedikitpun.
"Apa?"
"Sebaiknya kau minta maaf kepada Ice Thorn. Dia tidak ada salah apa apa dan kau malah membencinya"
"Aku tidak mau memaafkannya!"
Thorn berlari keluar rumah dengan tatapan marah seluruh saudaranya kecuali Ice.
Ice sedari tadi melamun mendengar ucapan adik yang dia sayangi seperti itu.
Dia bahkan tidak menyadari bahwa air matanya telah jatuh dan saudaranya memanggilnya. Pandangannya terlihat kosong saat ini.
"Ice? Kau tidak apa?" Tanya blaze sambil mengayunkan tangannya didepan wajah Ice untuk menyadarkan Ice dari lamunannya.
"Ice sadarlah,dia bahkan membencimu sekarang. Seharusnya kau membencinya bukan menyayanginya" ucap Halilintar kali ini.
Ice tidak merespon apa apa, dia hanya termenung melihat kejadian tadi.
"Emm... Kak Ice? Hello?" -solar

Bruk

"ICE!!"

•Disisi Thorn•
"Apa apaan mereka menyuruhku untuk menjauhi reverse, dia kan temanku cih"
"Ya kau benar,kenapa mereka menyuruhmu untuk menjauhiku ya?"
"Hah?! Sejak kapan kau ada disana?"
"Barusan saja,emang kenapa? Ga boleh ya?"
"Bukan gitu ish,sebelumnya kau kan tidak terlihat olehku lalu bagaimana mana bisa kau...."
"Entahlah,menurutmu kenapa?"
"Entahlah aku tidak mau memikirkan itu"
"Yaudah mending kau pulang kerumahmu"
"Untuk apa? jika aku pulang kerumah,kak hali dan kak Taufan pasti akan membentakku.
"Sudah pulang saja,Ice membutuhkanmu"
"Gak,Thorn gak mau pulang pokoknya"
"Terserahmu deh,paling sebentar lagi kau akan ditelpon oleh salah satu saudara mu"
"Yayaya terserah" (Thorn kok jadi kayak gini sih,mana Thorn ku yang polos dan imoet:') )

*Suara dering handphone

"Tuhkan,kubilang juga apa"
"Ck,diamlah"
*Mengangkat telepon
"Halo solar"
"Sebaiknya kak Thorn pulang sekarang!"
"Untuk apa aku pulang ke neraka itu,aku malas jika berurusan dengan kalian lagi"
"KAK ICE SEKARANG DEMAM TINGGI KARENA KAU DASAR KAKAK BODOH!"
"Menyusahkan saja" batin Thorn
"Baiklah aku akan pulang sekarang"
*Mematikan telepon

•di kediaman para boel•
"Kenapa tiba tiba dia bisa panas tinggi seperti ini..."
Tanya gempa risau.
"Ini semua karena ulah Thorn gempa. Gara gara dia Ice jadi seperti ini"
"Kak Taufan,berhentilah seperti itu"
"Oh, sekarang kau sudah berpihak padanya gempa?"
"Tidak,hanya saja aku merasa sedikit kasihan padanya"
"Untuk apa kau kasihan padanya?"
"Entahlah,aku juga tidak tau"
"Ya sudahlah mending aku bermain dengan blaze"
"Ya"

Gempa sudah selesai memberi kompres kepada Ice.
Saat ia ingin beranjak dari tempat tidur Ice,dia melihat wajah adiknya itu sepertinya ingin mengucapkan sesuatu.
"Hmm? Kenapa dengan Ice ni? Ah sudahlah biarkan saja"
Gempa keluar dari kamar Ice dan meninggalkan Ice yang tertidur.

"Thorn.... kenapa k-kau berubah...? A-apa salahku...?"









* * *

Dah berapa hari Rou gak lanjutin ni cerita ya?
•-•
Ah tak apa lah yang penting dah siap ni chapter 5 yekan

Stay healthy and happy 🍵🍃✨


•Don't leave me alone•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang