Chapter 13

1.4K 120 11
                                    

Solar POV

Sial dia mendekatiku sekarang!! Apa yang harus kulakukan?! Apalagi dia sedang memegang sebuah pisau ditangannya dan menyeringai ke arahku,itu sangat menakutkan.
Aku memundurkan tubuhku ke belakang karena aku takut dia akan menghabisi ku seperti dia menghabisi kak Gempa. Tiba tiba,dengan secepat kilat dia sudah berada di belakang ku dan menyandarkan tubuhnya di punggung ku. Aku terkejut dengan aksinya itu. Dia tersenyum aneh kepadaku sedangkan aku sendiri hanya diam membatu takut dengan apa yang dia akan perbuat.
Solar POV end

Thorn atau kita sebut saja Reverse saat ini sedang memainkan pisaunya sambil bersenandung. Solar yang melihat tingkahnya itu tambah ketakutan. Reverse tau bahwa Solar sedang ketakutan. Dia menepuk pundak Solar dan mengatakan "tenang saja~ aku tidak akan membunuhmu sekarang. Aku ingin sedikit bersenang senang lagi dan tolong jaga Thorn kakakmu ini ya~ oh iya jangan lupa buat keputusanmu,membencinya atau melindunginya~". Solar terkejut dengan apa yang di ucapkan Reverse barusan.

Reverse menghilang dan mengembalikan Thorn ke tubuhnya lagi. Thorn yang energinya terkuras oleh Reverse segera jatuh ke lantai dan pingsan. Belum lagi dengan luka luka di tubuhnya yang diberikan oleh Reverse. Solar memandang diam kedua kakaknya yang ada di lantai sekarang. Yang satu di penuhi dengan luka dan yang satu lagi sudah tiada karena perbuatan Reverse. Solar langsung kembali ke kamarnya tanpa memperdulikan Thorn yang sekarat. Dia masih tertutupi oleh rasa kebencian tapi jauh di dalam sana,ia ingin sekali membantunya.

Esok harinya,Thorn sadar di sofa ruang tamu dan yang dilihat pertama kali olehnya adalah saudaranya yang terlihat sangat marah dengan mata mereka yang sembab habis menangis.
Plak!

Satu tamparan mendarat di pipi Thorn. Dia terkejut dengan perlakuan Halilintar yang satu ini. Pasalnya yang ia ketahui adalah Halilintar tidak akan pernah bermain kasar kepada adiknya.

"APA YANG SEBENARNYA KAU MAU HAH!! PERTAMA KAU MEMBUNUH ICE DAN SEKARANG KAU MEMBUNUH GEMPA?!!"

Thorn terkejut saat dia mendengar bahwa dia telah membunuh Gempa. Dia tidak tahu tentang semua ini maupun tentang kematian Gempa.
"T-tunggu dulu,apa maksud kak hali? Kak Gempa tiada?!" Tanyanya

"Kau sebenarnya amnesia atau hilang akal hah?! Sudah jelas bahwa kemarin malam kau membunuhnya dan tertidur disampingnya. Oh iya,kau juga melukakan dirimu sendiri agar kami merasa iba kepadamu kan?" Tanya Halilintar marah.

"Enggak!Thorn gak p-pernah gitu! Thorn hiks.. sayang kak G-gempa!!"

Thorn menangis karena tidak terima bahwa kedua kakaknya tersayang telah pergi dan dia dituduh telah membunuh mereka berdua,padahal itu semua ulahnya Reverse.

"Diam!! TANGISANMU TIDAK BERGUNA DISINI! KAU SUDAH MEREBUT ICE DARIKU D-DAN.. Kau.. kau membunuhnya! KAU BENAR BENAR MONSTER!!" Blaze berteriak dengan sekuat tenaga dan hampir memukul wajah Thorn dengan kepalan tangannya. Untung saja Taufan dan Solar segera menahannya. Blaze berteriak meminta dilepaskan oleh mereka berdua untuk menghajar Thorn.

Thorn yang tidak dapat menerima semua ini langsung berlari keluar rumah dan dia segera berlri ke taman. Seolah sedang tau nasib Thorn,hujan turun dengan sangat lebat hingga membuat Thorn terjatuh dan menangis sekencang-kencangnya.

"KENAPA SEMUA INI TERJADI PADAKU!? THORN CUMA INGIN KITA SEMUA SEPERTI DULU!! HUWAAAA KAK ICEEE! THORN RINDU KAKAK!! HAHAHA HIKS AKU BODOH THORN BODOH... HAHAHAH HIKS AKU INGIN MATI SAJA.."

Setelah itu perlahan kesadaran Thorn menghilang dan tentu saja digantikan dengan Reverse. Reverse tersenyum jahat dan segera berdiri dan membersihkan tubuhnya karena terjatuh. Ia segera kembali ke rumah para BoEl.

"Hah... Para saudara ini~ padahal sudah kuberi kesempatan kepada kalian agar kalian menyayanginya dan kalian pasti akan tetap kubiarkan hidup. Tapi kali ini~ kalian malah semakin membencinya... Hah akhirnya kalian sudah memilih takdir kalian yaitu..."
















































"Mati ditanganku. . ."

•Don't leave me alone•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang