Chapter 11

1.5K 140 11
                                    


Thorn POV

Uhh.. dimana aku? Disini silau sekali ahhhh

"Thorn?"

Siapa yang memanggilku? Apa itu hantu?

"Thorn"

Siapa kau? Ah tunggu penglihatan ku semakin jelas dan aku melihat...

"Hai Thorn"




























"Kak.. Ice...?"

"Hihi tentu saja ini aku" katanya

Tunggu apa ini semua mimpi? Dan dimana ini? Taman bunga?

"Kak Ice...apa itu kakak?" Tanyaku memastikan

"Menurut mu siapa lagi Thorn..." Jawabnya sambil terkekeh geli

Aku tidak sadar bahwa air mataku ingin keluar daritadi. Aku berlari ke arahnya dan memeluknya. Dia yang belum siap untuk ku peluk langsung terjatuh ke belakang. Akhirnya dia memarahiku karena ulahku tadi,tapi tidak apa apa karena aku bisa melihatnya lagi.
Aku tertawa melihat dia memarahiku,bukannya kelihatan seram tapi malah sangat lucu. Aku tertawa melihatnya seperti itu dan
*Poke*
"Pat pat"
Dia mengusap kepalaku sambil tersenyum. Aku memperlihatkan senyum manisku untuknya. Setelah beberapa lama,dia menghentikannya dan menatapku dengan sendu

"Maafkan kakak"
Itulah yang diucapkannya. Aku yang mendengarnya mulai merasa sedih.
"Kenapa kakak meninggalkan Thorn? Apa kakak benci dengan Thorn?" Tanya ku.
Dia mulai beranjak berdiri dan mulai menjauhiku.
"Waktu kita bersama sudah hampir habis,kakak harap adik kecil kakak bisa bahagia tanpa kakak ya"

Tidak tidak! Aku masih ingin bersamanya! Aku berlari ke arahnya dan ingin menyentuhnya tetapi semuanya sia sia karena dia tidak bisa di sentuh.
"KAKAK TIDAK BISA MENINGGALKAN KU BEGITU SAJA!! KAKAK SUDAH BERJANJI!!"
aku berteriak dengan sangat kuat sedangkan kak Ice?
Dia hanya tersenyum tanpa ingin memelukku lagi.

Aku hanya berdiri diam ditempat dan meneteskan air mataku. Aku menunduk dan membiarkan kakakku menghilang tapi dia mendekat kepadaku dan menyeka air mataku. Aku terkejut dengan perlakuannya. Sepertinya sebentar lagi kami memang akan berpisah. Terlihat taman bunga yang sebelumnya indah kini mulai menghilang menjadi cahaya dan terbang kelangit,begitu juga dengan kak Ice.
Dia memberikanku sesuatu dan meletakkannya di rambutku. Sebuah jepit rambut bermotif bunga matahari. "Cocok untukmu" katanya.

"Sekarang tersenyumlah dan bersabarlah,apapun yang terjadi aku akan selalu bersamamu walau kita terpisah. Dan jika kau merindukanku, lihat saja jepit rambut yang kuberikan padamu"

"Kak..."

Aku akan mencoba tersenyum dan bersabar apapun yang terjadi.

Dan akhirnya kak Ice menghilang sebagai cahaya dan aku pun terbangun dari tidurku.

"Mimpi yang indah" gumamku

Dan sepertinya aku sedang menggenggam sesuatu ditanganku. Saat membukanya ternyata itu adalah jepit rambut yang aku lihat sebelumnya di dalam mimpiku.
"Jadi... Tadi itu beneran?.."

Thorn POV end

•skip time!•


Ini sudah seminggu sejak kejadian itu dan sekarang Thorn sudah diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit. Thorn sekarang sedang merapikan barang-barangnya yang di bantu oleh Gempa. Hanya Gempa lah yang saat ini ada untuknya.

"Nah baiklah, sekarang semuanya sudah selesai! Apa masih ada yang tertinggal?" Ucap Thorn sambil mengingat apa yang dia lupa masukkan ke dalam tas nya. "Baju? Sudah,buku? Sudah,hmm apa yang kurang?" Tanya nya sambil menggaruk kepalanya. Sepertinya dia merasa kehilangan sesuatu,tapi apa.

•Don't leave me alone•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang