"A-aku tidak berguna ya.. ?"
"Tolong... jangan tinggalkan Thorn disini sendiri... Thorn minta maaf..."Tanpa sadar ternyata air matanya telah jatuh dari tadi karena mendengar ucapan kakak keduanya itu.
'Lalu apa yang harus kulakukan agar kalian semua memaafkanku' Batinnya.
•
•
•
Disisi saudara-saudaranya"Ayolah kak, Thorn tidak ada salah dalam hal ini.Dia hanya ingin membantu kita yang sedang kesusahan itu saja" jelas ice agar kakaknya mau memaafkan saudaranya itu.
"Maaf ice,itu adalah hukuman untuknya.Setidaknya dia akan sadar dengan apa yang sudah dilakukannya."
Semua hening untuk beberapa saat
"Tapi...kak hali-"
"Jika kubilang tidak ya tidak ice!"Bentak halilintar dengan wajah datarnya itu. Ia pun pergi kekamar nya dengan perasaan kesal yang melihat ice selalu ingin membantu adiknya yang satu itu.
"Sepertinya kak hali benar ice,dia harus menerima hukuman ini agar dia jera" Ucap gempa sambil menepuk pundak ice.
Ice hanya diam mendengar ucapan kedua kakaknya,dia tidak tau harus apa. Kesal?sedih?marah? Entahlah,saat ini dia hanya memikirkan bagaimana cara agar saudaranya memaafkan Thorn. Sementara saudaranya yang lain hanya diam mendengarkan percakapan.Kembali ke Thorn
"Arrgh,aku tidak tau harus berbuat apa sekarang.aku menyerah untuk memikirkan jalan keluarnya".
"Huh,andai saja waktu bisa diulang kembali,pasti aku tidak akan melakukan hal itu dan tetap diam ditempat seperti yang diperintahkan. Tapi... yasudah lah,lagian semuanya sudah lewat".
Hari mulai malam dan Thorn belum juga pulang kerumahnya,bahkan belum bergerak sedikitpun dari tempat duduknya.
"Percuma saja aku pulang kerumah. Setiap kali aku pulang saja tidak ada yang menyambutku."'dunia benar benar adil'
•
•
"Hadeh,Thorn kenapa belum pulang juga sih,aku sangat ngantuk untuk menunggunya pulang...hoamm"Pikir ice sambil memegang boneka kesayangannya.
"Sudahlah kak ice,untuk apa menunggunya pulang. Lagian lebih baik dia tidak usah pulang kerumah ini,dia hanya mengganggu urusan kita saja".
"Solar!tidak baik membicarakannya seperti itu. Dia itu juga kakakmu jadi hargailah dia."
"Terserah kakak,aku ingin melanjutkan percobaanku saja"ucap solar yang meninggalkan ice sendirian.Sudah 1 jam ice menunggu Thorn pulang.bahkan dirinya sendiri sampai tertidur di sofa.Tidak lama setelahnya,pintu mulai terbuka dan terlihat Thorn yang baru pulang.
"Thorn pulang...eh?" Dia melihat ice yang tertidur di sofa sambil memeluk boneka kesayangannya dengan erat.
"Hihihi,dasar kak ice. Jika tidak bisa menahan kantuknya seharusnya dia pergi saja ke kamarnya daripada menungguku"
Thorn berjalan mendekati ice,dia ingin membangunkan polar bear itu. Belum sampai dia menyentuh ice tiba tiba saja terdengar suara seseorang dari lantai 2 rumahnya.
"Darimana saja kau?"
Thorn sontak terkejut karena mendengar suara dari gempa kakaknya.
"Eh...Ano... Thorn tadi ketaman dan tidak sadar b-bahwa hari sudah gelap.Tolong m-maafkan Thorn..."jawab Thorn dengan takut. Gempa yang mendengar jawaban itu tidak peduli dengan apa yang diucapkannya.
"Baiklah,sekarang pergi ke kamarmu,dan jika kau lapar kau bisa makan nasi dan beberapa lauk dimeja"
"Tapi...bagaimana dengan kak ice?Thorn harus membangunkannya"
"Tidak usah,biar aku saja yang membangunkannya nanti"ucap gempa dengan datar.
"Baik kakak..."Thorn berjalan menaiki anak tangga. Saat dia ingin membuka pintu kamarnya,terdengar suara seseorang yang sedang berbicara di pintu sebelah kamarnya.
"Itu... Bukannya kamar kak blaze? Sedang bersama siapa dia berbicara?" Tanya Thorn.
"Hmm,menguping sedikit gak apa apa kan? :v "Awalnya dia hanya mendengar kedua saudara itu tertawa terbahak bahak tanpa ia tau apa penyebabnya. Hingga makin lama percakapan mereka berubah menjadi membicarakan Thorn.
"Eh kak Taufan,kira kira Thorn itu bisa dimaafkan gak sih?" Tanyanya.
" Untuk apa seseorang seperti dia dimaafkan blaze...gara gara dia kita kena marah komandan kokoci karena gak mendapatkan power sphera itu"
"Ada benarnya juga sih jawaban kak Taufan,tapi bukannya ini semua keterlaluan?"
"Huh?kau masih kasihan dengannya?"tanya Taufan.
"Enggak sih,bahkan aku sudah menganggapnya tidak ada dihidupku sekarang"
"Yah,aku juga. Kenapa dia harus ada di hidup kita,menyebalkan!" Ucap Taufan membalas perkataan blaze.Deg
Thorn tidak sanggup mendengar perkataan mereka. Dia langsung berlari ke kamarnya dan mengunci pintu.
'b-bagaimana bisa mereka m-mengucapkan sesuatu s-seperti hiks.. itu k-kepadaku hiks..'Malam itu Thorn tidak bisa tidur memikirkan ucapan mereka. Dia hanya menatap bulan yang bersinar pada malam itu. Tatapannya perlahan mulai kosong tetapi air matanya tidak pernah berhenti mengalir.
"Malam yang sunyi ya,pasti semuanya sudah pada tidur. Ah aku tidak bisa tidur memikirkan ucapan mereka berdua." Ucap Thorn sambil menangis.
Dari jendelanya,dia menoleh ke arah taman bunga kecil buatannya. Tanpa pikir panjang,dia segera pergi dari jendela dan turun kearah tamannya.
"Bunga,Thorn mau cerita nih. Kenapa ya semuanya ga suka sama Thorn? Padahal kan thorn cuma bantu mereka semua..."senyuman kini terukir di wajahnya,tapi bukan senyuman bahagia namun senyuman kesedihan. Kelopak matanya kini mengeluarkan air lagi.
"Hiks... Kenapa semua o-orang membenci hiks.. Thorn...? A-aku hanya hiks ingin m-membantu m-mereka hiks..."
"T-thorn mau jadi... Hiks kayak bunga...w-walaupun diam aja tapi hiks buat semua orang tersenyum..." Ucap Thorn tersedu sedu.
Perlahan Thorn tertidur sambil memegang bunganya itu.
Angin malam berhembus dengan tenang,dengan Thorn yang tertidur di luar.
* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *
Huhuhu Thorn ku sayang jan nangis,sini peyuk sama aku ༎ຶ‿༎ຶ
Okeh! Chapter 2 dah siap UwU
Maaf kalo ada typo dan kurang seru...Ada bawangnya gak? (・∀・)
Picture by me
KAMU SEDANG MEMBACA
•Don't leave me alone•
عشوائي♪First project♪ Thorn merupakan saudara dari Boboiboy elemental.sampai suatu hari, keadaan buruk menimpanya dan membuat dia di jauhi oleh saudara dan teman-teman nya warning •kata kata kasar •tata bahasa yang buruk •alur cerita yang buruk