Chapter 4

1.9K 150 11
                                    

Reverse POV

Aku mengatakan kepada Thorn untuk bermain permainan yang aku buat tapi sepertinya dia menolak untuk memainkan itu. Tidak apa apa karena aku masih punya banyak cara dan ini adalah cara keduaku,aku akan menghasutnya untuk membenci kakak kakaknya itu.
Reverse POV end

"Hmm bagaimana kalau kita melakukan permainan balas dendam kepada saudara mu?"
"TIDAK!!"
"Eh kenapa? Mereka sudah menyakiti perasaan mu loh"
"Walaupun begitu tetap saja mereka adalah saudaraku,dan aku yakin suatu hari nanti mereka akan menyayangiku lagi"
"Ck, mereka bahkan tidak menganggapmu saudara lagi. Apakah itu masih kau anggap saudara Thorn?"
"T-tentu saja!! Lagian masih ada kak ice yang mempercayai dan menyayangi ku!"

Semuanya hening untuk beberapa saat.hanya ada hembusan angin yang masuk dari jendela kamar bernuansa hijau itu.
"Pfft, hahaha kau sangat mempercayai nya? Hahaha"
"K-kenapa k-kau tertawa? Apakah ada yang l-lucu di sini?"
"Ck ck ck Thorn~ tidak kusangka kepolosan mu itu dapat membodohi mu. Ice itu hanya berpura pura Thornie~ dia bahkan lebih membencimu daripada saudaramu yang lain"
"Tidak! Kak Ice gak akan pernah gitu! Dan juga darimana kau tau kalau kak ice itu membenci ku hah?!"
"Heh?~ kau tau,aku bisa berpindah ke mana saja dan aku bisa tidak terlihat. Aku selalu mengawasi kau dan saudaramu dari jauh. Jadi... Tentu saja aku tau semuanya Thorn"
"..."
"Hmm? Kenapa kau diam? Jawablah"
"A-apakah semua y-yang kau katakan i-itu benar...?"
"Tentu saja,buat apa aku bohong padamu"
"Hiks... Gak t-thorn sangka... K-kak ice b-bo..hongin t-thorn hiks"
"Tenang Thorn,jangan menangis. Untuk apa kau menangisi orang bodoh itu? Kau berharga jadi berhentilah menangis Thorn"
"Kau benar Reverse.... Untuk apa aku menangisi nya jika dia sendiri membohongiku"
"Nah ini baru Thorn, sekarang tatap aku"
"Huh?"
"Apa kau masih menyayangi mereka semua?"
"Tentu saja.... TIDAK! Aku bahkan tak menganggap mereka saudaraku lagi,aku benci mereka!"
"Terlalu mudah untuk dibohongi" batin Reverse



Di tempat lain saudara elemental

Saat ini mereka sudah menyelesaikan misi mereka dan sebentar lagi mereka akan sampai di planet bumi.
"Erm... Kak gempa...?" Tanya seseorang berjaket biru.
Sang empunya nama pun merasa terpanggil ketika namanya disebut.
"Ya ice? Apa perlu bantuan"
"Tidak,ice tidak memerlukan apa apa hanya saja ice ingin menanyakan sesuatu kepada kak gempa... Hanya kita berdua"
"Hmm? Baiklah"
Mereka berdua pergi keluar ruangan tadi dan pergi ke ruangan lain karena tadi disana masih ada para elemental lain dan kawan kawannya.

"Jadi apa yang ingin kau bicarakan ice?"
"Itu... Apa kakak membenci Thorn?"
"..."
"Uh maksudku,apa kakak masih marah kepadanya...?"
Aura di ruangan itu secara drastis berubah menjadi tegang,dingin dan tidak ada suara apapun. Sampai seseorang memecahkan keheningan tersebut.
"Huh... Aku sudah tidak marah padanya. Bahkan aku sangat merindukannya"
"Jadi... Kenapa kak gempa tidak pernah berbicara kepadanya dan membuatnya sedih..?"
"Aku hanya memberinya hukuman selama seminggu dan ternyata dia sampai terpuruk seperti itu"
"Oh...begitu..."
"Aku memang kakak yang tidak bertanggungjawab yakan ice? Aku membiarkan adikku sedih dan tidak menghiburnya sedikitpun. Aku memang kakak yang payah..."
"Tidak kak gempa... menurut ice kakak adalah kakak terbaik yang pernah ice jumpa dan juga Thorn tidak membenci kakak kok,dia bahkan sangat ingin dipeluk kak gempa seperti dulu"
"Baiklah,nanti kak gempa akan minta maaf dengan Thorn. Terimakasih ice..."
"Sama sama kak!"



Mereka sudah sampai di bumi sekarang. Dua elemental yaitu gempa dan ice berlari menuju rumah mereka yang di susul lainnya sambil bertanya heran melihat sikap mereka.
"Aih? Kenapa mereka berdua kayak gitu? Gak seperti biasa?" Tanya blaze
"Mana kutau, tanyalah mereka" jawab solar
"Mungkin mereka lelah,inikan sudah malam"jawab Halilintar
"Betul juga kata kak hali,tapi gausah lah terburu buru kali. Kita pun lelah tapi gak sampai kayak gitu" kata Taufan.

"Thorn, Ice dah pulang nih!!" Teriak ice sambil mengatur nafasnya.
"Sepi nya, masih ada orang kah dirumah ini?" Tanya gempa heran.
Cklek
Mereka langsung menoleh ke asal suara dan disana terdapat anak remaja yang menatap mereka berdua dengan dingin. Ice dan gempa yang melihat Thorn seperti itu hanya terkejut dan heran karena baru kali ini Thorn bersikap seperti itu.
"Thorn... K-kak gem minta maaf... Karena udah seminggu m-marah sama Thorn... Tolong maafin kak gem ya?"
Semuanya kembali sunyi dan elemental yang lain sudah sampai dirumah. Mereka ikut terkejut melihat Thorn seperti itu.
"Thorn? Kenapa... Kau diam?" Tanya ice dengan khawatir.
"Hey bodoh! Apa kau tidak bisa menjawabnya?!" Bentak halilintar.

"Cih,aku benci kalian semua termasuk kau... Ice"











* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *

Lalalala~
Rou kayaknya mulai kehabisan ide ( ╹▽╹ )
Lihatlah chapter ini, sangat gaje alurnya.
Tapi yaudahlah moga kalian suka ÚvÙ
Bye semua
Stay healthy and happy 💜✨🥛

•Don't leave me alone•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang