❦ Truth [8]

2.7K 801 143
                                    

[ media : © Teaser 1 Run Away —— TXT ]

Matahari pagi menyorot dengan cahaya cerahnya. Mereka menelusuri hutan lagi, mengikuti jalur yang sudah mereka tandai dengan goresan di akar-akar pohon. Dengan mudah, mereka sampai ke depan pintu dengan lukisan mawar itu.

Mawar hitam. Kerahasiaan. Kematian. Duka.

Soobin kemudian mencoba memutar kenopnya, yang beruntungnya tak dikunci. Senyumnya mengembang, lalu ia buru-buru membuka pintu itu. Pintu tua yang akan berderit saat digerakkan.

Dua belas anak itu kompak mengatakan "Wah", padahal belum terlihat apa-apa sebab ruangan itu sangat gelap.

Ruangan itu tak pengap, luas dan sangat gelap sebab cahaya matahari tak masuk ke ruangan itu.

"Siapa yang masuk duluan?" Soobin melontarkan pertanyaan pada temannya, sebab ia sendiri merasa takut.

"Jungwon saja, Jungwon! Kan yang pertama ngajak Jungwon!" Jake mendorong punggung Jungwon.

"Iya, iya.." Jungwon menghela napasnya tegang, jantungnya berdegup-degup, "Kaja, letchugo~" ucapnya menyemangati diri sendiri.

Jungwon mulai memasuki ruangan itu perlahan, memandangi seisi penjuru. Matanya melihat sebuah saklar, memencetnya dan sebuah lampu remang-remang menyala. Tak begitu terang, tapi membantu penglihatannya. Jungwon melanjutkan langkahnya dan memeriksa ruangan itu.

Taehyun langsung ikut memasuki ruangan itu setelah Jungwon, diikuti oleh teman-temannya yang lain.

Di dalam ruangan itu, terjejer rak-rak besi yang menyimpan kardus-kardus besar. Terpampang nama-nama anak di sisi kardus, Beomgyu mengambil salah satu kardus dan membukanya. Sunoo, Jake dan Kai ikut mengintip isi kardus yang diambil Beomgyu.

"Jungwon, siapa nama anak yang kemarin hilang dari kamar ᴛʙᴢ?" tanya Beomgyu sambil memeriksa barang-barang di dalam kardus itu.

Jungwon yang berada di sisi lain ruangan menjawab, "Hyunjun kalau nggak salah, tapi teman-temannya manggil dia Hwall."

Beomgyu mengangguk, "Ini barang-barangnya dia nggak sih?"

Beomgyu melihat-lihat pakaian anak laki-laki yang dilipat dan ditumpuk di dalam kardus, kemudian berkas dan beberapa foto, kaus kaki, sepatu dan barang-barang lainnya.

Lalu Jake mengambil salah satu buku di dalam kardus dan membuka-buka isinya. Buku kosong yang dicoret-coret, gambar mata yang terluka, wajah yang menangis, lidah terpotong, orang yang diterkam hewan buas, kepala yang meleleh dan hal-hal aneh lain.

"Dia suka gambar? Tapi gambarnya kok serem.." cecar Jake saat melihat coret-coretan di buku gambar itu.

"Daripada hyung bisanya gambar manusia lidi." ejek Sunoo.

Anak-anak itu melihat banyak barang disana, layar CCTV yang mereka bahkan tak sadar kalau ada kamera di rumah sakit ini, bercak-bercak gelap di lantai, kardus-kardus yang ditumpuk asal dan tampaknya sudah ditinggal begitu saja. Kemudian, satu panel yang dipenuhi tombol-tombol yang tak dimengerti.

Jungwon kemudian beralih menghampiri empat anak yang melihat-lihat kardus itu, kemudian ikut mengambil salah satu berkas. Sepertinya itu biodata dan riwayat tentang Hyunjun, nama lengkapnya, alamat rumah, nama penyakit nya——GED dan PTSD——dan di akhir halaman, ada tulisan yang membuat Jungwon mengerutkan kening.

—milik Tuan Park JiXXX, Busan
telah dilunasi

"Milik? Memangnya dia barang?" Kai yang di sebelah Jungwon bersungut, "Maksudnya 'telah dilunasi' juga apa?"

Niñogiz | ft. ENHYPEN and TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang