❦ Runaway [15]

2.4K 663 127
                                    

[ media : © MV Drunk-Dazed —— ENHYPEN ]

"Suster mau pergi? Sekarang?" Jay memicing, memerhatikan kendaraan yang terparkir dekat gerbang.

Selepas sarapan pagi ini, mereka berkumpul di halaman. Melihat dua mobil bergaya tua dengan tatapan bingung.

"Bukankah seharusnya Suster pergi besok? Apa jadwalnya diubah?" tanya Jungwon heran sekaligus cemas.

Sebab kalau Suster pergi hari ini, tandanya mereka harus melaksanakan rencana kabur hari ini juga. Adalah benar bahwa mereka khawatir, karena rencana mereka belum sepenuhnya rapi.

"Hyung.. jadi rencananya..?" Jungwon menarik ujung pakaian Taehyun.

"Iya.. kalau Suster beneran pergi hari ini, rencana kita juga harus dilakuin hari ini." Taehyun menepuk bahu Jungwon, "Enggak apa-apa, lebih cepat lebih baik kan?"

"Belum tentu." sahut Beomgyu.

Taehyun mendecak, "Hyung kenapa? Kepikiran mimpi itu lagi?"

"Kita belum tahu pasti dimana letak panelnya, kita bahkan nggak ada yang tahu kamar Suster Sarah yang mana kan? Lagipula, kalian nggak curiga kenapa ada anak-anak perempuan yang nguping di kamar kita malam-malam? Gimana kalau ternyata mereka yang bocorin tentang kita ke Suster?"

Beomgyu menatap satu-satu temannya dengan raut sedih.

"Kalian nggak berpikir Suster tahu kalau kita mau kabur? Terus mereka memajukan jadwalnya satu hari lebih cepat, biar kita panik dan buru-buru kabur, terus di tengah jalan mereka udah siapin jebakan. Gimana kalau kita gagal?"

Sebelas yang lainnya membisu. Yang memiliki masalah kepanikan—— Yeonjun, Riki dan Jungwon—— berusaha mengatur napas mereka yang makin memburu. Mereka makin panik.

Soobin kemudian tertawa kaku memecah hening, "Ahaha, kamu terlalu berpikir buruk. Kalau gitu ayo cepat cari kamar Suster Sarah, gampang kan?"

"Terserah, aku ikut saja. Kalaupun pada akhirnya kita bakal mati juga disini ya nggak apa-apa." ujar Beomgyu final, kemudian memisahkan diri dan masuk ke gedung rumah sakit.

"Dia beneran PMS ya?" tanya Jay.

"Biarkan saja, mungkin dia lagi butuh waktu sendiri. Kita cari kamar Suster sekarang saja gimana?" usul Heeseung, yang lalu disetujui teman-temannya.

Sepuluh orang itu bergerombol memasuki gedung rumah sakit, meninggalkan satu teman mereka di belakang— tanpa mereka sadari.

Menuruni tangga, menuju lantai bawah tanah. Tempat dimana terdapat ruangan penyiksaan, ruangan berjeruji dan kamar-kamar Suster. Sepuluh anak laki-laki itu bisa mendengar suara jeritan beberapa anak dari ruangan Cheoma.

Jungwon meringis takut, mengintip sedikit melalui jendela pintu ruangan Cheoma yang terbuat dari kaca. Melihat bagaimana empat anak laki-laki berusaha menghindari puma buas yang terus-terusan menggeram dan menyerang mereka.

Kemudian Jungwon mendesis, dia tak tega melihat kakak kelasnya disana dengan rautnya yang jelas-jelas ketakutan.

"Ooh, itu yang kemarin datang bareng kamu kan?" celetuk Taehyun dari balik punggung Jungwon, "Siapa namanya? Minhee?"

Jungwon mengangguk lesu.

Jake kemudian ikut mengintip, "Ada Allen juga, sama Wonjin, oh sama Hyeongjun juga."

"Kasihan.. apa kita nggak bisa bebasin mereka?"

Taehyun segera menggeleng, "Kita nggak tahu mereka dihukum berapa jam, jangan ikut campur. Nanti kita ikut dihukum."

Niñogiz | ft. ENHYPEN and TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang