❦ Still [22]

2K 591 70
                                    

Sebuah bangunan di pusat kota tampak dilanda kesibukan. Pasalnya, anak-anak hilang yang selama ini dicari, tetiba saja menampakkan diri secara ajaib di malam hari. Hampir keseluruhan dari mereka.

Dan katanya, selama ini mereka berada di sebuah rumah sakit jiwa dekat perbatasan. Nyatanya saat mencari di daftar rumah sakit jiwa resmi, nama Niñogiz tiada muncul. Dan pemuda pertama yang melaporkan nama itu, ialah pemuda yang keberadaannya dicari sejak empat belas bulan lamanya.

Choi Yeonjun, ia dilaporkan menghilang oleh temannya. Dan bilamana Yeonjun datang pada polisi, ditemuilah beragam luka di tubuhnya. Sedikit banyak membekas, tampak ditangani seinginnya.

Dan pagi ini, pemuda ini kembali memasuki gedung tua yang sibuk itu. Raut yang menunjukkan kegelisahan berlebih.

"Tuan! Tolong!"

Salah seorang perwira muda menjawab, "Tenanglah, kami sudah mengirimkan beberapa tim untuk pergi ke tempat itu."

"Belum sampai?"

"Dari informasi yang saya dapat, mereka masih berbaku tembak dengan beberapa wanita dewasa bersenjata."

"Apa nggak bisa lebih cepat lagi?"

"Ada apa gerangan?"

"M-masih ada yang berada di rumah sakit! Enam orang perempuan. Tolong selamatkan mereka, tolong, tolong ... " pinta Yeonjun sembari meremat jemarinya yang berkeringat.

Perwira muda itu mengangguk paham, "Baiklah, saya akan segera mengabari tim kami."

"Kumohon cepat selamatkan mereka,"

"Kami akan berusaha."

Jawaban yang sedikit kurang memuaskan Yeonjun.

Namun, ia rasa tak ada yang mampu ia lakukan lebih dari ini. Yeonjun segera berbalik arah dan berjalan melalui kerumunan orang yang berlalu-lalang. Pihak kepolisian benar-benar sibuk. Bahkan televisi lokal kini tengah menyampaikan berita tentang Niñogiz. Betapa cepatnya hal ini tersebar.

Yeonjun melirik sekilas ke arah televisi. Dilihatnya tengah meliput adegan para polisi yang berada di luar rumah sakit. Tetapi, mereka tak mampu memasukinya sebab tampaknya gerbang telah ditutup rapat-rapat.

Oh ayolah, apa mereka tak bisa menembus gerbang itu?

Pengecut.

Yeonjun menggumamkan beberapa perdom sebelum benar-benar keluar dari bangunan itu. Ia menghambur memasuki sebuah bis, tujuannya adalah sebuah rumah yang tak jauh dari sana. 

Saat ia datang ke kota di malam tadi, Yeonjun meminta pada polisi untuk tak segera memulangkan mereka. Alasannya, ia bilang bahwa beberapa dari mereka tengah 'sakit' dan membutuhkan terapi.

Padahal sejujurnya, ia hanya tak ingin bertemu orangtuanya.

Lagipula, orangtuanya tak merasa kehilangan dirinya. Justru teman Yeonjun yang melaporkan perihal hilangnya pemuda itu.

Beruntungnya, ada seseorang yang berbaik hati memberikan mereka tempat tinggal untuk sementara waktu, sembari memberi pengobatan pada mereka yang sakit. Yeonjun berjanji akan membalas kebaikan orang ini suatu hari nanti.

Dalam waktu singkat, ia tiba pula di tujuannya. Sebuah rumah yang cukup luas, sangat cukup untuk dua belas dari mereka.

"Hyung! Kenapa rautmu jelek banget? Kita sudah berhasil kabur, loh."

Sambutan dari Beomgyu sama sekali tak membuat hatinya tenang. Ia berjalan melewati pemuda beruang itu dan segera memasuki rumah. Beomgyu yang pilon terus membombardir pertanyaan pada pemuda yang tengah gelisah ini.

Niñogiz | ft. ENHYPEN and TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang