❦ Oddity [3]

3.6K 835 77
                                    

[ media : © Teaser 1 Given-Taken — ENHYPEN ]

Sesudah makan siang, Suster menghimbau anak-anak untuk segera tidur siang. Di rumah sakit ini, ada jadwal yang harus selalu ditaati.

Jika Suster telah benar-benar murka, dia tak akan segan-segan menyiksa anak-anak yang melanggar, mencambuk mereka, mengiris lengan dan telapak kaki mereka, atau bahkan menggores perut anak-anak itu membentuk tulisan 'violator'.

Minhee yang menceritakan semuanya pada Jungwon, Minhee menyaksikan beberapa teman sekamarnya yang melanggar diperlakukan dengan amat kasar, berkali-kali. Minhee jadi tertekan dan tak tahan untuk berlama-lama di rumah sakit ini.

Namun, mencari di sudut manapun, tak ada celah untuk kabur dari wilayah ini. Minhee sedikit putus asa.

Jungwon telah mengingat dengan baik tiap frasa yang diucapkan Minhee, Jungwon jadi lebih berhati-hati dalam bersikap. Setidaknya dia harus jadi 'anak baik' dulu di mata Suster.

Tapi siang ini, Jungwon tak mampu memejamkan mata. Dia merasa sesak apabila harus beristirahat di tempat yang banyak terjadi kekerasan di dalamnya. Rasanya sakit, seolah ada yang menggarukkan jantungmu diatas kerikil.

Pemilik ranjang di samping Jungwon tiba-tiba duduk, mengusak rambutnya dengan sedikit kasar. Sunghoon mengambil bantalnya dan memeluknya. Tampaknya ia tengah memikirkan sesuatu.

"Sunghoon hyung, nggak tidur?" Jungwon melirik sekilas ke arah Sunghoon, kemudian kembali memandangi langit-langit kamar.

Sunghoon menggeleng lemah, "Enggak bisa tidur. Aku tiba-tiba kepikiran beberapa hal,"

"Hmm? Kepikiran apa?"

Sunghoon membenamkan wajahnya ke bantal, "Kamu tahu? Kayaknya ada beberapa anak yang tiba-tiba hilang dari rumah sakit ini."

"Hilang gimana? Mungkin saja mereka sudah ketemu jalan keluar dan akhirnya kabur." jawab Jungwon asal sambil mengusak rambutnya.

Sunghoon menggeleng kukuh, "Kalau dia kabur, pasti Suster bakal marah-marah dan cari dia. Tapi anak itu hilang dan Suster tetep aja bersikap seolah nggak ada yang terjadi."

Kening Jungwon mengerut mendengar itu, "Kalau begitu mungkin Suster sendiri yang bawa dia pergi?"

"Makanya.." suara Sunghoon mengecil, "Suster bawa dia kemana? Kenapa nggak kembali? Lagian, tujuan awal kita dibawa kesini untuk apa?"

"Bukan apa-apa. Tapi Kakek sering bermimpi tentang seseorang yang suka menculik anak-anak. Kemudian, dia akan menjual anak-anak malang itu ke situs perdagangan manusia atau bahkan .... menjual isi tubuh mereka di situs perdagangan ilegal."

Kata-kata Kakek langsung berkelebat di benak Jungwon, dia sendiri terkejut hingga terduduk di ranjangnya. Sunghoon memandang aneh pada Jungwon.

"Jungwon kenapa?" tanya Sunghoon sambil menelengkan kepalanya.

Jungwon menggeleng tanpa menatap Sunghoon, "Enggak apa-apa."

Lagipula, Kakek kan hanya bermimpi. Iya, iya itu pasti cuma mimpi. Dan mimpi hanyalah sekadar bunga tidur.

"Mimpi Kakek rasanya sangat nyata. Tapi, kalian tidak percaya, ya..?"

Kata-kata Kakek berkelebat lagi, seolah membantah pemikiran Jungwon barusan. Jungwon jadi bingung sendiri.

Meski begitu, Jungwon tak bisa berasumsi aneh-aneh lebih dahulu. Dia tak memiliki bukti apapun yang membuatnya harus memercayai sebagian kata-kata terakhir Kakek.

Pintu kamar yang terbuka tiba-tiba mengagetkan Sunghoon dan Jungwon, Suster berdiri di pintu dengan tatapan dinginnya seperti biasa. Dia berjalan mendekat ke ranjang Sunghoon dan Jungwon.

Niñogiz | ft. ENHYPEN and TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang