❦ 계획 [9]

2.6K 723 198
                                    

[ media : © MV Let Me In (20 Cube) — ENHYPEN ; MV Run Away — TXT ]

"Jangan pergi ke hutan terlalu dalam, atau kalian akan dilarang untuk pergi ke hutan sama sekali."

"Kenapa sih memangnya..?" sungut Kai tak suka. Ia benci larangan.

Suster itu lagi-lagi tak menjawab, lebih memilih untuk diam seribu bahasa, kemudian pergi meninggalkan lima anak yang tengah dirundung kegelisahan itu.

Lelaki berdarah campuran itu memeluk boneka kelincinya yang berukuran besar, merebahkan diri sambil menatap mata bonekanya lamat-lamat.

"Tobin, menurut kamu kita bisa pergi dari sini nggak?"

Anak laki-laki bermarga Huening itu tampak menunggu jawaban dari bonekanya.

Beberapa saat kemudian dia merengut, "Apa maksudmu? Tentu saja kita bisa pergi. Kamu jahat, Tobin. Siang ini kamu tidur di kolong kasur!"

Boneka itu kemudian ia simpan dibawah kasurnya dengan perasaan kesal. Ia meraih boneka kelincinya yang lain lalu melontarkan pertanyaan yang sama.

"Molang, kamu yakin kan kita pasti bisa pergi dari Niñogiz?" tanyanya sambil mengangkat boneka itu.

Beomgyu mendecak, "Kai, boneka itu nggak akan bisa jawab apa-apa."

"Apa sih?! Tadi kamu dengar sendiri Tobin bisa jawab, walaupun jawabannya ngeselin."

"Ck, itu cuma halusinasimu, dodol."

"Enggak, tadi aku dengar betulan kok!"

"Halusinasi."

"Enggak!"

"Kubilang itu halusinasi."

"Enggakkk!"

"Gimana kalau sebenarnya kita semua ini sakit jiwa? Dan semua yang kita lihat seumur hidup cuma halusinasi aja? Di dunia nyata, semua ini nggak ada." pertanyaan yang dilontarkan Taehyun sukses membuat kedua oknum tadi terdiam.

Seisi kamar bungkam, memikirkan pertanyaan si lelaki tupai.

Yeonjun makin gelisah, "Ngomong apa sih, nggak jelas. Tidur saja, jangan berisik!" lalu ia meringkuk setelah membalut dirinya dalam selimut.

Taehyun menoleh dengan tatapan datarnya, "Gimana kalau sebenarnya Suster itu beneran baik? Dia jadi kelihatan kejam gara-gara halusinasi kita? Gimana kalau kalian semua cuma halusinasi? Gimana kalau segalanya cuma bohongan? Gimana kalau bahkan bumi itu sebenarnya nggak ada? Gimana kalau——"

Soobin menggeleng pelan, meletakkan jari di bibir, menyuruh untuk diam, "Simpan pertanyaanmu untuk nanti. Ayo tidur."

Ketiga anak selain Taehyun segera merebahkan diri mereka, berusaha tak memikirkan pertanyaan aneh si lelaki bermarga Kang itu. Sementara pemuda itu sendiri masih enggan menempelkan punggungnya di kasur.

"Hmm, gimana kalau yang kita lihat dalam tidur kita itulah yang sebenarnya terjadi di dunia nyata?" tanyanya pada diri sendiri, lalu ikut merebahkan diri.

Beomgyu lalu membalikkan badan, menatap Taehyun nyalang, "Apa maksudmu? Jadi kamu pikir yang aku lihat di mimpi itu beneran? Semua orang terbakar? Padahal kamu juga ikut menyusup ke sela-sela api di mimpiku."

Taehyun mengendikkan bahu tak peduli, "Enggak ada yang tahu."

"Ck, kamu menyebalkan!"

"Hmm? Memangnya aku ngapain? Coba pikir, gimana kalau yang kamu pikir menyebalkan sebenarnya malah akan menyelamatkan hidupmu? Gimana kalau——"

"Diammm!"

"Oh ya, gimana kalau sebenarnya waktu kamu dengar suara pada asalnya adalah keheningan. Dan waktu nggak dengar apa-apa, justru saat itu ada suara di 'dunia nyata' yang nggak kamu tahu?"

Niñogiz | ft. ENHYPEN and TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang