❦ 계획 [12]

2.4K 672 30
                                    

[ media : © MV Puma —— TXT ]

"Tepat di sebelah ranjang Suster, disana panelnya. Kalian tinggal memuntir tuas besar yang berada di dekat dinding." jelas Eunbi.

Dua belas pemuda menggangguk tipis, mengingat-ingat hal itu dalam benak mereka. Sudah berlalu beberapa puluh menit sejak mereka berkumpul di atap. Bertanya-tanya pada enam perempuan yang usianya terpaut lebih tua beberapa tahun dari mereka.

Mereka kini termangu, entah ingin menanyakan apa lagi. Ya, semua pertanyaan mereka berhasil dijawab oleh para gadis itu.

Malam makin larut, anila dingin terus menerus berhembus, memainkan pucuk rambut mereka.

"Kalau tak ada lagi yang ditanyakan, kita pergi duluan. Maaf kalau ada salah kata." Eunha berdiri, lalu terkikik sendiri, "Pfft, kayak habis pidato aja dah."

Sowon juga ikut berdiri, menatap satu-satu 'adik-adik laki-lakinya', "Kalian masih mau disini?"

Sebelum Soobin sempat menyahuti Sowon, Taehyun lebih dahulu angkat suara, "Iya, kita mau disini. Kalau kakak-kakak mau kembali ke kamar silahkan aja."

"Hmm, jangan kembali ke kamar terlalu malam." Sowon mendengkus, lalu mengajak teman-teman sekamarnya pergi dari atap.

Tepat setelah enam gadis itu menutup pintu dan menuruni tangga, Soobin segera menyembur Taehyun.

"Kenapa kita masih disini? Memangnya kamu mau ngapain?" tanyanya sembari mengerutkan kening.

Taehyun hanya menghela napas jengah, "Sekarang tanggal 22, ingat? Tiga hari lagi bakalan ada anak yang dijual,"

"Iya tuh, kita harus buat rencana sekarang." sahut Jay menyetujui.

Soobin hanya mengulum bibir, "Iya yaudah rencananya gimana? Kita diem-diem ke kamar Suster terus buka gerbangnya dan tinggal kabur gitu?"

Taehyun mendecak, "Ck, nggak segampang itu. Kai tadi tahu sesuatu dari anak-anak perempuan kan? Sana kasih tahu." lalu menyenggol lengan Kai yang sedari tadi mengatupkan bibir.

Kai mengerjapkan mata sayunya, "Alah besok aja, ngantuk."

"Sekarang!"

Kai mengaduh sebab lengannya dicubit si lawan bicara, "Duhh, iya iya."

Kemudian laki-laki berdarah campuran itu mulai menggali ingatannya, "Jadi tadi aku ngajak main anak-anak perempuan soalnya bosan banget. Mana Sunoo nggak bangun-bangun, terus bonekaku juga jadi nakal. Jadinya kan aku——"

"Langsung ke intinya aja." potong Beomgyu jengah.

Alis Kai menukik, "Apa sih! Biarin aku cerita duluuu!"

Beomgyu tersenyum kecut, "Ye, terserah dah."

"Enggak usah cerita, deh. Beomgyu hyung jahaat!"

"Ya kan gara-gara kamu kebanyakan basa-basi!"

"Tuhkan! Hishhh."

"Aku kan daritadi cuma——aw!" Beomgyu mengusap kepalanya yang baru saja mendapat kepalan tangan dari Yeonjun.

"Ayo Kai cerita aja nggak usah peduliin Beomgyu." ujar Heeseung sambil melayangkan tatapan tajam ke arah si pemuda beruang.

"Padahal kan aku cuma——hmmp!" Soobin segera membekap mulut Beomgyu, memberi Kai kesempatan bercerita.

Kai melirik sejenak sambil merengut, "Hmm, terus kita ngobrolin banyak hal. Terus Jimin sama Hyewon bilang Suster bakal pergi dua hari lagi. Habis kita makan siang dan tidur, semua Suster bakalan pergi.

Niñogiz | ft. ENHYPEN and TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang