"Saat ini teknologi fotografi telah berkembang pesat%2C mulai dari penemuan kamera obscura yang ditemukan oleh Leonardo da Vinci sampai penemuan kamera digital yang dikeluarkan oleh beberapa pabrik besar pembuat kamera" didepan layar monitor yang tersedia diruang itu seorang pria menjelaskan dengan rinci dari dasar teori yang akan tersampaikan pada siswa baru ekskul fotografi
Arion, menjadi senior ekskul sekaligus satu-satunya siswa yang dipercaya untuk memegang kendali ekskul selama pak Aman guru ekskul yang kabarnya mengalami kecelakaan tabrak lari, meskipun nama beliau aman yang seharusnya menjadi doa yang aman aman saja, tetap takdir tuhan tidak ada yang tau bukan, pada akhirnya beliau mengajukan cuti sakit, alhasil murid teladan seperti Arion bisa dipercaya menggantikannya.
50 siswa kelas X
para penyandang ekskul fotograpi lumayan cukup banyak ditahun sekarang, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang berkisar belasan. awalnya ekskul itu mengalami kemunduran dan hampir ditiadakan jikalau tahun sekarang tidak begitu banyak peminatnya, namun atas tekad dan usulan Arion yang mencintai seni fotografi, ia sebisa mungkin memberikan segala kemampuannya dibidang itu, mendesain grafis browsur ekskulnya sendiri serta menayangkan beberapa cinematik dalam bentuk video yang sangat kreatif saat sekolah mengadakan demo ekskul yang akhirnya semua usahanya berbuah manis dengan jumlah peminat yang dua kalilipat ditahun sekarang. ya patut diapresiasiMisya memperhatikan Arion dengan seksama, cara dia berbicara, berjalan, menatap, dan tersenyum. ahh rasanya sosok itu tak asing dimata Misya, tapi siapaa?bukankah Arion adalah orang pertama yang Misya tidak harapkan kehadirannya
"Arsya ikut ekskul apa sya?" lamunan gadis itu buyar saat mendapat tepukan ringan dibahunya. Bella, jangan lupakan sosok cewe itu dan antek-anteknya, mereka rupanya memilih ekskul yang sama
tidak ada balasan dari Misya, gadis itu meratapi betapa buruk nasibnya, kenyamanannya diuji disekolah ini, ia tidak ingin hal yang sama yang terjadi seperti dikisah-kisah dunia oren yang senang ia baca
"dihhh lo kayaknya seriusan budegdeh" mulut nyinyirnya kambuh, Bella mendelik tak suka yang tentunya hanya dihiraukan Misya, semesta tolong. Misya bosan sekarang
"Dia ekskul basket" jawab Misya malas-malasan sedangkan Bella kini dia yang menghiraukan Misya
ia sangat menyukai Bell, hanya bell tidak ditambah huruf A diakhir kata. atau ia akan membencinya
rupanya waktu tengah berpihak kali ini, suara nyaring terdengar dipenjuru koridor memasuki indra pendengaran semua siswa dipenjuru Nusa bangsa, semuanya berhamburan setelah Arion menutup presentasi."WOII NGANTRII"
"Jangan dorong-dorong! kaya mau ngantrii sembako ajaa"
"WAHAI WARGA, HARAP SABARR SEMBAKO PASTI ADAA!" teriak cowo jangkung dengan rambut kribonya, tiba-tiba ingatan sosok mang ibo mengisi ruang kepala Misya.
"HALAHH JANJII DOANGG, NYAMPE KAGAK TUH BANTUAN. KORUPSI IYAA!" balas cewe pendek dengan wajah cuby yang sedang mengeluarkan sebuah coklat disaku almamaternya
"iyalahhh loo kan yang korupsiii, kenyanggkan lo" senggol sikribo membuat ulah sehingga coklat ditangan cewe gembul tadi mengenai pipinya
hanya helaan nafas panjang yang bisa Misya lakukan, dia melihat kericuhan teman-temannya yang berdesak-desakan keluar ruangan, padahal jika mereka mau mengantri mungkin tidak akan sekacau sekarang, tapi karna kebutuhan isi perut dikala ppkm
"nunggu pintu kosong ya?" suara Arion menyadarkan Misya yang masih anteng duduk dibangkunya, disusul dirinya yang kini menyambar tas dan beranjak dari kelas itu
"Tolong yang sopan" Arion berdecak. langkah Misya berhenti saat tangan Arion menggapai tangannya
"kenapa?" Misya menepis melipatkan kedua tangannya didada
![](https://img.wattpad.com/cover/217295540-288-k951878.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
VUIGOSS [On Going]
Фанфикkehidupan sepasang sahabat yaitu Misya dan Arsya bak sepasang liontin yang menjadi utuh bila bersama. Namun tetap masing-masing manusia penuh dengan rahasia, entah siapa dan bagaimana terkadang berkhianat menjadi duka paling luka berawal dari Vuigos...