Kringgg…kringg...
Bel berbunyi keras mengangetkan seluruh isi ruangan. Waktunya Yura dan kawan-kawan pulang. Tak makan banyak waktun untuk semua murid keluar dari kelas.
Tinggalah mereka berdua dikelas, yaitu Yura dan Dino.
Dino terus mengalihkan pandangannya ke Yura yang sedang memasukan barangnya kedalam tas.
“Apa kau perlu bantuanku?” kata Dino memulai pembicaraan. Dengan tegas, ia mendekat kearah Yura.
“Tidak. Terimakasih banyak,” kata Yura dengan memajukan wajahnya kearah Dino sampai tinggal beberapa sentimeter jarak yang tersisa.
“TOLONG AKU YURA”
“HAH? Siapa yang bicara itu, hentikan itu mengerikan,” kata Yura mulai meringis, ia tak memperdulikan bahwa ada Dino disana.
Suara tanpa wujud yang menyeramkan.
Yura menutup kedua telinganya dengan erat.
Suara itu sangat kencang dan menakutkan.
Tapi anehnya, semakin erat ia menutup telinga, suara itu semakin jelas untuk didengar.
“Yura!! Kau kenapa? Yura!! SIAPAPUN KAU, TOLONG JANGAN KATAKAN APAPUN, KAU MEMBUATNYA KETAKUTAN!! AKU DAPAT MENDENGARMU!!” kata Dino dengan suara membentak suara tanpa wujud itu.
“Sudah aku tidak apa-apa! Toh kamu juga tak akan membantu ku!!” kata Yura dengan nada setengah marah padahal itu adalah sebuah permintaan.
Tanpa berkata, Dino pun keluar dari kelas.
Kini hanya ada Yura sendirian dalam kelas yang menyeramkan ini.
Yura bergidik ngeri, bulu kuduknya merinding lagi. Ia seperti orang gila sekarang.
“SUDAH SANA, AKU TAK MAU MENDENGAR SUARA ITU. AHHHHHHHGGTT.. SANA PERGI!! JANGAN GANGGU AKU. AKU SUDAH CUKUP LELAH DENGAN PENDERITAAN INI!! PERGILAHHH!! AHHHGT” Yura teriak begitu keras. Ia ketakutan. Ia menutup telingannya dan menutup kedua bola matanya.
Suara itu tetap muncul terus menerus dan suaranya sangat mengancam.
Tapi tiba-tiba seseorang masuk kekelas, mengambil tas Yura dan merangkul Yura. Menuntun Yura untuk keluar dari kelas.
Yura pasrah, karna kini tubuhnya memang benar-benar sudah tak berdaya.
Ketika merasa aman, Yura memulai mebuka kedua matanya. Ia melihat didepannya adalah Dino. Ia menangis karena bingung dengan apa yang harus Ia lakukan sekarang, Dino berusahan menenangkan Yura.
“Tenanglah, aku akan berjanji untuk menolongmu kali ini” kata Dino menenangkan Yura.
Tetapi Yura hanya menunjukan senyum jengkel tetapi kenyataannya ia sangat senang.
~~~
"안영! Thanks yang udah mau baca walau tidak ada yang memberi vote ㅠ.ㅠ tapi tak apa, aku akan tetap mempost cerita ini>_< tolong tinggalkan jejak ^_^" ㅡauthor
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Dream Catcher
ParanormalSebuah misteri antara Dream Catcher dengan seorang gadis yang dihantui oleh Black Magis.