"Hidup itu emang mengerikan. Makanya, Kalau takut mati jangan hidup. Tapi kalo Lo takut hidup mending mati aja."
~ Kejora Anjani ~***
Teras pondok terasa nyaman malam itu.
Bunyi dentingan 3 kali di tiang listrik menandakan satpam mulai menjalankan ronda malam. Jarum panjang bergerak mendekati angka 11 malam sekarang."Rasanya damai sekali," ucap 17 membuka percakapan.
Ileo membuka sebungkus kacang kulit dan mengeluarkan isinya di meja tanpa alas.
"Dasar purba. Gunakan piring."
Ileo mengedikkan bahu, "Udah sih, anggep aja di warkop."
17 mendengus tapi tetap mencomot sebiji kacang kulit tersebut.
"Jadi lo mau ngomongin apa?" tanya Ileo sambil menyugar rambut coklatnya yang mulai panjang kebelakang.
"Entahlah. Ceritakan tentang dirimu."
"Apa ya? Gue normal. Cuma Ayah gue brengsek. Di umur gue yang baru 15 tahun dia selingkuh dari Ibu. Dan sialnya, ibu tiri gue itu seumuran sama gue," Ileo tertawa pahit, "Anjing, rasanya mau gua cekek tu orang."
"Lantas? Setelah itu?" tanya 17.
Ileo menaikkan alisnya, tapi aneh nya ia tidak merasa keberatan sama sekali menceritakan tentang hidupnya pada orang asing.
"Mereka pergi dari rumah. Gue hidup damai sampai sekarang," Ileo tampak berpikir sebentar, "Tapi gue pikir ga akan jadi sedamai itu sih."
"Jadi, si titik tadi ayahmu? Dia meminta kembali?"
Ileo mengangguk, "Coba tebak kenapa?"
"Uang nya habis di bawa istri mudanya dan sekarang jadi miskin?"
Ileo menepeuk tangannya, "Lo cocok jadi cenayang ketinbang hacker."
17 memutar bola matanya malas, "Pasti kau sangat membenci bajingan itu ya?"
Ileo mengangguk, "Gue tahu susah nya ibu merintis restoran dari cuma warung kecil sampe punya 3 cabang dan bisa nyekolahin gue di Angkasa. Jadi pas dia Dateng tiba tiba dan minta maaf rasanya gua ga ikhlas."
17 mengangguk paham. Ileo menyeruput kopinya, "Lo sendiri?"
"Entah. Aku tidak mengenal orang tuaku. Sepertinya keberadaan ku juga tidak diinginkan."
Ileo menepuk pundak nya, "That's hurt, bro."
17 tersenyum, "Setidaknya tidak ada jam tidur dan jam malam. Itu bagus."
Ileo tertawa keras.
"Kalo pertemuan lo dengan Wisteria atau Seroja? Wisteria aja kali ya?"
Netra 17 memandang jauh. Jauh sekali. Raga nya duduk di samping Ileo tetapi jiwanya seolah melayang, menuju 5 tahun yang lalu dimana dirinya dan gadis itu pertama bertemu.
"Saat itu, di Jepang sedang musim dingin. Aku gagal dalam misi ku untuk pertama kalinya."
"Misi? Udah kayak agen FBI aja lo," ledek Ileo.
"Misiku sebenarnya merencanakan pembunuhan untuk Agen FBI asal kau tahu."
Ileo mengerutkan alisnya, "Umur lo berapa sih?"
"20. Terima kasih sudah bertanya."
Ileo berdecak, "lanjut."
17 tersenyum tipis dan melanjutkan, "Waktu itu aku hampir dibuang. Tanpa makanan, tanpa laptop dan tanpa internet. Kupikir 'Sial. Sepertinya ini akhirnya' dan kemudian aku melihat dia,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath Angel
Science FictionD E S C R I P T I ON IS L O A D I N G. . . .. .. ... . . . . APAKAH KAMU PERNAH BERPIKIR, BAHWA DISEKITAR MU TERDAPAT BANYAK TEKA-TEKI YANG MENUNGGU UNTUK DIUNGKAP? . . . . SMA Angkasa. Sesuai namanya, sekolah ini merupakan lokasi pendidikan terna...