HISTERIA

105 21 58
                                    

"Ini hidup wanita si kupu-kupu malam
Bekerja bertaruh seluruh jiwa raga

Bibir senyum kata halus merayu memanja

Kepada setiap mereka yang datang"

"NOAH~ Kupu-Kupu Malam"

-Enjoy The Story. Let Them Drowning In Your Mind-

***

"Pokoknya Dara gamau!" tolak Dara mentah-mentah.

Athena memijat pelipisnya lelah. "Lo cuma make baju ini doang biar ga keliatan mencurigakan Ra."

Dara menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Baju kurang bahan begini mah bisa-bisa Dara masuk angin!

"Kalo dia gamau biarin aja. Si Dara mau masuk kasino make gamis kali" celetuk Kejora sambil mengotak-atik earpiece.

"Parah" komentar Violet.

"Dara sih mau mau aja. Tapi ini gaada apa yang udelnya ga keliatan?" Dara memegang baju berwarna soft pink polos itu dengan perasaan campur aduk.

"Yaudah. Gue cariin. Tapi awas ya kalo lo masih protes!" ucap Athena sebal.

Si Leader pun berlalu pergi entah kemana sementara Dara menghela nafasnya. Bener sih, Dara memang ga bisa masuk kasino dengan baju kasual yag biasanya. Harus sedikit 'hot'. Tapi ya ga harus yang tadi juga kali.

Dara gamau dikira kupu-kupu malam. Ntar bukannya jadi agent, dia malah nyanyi.

Ini hidup wanita si kupu-kupu malam
Bekerja bertaruh seluruh jiwa raga~

"HAII GILSSSS VIAN KAMBEKKK!!!"

Dara menoleh kearah pintu masuk yang menampakkan sosok Vian dengan cengiran yang lebih cerah dari biasanya. "Vian lagi happy ya? Markas aman?" tanya Dara ramah. Vian mengangguk semangat.

NAVIGASI baru saja kembali dari markas mereka.

Sudah lama mereka tidak mengunjungi rumah kedua mereka itu. <<padahal baru sekitar 2 hari.

"Lo cuma nanyain Vian doang, Ra? Ga nanyain Septa?" goda Dirga.

"Apaan sih lo, Garong" balas Septa. Dirga mendelik, Jangan panggil gue garong!

Dara hanya diam dan tersenyum.

"Lo udah bisa main poker?" tanya Septa, namun matanya mengarah ke ponselnya. Karna tak kunjung mendapat jawaban, Septa mendongak dan menatap Dara yang tengah asik membaca Novel milik Athena sambil menggaruk kepalanya.

"Dara. Kalo gue nanya tuh jawab" ucap Septa.

"Loh? Memang nya kapan Septa nanya?"

Septa menatap Dara jengkel, ingin rasanya menjitak kepala gadis itu, Sabar, Tata..

"Lo udah bisa main poker?" ucap Septa mengulangi pertanyaannya.

Dara memainkan jari-jarinya, kemudian menatap Septa sambil nyengir kuda. Septa memutar matanya malas, "Ini gue yang jelasinnya kurang jelas atau lo yang bego sih" ucap Septa, sadis.

Psychopath Angel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang