PROLOG

460 40 69
                                    

"Kalo bego tuh mending diem aja. Makin banyak ngomong makin keliatan begonya".

~ Arga Dirgantara
.
.
.
.

Cerita pertama tentang misteri, dont hate me, please! >_<

***

"Nona, target dengan nomor 22 telah berhasil diselamatkan." gadis yang disapa 'Nona' itu menyesap jus lemonnya bak sampanye dengan raut wajah dingin. "Antarkan target kembali kerumah nya." titahnya. "bagaimana dengan tempat ini nona?" tanya suara dari earphone itu kembali.

Sang nona berjalan menuju balkon mansionnya yang mewah sambil menatap bulan yang kini pun ikut berwarna merah darah, "Bumihanguskan. Jangan sampai meninggalkan jejak".

***
Dewi Athena, seperti namanya gadis ini amat sangat beruntung. Wajahnya cantik, otaknya pintar, belasan laki laki berlomba menjadi pacarnya, keluarganya tajir melintir, kurang apa lagi coba? Tapi, Athena tetap merasa ada yang kurang dalam dirinya.

Hidup terlalu sempurna itu, tidak ada petualangannya!

Athena pernah berandai-andai mempunyai sekelompok tim rahasia yang mengungkap hal hal misterius dan menegangkan sampai membuat bulu kuduk push up.

"MINTA MAAF SAMA KEJORA, SEKARANG!"

Perhatian Athena tercuri oleh sentakan yang cukup keras dari seberang nya. Terlihat 4 orang gadis tengah berkelahi, lebih tepat nya adu mulut. Hah, pasti rebutan cowok. Klasik banget.

"Gue? Minta maaf sama cewek aneh ini? Sorry ya, harusnya dia yang malu karena bisa bisa nya sekolah disini! SMA Angkasa gapernah menerima murid kampungan macam dia!" balas gadis berambut lurus itu, merasa tertantang, gadis satunya yang diketahui bernama Dione langsung mencengkram kerah lawannya sampai memekik,

"BANYAK BACOT LO BANGSAT!"

Athena membulatkan matanya, terkejut setengah mati. Baru hari ini dia melihat gadis se bar-bar Dione di sekolah ini. Notabenenya, SMA Angkasa adalah sekolah kaum atas, kebanyakan siswinya lebih suka merawat kuku dibandingkan adu jotos. Hm menarik, batin Athena.

Gadis mungil disebelah Dione menarik-narik lengan temannya yang seperti kesetanan itu dengan sedikit memohon, "Di, udah yuk, kita pergi aja. Lagian gue gapapa kok, tas gue masih bisa dijahit" Dione menghempas tubuh lawannya begitu saja dan mengalihkan perhatiannya pada Kejora, "Ya ga bisa gitu, Ra! Tas memang bisa diperbaiki tapi harga diri lo engga!" mata Dione menatap gadis dihadapannya yang masih tersungkur, "Gue gabakal terima sampe lo diganggu sama golongan cewek lemah kayak dia!" ucapnya ketus.

"Udahlah Di, yuk pergi aja. Gue lagi males masuk BK" melihat Kejora yang sudah memohon dengan wajah lelah membuat Dione tak tega. Bagaimanapun, tujuan Dione yang sebenarnya adalah melindungi Kejora. Bila Kejora sudah ikhlas maka seharusnya begitupun Dione kan?

"Heh, anak manja gue peringatin ya sama lo, Jangan sampe gue liat seujung kuku pun lo sentuh Kejora. Kalo sekali lagi gue liat lo ganggu dia, bakal gue abisin lo, ngerti?!" sentaknya sambil menarik Kejora menjauh.

Athena tersenyum. Gadis itu pun membuntuti kemana perginya dua orang yang cukup unik itu. Dan sampailah di kelas X IPA 1. Untuk yang kedua kalinya Athena terperanjat. Bagaimana bisa cewek se bar-bar Dione masuk ke kelas paling terbaik bahkan dipersiapkan untuk masuk ke universitas besar dunia? Sekolah ini mulai ga waras.

Psychopath Angel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang