Happy Reading
_
_
_Setelah perdebatan antara gue dan manusia yang gue tidak tau siapa.
Yang pasti gue tau siapa yang ada dalam dekapannya.
Dia Dhea seorang gadis yang selalu gue hina, gue menghina dia bukan karena di jelek.
No!!!
Hanya saja gue akan berlaku seperti itu kepada semua wanita yang mengejar-ngejar gue. Karena gue tau mereka dekatin gue bukan murni suka sama gue.
Tapi hanya untuk mencari sensasi, lebih tepatnya mereka ingin TENAR.
Itu yang bikin gue ilfil, jijik.Prinsip gue itu mengejar bukan di kejar, gue seorang Pria yang menyukai tantangan, bukan Pria yang duduk angkat kaki sambil menanti.
Bagi gue itu hanya seorang PECUNDANG atau bisa di sebut dengan kata BANCI.
Gue nggak tau kenapa semenjak insiden di mana Dhea tenggelam itu membuat gue khawatir sama dia. Padahal gue dari dulu nggak pernah peduli sama sekitaran gue.
Jika menyangkut Dhea otak dan hati gue sulit untuk bekerja sama.
Dimana otak gue memerintah gue untuk menjauh dari dia, karena menganggap dia sama dengan wanita-wanita lain.
Namun hati gue?
Justru sebaliknya.Jujur gue bingung sama ini semua, tapi kali ini gue mencoba mengikuti kata hati gue. Karena gue juga nggak mau menerima Penyesalan besar nantinya.
"Ngapain lu di sini?"
Dalam lamunan, samar-samar gue mendengar sebuah tanya. Tapi gue nggak tau siapa yang bertanya. Gue terlalu sibuk dengan fikiran gue sendiri.
"Woi!!!"
"Eh, ha, iya, apa" sentak gue sadar dalam lamunan.
"Malah bengong, lu ngapain ngikutin gue?" Tanya pria tersebut.
"Gue mau lihat Dhea, mau mastiin dia aman, kan gue nggak tau lu siapa" ucap gue.
"Kenalin nama gue Andre Phoenix" sembari mengulurkan tangan.
Tunggu gue sepertinya nggak asing sama tuh nama Phoenix, gue sepertinya pernah mendengar nama tersebut tapi dimana? Tanya gue pada diri sendiri
Tapi sekelebat ingatan muncul dalam otak gue.
"WHAT!!! Phoenix?" Tanya gue Sakin terkejutnya.
"Iya emang kenapa? Ada yang salah sama nama gue?"
"Lu anak dari Mr. Phoenix Mahendra?? Tanya gue dengan spontan namun langsung di bekap oleh dia.
"Lu nggak usah teriak gitu, sambil melihat sekeliling untuk memastikan tidak ada yang mendengar percakapan mereka. Lu kenal sama Bokap gue?" Tanya Andre.
"Iya gue kenal, kan Mr. Phoenix Mahendra merupakan pemilik Sekolah ini" papar Dhevan.
"Ok...not bad. Karena lu tau gue siapa, gue mau lu ngerahasiain ini semua, jangan sampai identitas gue ketahuan. Gue nggak mau di dekati hanya untuk di manfaatin doang"
"Hum"
"What?? Hum doang? Yang bener aja lu" merasa tidak terima akan deheman singkat yang di berikan oleh Dhevan akan penuturannya tadi.
"Terus gue harus apa? Lu nyuruh gue tutup mulut tentang identitas lu kan? Its ok, gue akan tutup mulut"
Di tengah perdebatan mereka berdua...
Egh...au sakit
Sama-sama mereka pun melirik sang penghasil suara tersebut. Ketika sadar...
"Dhe, lu nggak apa-apa? berjalan mendekati Dhea. Lu kenapa bisa kayak gini? Apa lu yang sakit?" Tutur Dhevan kepada Dhea.
"Woi...yang bener aja lu, orang baru sadar udah lu hujani pertanyaan banyak banget" tandas Andre merasa tidak terima akan lontaran yang di berikan Dhevan.
Keren ya Prinsip mereka.
Itu namanya Pria sejati
Pria sejati nggak akan mau duduk santai untuk mendapatkan keinginannya.
Pria sejati lebih menyukai tantangan, karena dengan menjalani tantangan mereka bisa merasakan sebuah pengorbanan.Buat kalian para lelaki
Yang ingin di sebut Pria sejati, selalu berjuang ya...Jangan menyerah.Spirit!!!
Salam Author
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMUA HANYA TENTANG "LUKA"
Random[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Semua manusia memiliki jalan hidupnya masing-masing, yang sering di sebut dengan "TAKDIR". Namun, tak semua berjalan dengan mulus karena Takdir yang di dapat.