"Dan lu tau selain buta apa lagi yang menimpa Reka akibat ulah Abang lu?" Tanya putri lagi dengan emosi yang kian memuncak, dan hanya mendapat gelengan dari orang yang di tanyanya. Sedangkan Andre, Gemma beserta seluruh siswa-siswi yang awalnya cuman lewat kini diam terpaku menanti kelanjutan kalimat yang akan di keluarkan Putri dari mulutnya.
Sedangkan Angelia kini menatap nyalang kepada Dhea yang keadaannya cukup kacau dengan air mata yang membasahi pipi, pangkal hidung yang memerah serta rambut yang kini berantakan.
"REKA KOMA!!!" Lontar Putri dengan sarkas sehingga membuat Dhea dan semua yang ada di TKP terlonjak kaget, di tambah dorongan yang bertubi-tubi di berikan padanya begitu kencang. Sehingga membuat Dhea terjatuh kelantai. Dengan posisi bo**ng-nya mencium lantai dengan tangan sebagai tumpuannya.
Melihat itu semua Andre dan Gemma mengambil alih membantu Dhea berdiri. Tapi belum sampai berdiri justru dorongan kembali di berikan Putri kepada Dhea "dan lu tau..." Ucap Putri sambil mencengkram kuat dagu Dhea. Hendak di halangi Andre namun lebih dulu di tepis oleh Putri.
"Karena Abang lu juga, Reka sekarang terkena Amnesia!" Ucapnya sambil menghempas kuat dagu Dhea yang di cengkeramnya.
Deg!
Bagai di hantam batu Dhea kini tak lagi dapat membendung sakitnya.
Sakit akan batinnya di siksa di tambah kini fisiknya pula.Seakan seluruh dunia menganggap dia itu sebuah kesalahan.
Setelah mendengar semuanya Dhea lari menerobos semua orang yang menghalaunya. Kaki jenjangnya kini telah berada di luar gerbang sekolah. Ia berhasil lolos dari satpam atau sering di panggil Pak Udin yang tidak mengijinkannya tadi untuk keluar gerbang sekolah.
Di saat melihat Dhea yang lari bagai orang kesetanan Andre justru mengejar Dhea yang masih dapat di tangkap oleh mata indah milik Andre.
Ketika ujung matanya melihat Gemma hendak melakukan hal yang sama dengannya "lu di sini aja" pintanya pada Gemma sebelum berlari mengejar Dhea yang punggung nya hendak hilang.
Tak peduli ocehan serta umpatan yang di lontarkan padanya, akibat dorongan yang tanpa sengaja ia lakukan. Sebelum keluar dari gerbang sekolah Andre lebih dulu ke parkiran. Ketika sampai di parkiran Andre langsung naik dan membawa laju motor kesayangannya dengan kecepatan di atas rata-rata.
"Naik!!!" Perintahnya ketika mendapati Dhea yang masih berlari di pinggir jalan.
Saat mendapati perintah tersebut, tanpa fikir panjang Dhea langsung naik ke atas motor yang di kendarai oleh Andre.
"Lu mau kemana?" Tanya Andre ketika Dhea sudah duduk sempurna di belakangnya sambil berpegangan pada bahunya.
Dhea yang merasa di tanya hanya menjawab dengan singkat.
"Rumah"
Ketika kata rumah keluar dari mulut Dhea, Andre langsung melajukan motor kesayangannya sehingga membuat gadis yang di belakangnya refleks mengaitkan tangannya pada pinggang Andre.
Ada desiran aneh yang di rasakan Andre ketika tangan mungil milik Dhea melingkar di pinggangnya.
Tak dapat di pungkiri bahwa Andre sangat senang akan hal tersebut.
Pipinya kini telah merona, tapi tak dapat di lihat oleh Dhea.
Ingin rasanya ia meloncat kegirangan, tapi ini bukan saat yang tepat. Di mana Dhea sedang dalam keadaan kacau.
Jujur Andre begitu kasihan akan hal yang menimpa Dhea, ia masih tak menyangka akan kesalahan yang di perbuat oleh keluarganya di lemparkan semua padanya.
Ingin rasanya Andre memberitahu semua pada Dhevan. Namun sekarang bukan waktu yang tepat.
Seluruh anggota beserta inti dari OSIS kini berada di ruang Osis, untuk mengurus segala hal yang kelak akan di laksanakan setelah kelulusan nanti.
Dhea yang berada di belakang Andre kini hanya menahan segala rasa sakitnya. Di tambah perutnya yang kram akibat ulahnya berlari tadi.
Terimakasih yang tetap setia
Nggak usah heran kenapa author cepat up
Karena author mau cepat-cepat selesaiin cerita ini
Sebelum nanti author kehabisan ide.Vote dan komennya jangan lupa ya
Tinggal klik bintang doang kok
HeheheSalam manis author
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMUA HANYA TENTANG "LUKA"
Random[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Semua manusia memiliki jalan hidupnya masing-masing, yang sering di sebut dengan "TAKDIR". Namun, tak semua berjalan dengan mulus karena Takdir yang di dapat.