BAB XI

8 2 0
                                    

Keadaan Kota Semarang siang ini cukup ramai, banyak mobil pribadi, motor dan kendaraan umum lainnya melintas. Suasana diluar mobil boleh saja ramai, namun mengapa di dalam mobil sangat sepi sekali?

Anne melirik Jayson yang tengah fokus menatap jalanan, tak ada niat dalam dirinya untuk membuka suara terlebih dahulu. Namun rasanya tak nyaman berada dalam satu mobil namun tak ada hal yang dibicarakan.

Akhirnya Anne mengalah, dia membuka suara terlebih dahulu.

"Je, kita mau kemana?" Tanya Anne.

"Mau ke rumah gue." Jawab Jayson singkat.

"Lah ngapain?" Tanya Anne bingung.

"Mau ngenalin pacar baru gue, ke ortu sama cici." Jawab Jayson seraya tersenyum.

Anne benar-benar kaget, ia tak menyangka bahwa sekarang ia sudah menjadi kekasih Jayson Pradikta Syailendra. Cowo yang sedari awal ia kira tak akan pernah bisa masuk kedalam tipenya, namun kini mereka sudah resmi berpacaran.

"Tapi-" Pertanyaan Anne menggantung, membuat Jayson yang sedang fokus menyetir memalingkan wajahnya menghadap Anne.

"Kenapa? Lo masih ragu sama gue?." Tanya Jayson khawatir cintanya akan bertepuk sebelah tangan.

"Bukan gitu, gu-e takut ketemu sama orang tua lu." Jawab Anne jujur. Karena saat ini ia sangat takut, jika saja dia ditanya berbagai hal tentang dirinya dan Jayson. Padahal mereka baru saling mengenal selama satu minggu.

"Udah tenang aja, nyokap sama bokap gue ngga gigit kok. Tapi kalo Cici gatau." Canda Jayson yang diselingi dengan tawanya.

"Tuh kan, takut ah." Rajuk Anne.

"Engga, engga gue bercanda."

"Tenang aja ishhh, nanti gue temenin lo kok."

Perkataan Jayson cukup membuat Anne tenang, namun ia masih takut jika orang tua Jayson tak menyetujui hubungan mereka. Apalagi cici Jayson "ah udah Anne, tenang, kalem, santai. Tarik nafasss---hembuskann." Gumam Anne menyemangati dirinya sendiri.

------------------------------------------------------------------

Betapa kagetnya Anne, ketika baru saja sampai di depan rumah milik Jayson. Memang rumahnya sederhana namun tampak mewah, Anne sendiri bingung mendeskripsikannya. Ia masih terus mengatur nafas agar tidak grogi saat bertemu dengan kedua orang tua Jayson.

"Anne yu masuk." Ajak Jayson pada Anne.

"Oh oke." Jawab Anne.

"Nanti di dalem kita ngomongnya pake aku kamu jangan lo gue ya, inget." Ucap Jayson lalu menggandeng tangan Anne untuk masuk kedalam rumahnya.

"Kamu duduk dulu disini ya, aku panggilin mama papa aku dulu."

Anne hanya mengangguk menanggapi ucapan Jayson. Sambil menunggu, Anne mengutak atik Handphone miliknya. Tanpa sengaja ia melihat Abel membuat Snapgram di akun media sosial miliknya, tanpa fikir panjang Anne langsung melihat snapgram tersebut.

Terpampang foto tiga perempuan yang masih mengenakan seragam putih abu-abu dengan wajah tersenyum, dalam snapgram tersebut tertulis My Bestfriend Forever Anne pun tak kuasa menahan haru, namun ia harus menahan agar air matanya tak jatuh. Karena sebentar lagi ia akan bertemu dengan kedua orang tua Jayson. Ia pun membalas Snapgram tersebut dengan emoticon love dan mengetik kata Miss You.

Lalu tak berselang lama, mama Jayson datang. Dan akupun langsung bersalaman dengannya. Mamanya terlihat ramah, namun Anne masih sangat kaku untuk mengajaknya berbicara.

"Nak Anne?" Ujar Mama Jayson membuka pembicaraan.

"Iya tante." Jawab Anne sekenannya.

"Kenal Jayson dimana?" Tanya Mama Jayson sembari tersenyum.

"TERJEBAK MASALALU"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang