BAB III

14 2 3
                                    

Hari Senin adalah hari yang paling tidak disukai oleh semua orang salah satunya oleh para pelajar, entahlah karena apa hari senin itu dibenci namun bagi Anne semua hari itu menyenangkan asalakan ia dapat membaca buku dengan tenang. Itulah Anne anak kutu buku yang selalu saja membaca dimana pun dan kapanpun.

Hari ini adalah hari pertama Penilaian Akhir Semester, Anne yang sudah sampai di sekolahnya langsung menuju ke kelasnya untuk bergegas mengulang pelajaran yang telah ia baca tadi malam. Jadwal ulangan hari ini yaitu pelajaran agama dan matematika. Sesampainya di kelas, Anne pun langsung mengeluarkan buku dan tempat pensilnya, ia mengulang mempelajari materi-materi yang akan di ulangan kan.

Bel masuk berbunyi, semua siswa yang belum berada di kelas mulai berlari untuk segera sampai di kelasnya. Anne yang sedang membaca buku langsung memasukan bukunya ke dalam tas. Saking seriusnya ia membaca, ia tidak menyadari bahwa Abel belum datang. Tiba-tiba saja ada seseorang yang mengagetkan nya.

"Hei, gue telat yaampun." Ucap Abel yang sedang berusaha mengatur nafasnya.

"Bisa ngga sih lu setiap dateng jangan ngagetin, ucapin salam kek atau apa gitu." Ucap Anne hampir tersedak air minumnya.

"Hehe maaf maaf. Lo udah belajar kan?" Tanya Abel.

"Udah lah." Jawab Anne singkat.

"Eh lo duduk sama siapa?" Tanya Anne.

"Gatau lah, gue juga baru dateng. Lo duduk sama siapa?" Ucap Abel balik bertanya.

"Gatau ih, sama cowo lagi nih gue duduknya." Ucap Anne dengan wajah sedikit cemberut.

"Ah elah gapapa kali, kan sekarang kita duduknya sama kakak kelas. Siapa tau ganteng kakak kelasnya." Goda Abel.

Candaan mereka seketika berhenti karena guru pengawas sudah datang, terdengar suara dari ruang server yang memberi tau bahwa sesi berdoa akan dimulai. Semua siswa berdoa sesuai agama dan kepercayaannya masing-masing.

Setelah selesai berdoa, guru pengawas pun memberikan token untuk masuk ke ujian. Semua siswa langsung masuk ke soal ujian masing-masing. Dengan teliti Anne membaca satu demi satu soal yang tertera di layar handphonenya. Hampir semua soal yang ia lihat, sudah ia pelajari tadi sebelum ujian dimulai. Anne menjawab semua soal dengan mudah.

Setengah jam berlalu, tiba-tiba ada suara ketukan pintu. Guru pengawas pun membukakan pintu, semua siswi perempuan terperangah melihat siswa yang baru saja datang terkecuali anak kelas 3.

"Jam berapa ini?" Tanya guru pengawas dengan muka sangar.

"Maaf Bu, tadi di jalan macet." Jawab siswa tersebut sambil berusaha mengatur nafasnya.

"Alasan klasik, ngga ada alesan lain?" Tanya pengawas tersebut.

"Tapi emang macet bu." Jawab siswa tersebut berusaha meyakinkan pengawas.

"Yaudah masuk, tas nya simpan di depan." Jawab guru tersebut.

Siswa tersebut pun langsung masuk ke kelasnya dan mengambil pulpen miliknya didalam tas. Semua siswi masih terus terperangah melihat ketampanan siswa tersebut. Dan para siswi nampak kaget pada saat siswa tersebut duduk di bangku sebelah Anne. Hampir saja mereka berteriak, namun digagalkan oleh guru pengawas yang menyuruh mereka untuk diam.

Bel jam istirahat pun berbunyi, semua siswa dan siswi keluar dari kelasnya. Ada yang menuju kantin ada yang pergi ke kelas temannya ada yang tetap di kelas untuk belajar. Kali ini Anne memilih untuk pergi ke kantin karena air minum yang ia bawa sudah habis, dan dia harus membelinya lagi.

"Abel, kantin yu." Ajak Anne pada Abel yang tengah membereskan meja nya.

"Ayo, bentar." Jawab Abel singkat.

"TERJEBAK MASALALU"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang